html5-img
1 / 9

Pola Umum Perkaderan HMI ( Menurut Pedoman Perkaderan HMI)

Pola Umum Perkaderan HMI ( Menurut Pedoman Perkaderan HMI). Oleh Arip Musthopa Ketua Bidang Pembinaan Anggota Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Periode 2006-2008. Pola Umum Perkaderan HMI : Landasan Perkaderan. Landasan Teologis

bono
Download Presentation

Pola Umum Perkaderan HMI ( Menurut Pedoman Perkaderan HMI)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pola Umum Perkaderan HMI (Menurut Pedoman Perkaderan HMI) Oleh Arip Musthopa Ketua Bidang Pembinaan Anggota Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Periode 2006-2008

  2. Pola Umum Perkaderan HMI : Landasan Perkaderan • Landasan Teologis Kesadaran sebagai makhluk-Nya yang memiliki keterbatasan dan sebagai wakil Tuhan/khalifah di muka bumi yang memiliki kewajiban menegakkan ‘kalimah’-Nya mengharuskan kader HMI berproses terus-menerus. • Landasan Ideologis Islam sebagai landasan nilai dalam menjalani kehidupan. Islam universalis berwajah modern yang rajin menuntut ilmu dan senang beramal untuk kemajuan, keadilan, dan kemakmuran secara kolektif. • Landasan Konstitusi Anggaran Dasar Pasal 3 tentang Asas, Pasal 4 tentang Tujuan, Pasal 5 tentang Usaha, Pasal 6 tentang Independensi, Pasal 7 tentang Status, Pasal 8 tentang Fungsi, Pasal 9 tentang Peran, dan Pasal 10 tentang Keanggotaan. Anggaran Rumah Tangga Pasal Bab I tentang Keanggotaan • Landasan Historis Motivasi dasar kelahiran HMI yakni pertama, mempertahankan NRI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Kedua, menegakkan dan mengembangkan syiar agama Islam. Motivasi dasar tersebut menjadikan kader HMI sebagai bagian integral umat & bangsa. • Landasan Sosio-Kultural Perkaderan HMI diinspirasi oleh dan dikontekstualisasikan dalam sosiokultural kedaerahan, nasional, dan global.

  3. Pola Umum Perkaderan HMI : Pola Dasar Perkaderan • Pengertian Kader “cadre is a small group of people who are specially chosen and trained for a particular purpose” (AS Hornby). Kader HMI adalah anggota HMI yang telah melalui proses perkaderan, memiliki integritas yang utuh: beriman, berilmu, dan beramal saleh sehingga siap mengemban tugas kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. • Rekruetmen Kader 1. Prioritas pada kualitas tanpa mengabaikan kuantitas calon kader 2. Prioritas pada PT/Lembaga Pendidikan sederajat yg berkualitas 3. Memperhatikan integritas, potensi dasar akademik, potensi berprestasi, potensi dasar kepemimpinan, serta keinginan melakukan peningkatan kualitas individu secara terus-menerus dari calon kader. 4. Pendekatan rekruetmen dilakukan pada dua kelompok sasaran yakni Tingkat Pra PT dan Tingkat PT.

  4. Pola Umum Perkaderan HMI : Pola Dasar Perkaderan (2) • Pembentukan Kader (cadre forming) 1. Latihan Kader ( Basic, Intermediate, and Advance) 2. Pengembangan - Up Grading - Pelatihan - Aktifitas (organisasional, kelompok, dan perorangan). • Pengabdian Kader - Penjabaran dari peranan HMI sebagai organisasi perjuangan - Jalur pengabdian dapat dilakukan di jalur akademis, dunia profesi, birokrasi dan pemerintahan, dunia usaha, sosial politik, TNI/Kepolisian, sosial kemasyarakatan, LSM, dll

  5. Pola Umum Perkaderan HMI: Arah Perkaderan • Maksud dan Tujuan “Usaha yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi melalui suatu proses sadar dan sistematis sebagai alat transformasi nilai ke-Islaman dalam proses rekayasa peradaban melalui pembentukan kader berkualitas muslim-intelektual-profesional.” • Target Terciptanya kader muslim-intelektual-profesional yang berakhlakul karimah serta mampu mengemban amanah Allah sebagai khalifah fil ardh dalam upaya mencapai tujuan organisasi. • Profil Kader HMI Masa Depan Muslim-Intelektual-Profesional

  6. Pola Dasar Training • Jenis Training 1. Training Formal (Perjenjangan Basic, Intermediate, & Advance) 2. Training Non Formal Dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan profesionalisme kepemimpinan serta keorganisasian anggota (misal Pusdiklat, SC, LKK, Up Grading Kepengurusan, Up Grading Kesekretariatan, dll) • Tujuan Training Perjenjangan Basic: Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan bangsa. Intermediate: Terbinanya kader HMI yang mempunyai kemampuan intelektual dan mampu mengelola organisasi serta berjuang untuk meneruskan dan mengemban misi HMI. Advance: Terbinanya kader pemimpin yang mampu menterjemahkan dan mentransformasikan pemikiran konsepsional serta profesional dalam gerak perubahan organisasi

  7. Pola Dasar Training: Target Training Perjenjangan • Latihan Kader I (Basic) - Memiliki kesadaran menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari - Mampu meningkatkan kemampuan akademis - Memiliki kesadaran & tanggungjawab keumatan & kebangsaan - Memiliki kesadaran berorganisasi • Latihan Kader II (Intermediate) - Memiliki kesadaran intelektual yang kritis, dinamis, progresif, dan inovatif dalam memperjuangkan misi HMI - Memiliki kemampuan manajerial dalam berorganisasi • Latihan Kader III (Advance) - Memiliki kemampuan kepemimpinan yang amanah, fathanah, sidiq dan tabligh serta mampu menterjemahkan dan mentransformasikan pemikiran konsepsional dalam dinamika perubahan sosial. - Memiliki kemampuan mengorganisasi masyarakat dan mentransformasikan nilai-nilai perubahan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.

  8. Pola Dasar Training: Manajemen Training • Urutan materi training harus memiliki korelasi dan tidak berdiri sendiri (asas integratif) • Materi dan jadwal materi disesuaikan dengan jenjang training. • Cara penyampaian materi training adalah gabungan ceramah dan diskusi/dialog. Semakin tinggi jenjangnya maka semakin diperbanyak dialog/diskusinya • Adanya penyegaran kembali dalam pengembangan gagasan-gagasan kreatif di kalangan anggota trainer • Usaha menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama individu dalam forum training. • Terciptanya kondisi-kondisi yang equal (setara) antara sesama unsur inndividu dalam forum training • Adanya keseimbangan dan keharmonisan antara metode training yang dipergunakan dalam tingkat-tingkat training.

  9. Terima Kasih Yakin Usaha Sampai

More Related