Bolton71Qvist

,

Tentang Buah Kawista Tanaman tanaman "kawista". Sudah langka terdengar, namun mungkin mayoritas orang tak bakal melupakan rasa dari buah pohon tersebut. Kawista berbentuk pohon kecil yang diameter batang pohonnya tak terlalu besar dan tingginya mencapai 12 m, bercanggah banyak dan ramping-ramping, berduri tajam serta lurus, panjangnya sampai 4 cm. Adakalanya ada pun yang menjadikan tumbuhan ini sebagai bonsai. Daunnya beragam berukuran berjarak sampai 12 cm, bersirip abnormal dengan rakis beserta tangkainya yang bersayap sempit; anak daunnya beradukening, 2-3 pasang, anak daun punca berbentuk buntak telur sungsang, panjangnya dekati 4 cm, memiliki kelenjar minyak, dan jika daun diremas, mengeluarkan sedikit aroma. Bunga jantan beserta bunga sempurnanya berbilangan lima, berwarna putih, hijau maupun lembayung-kemerahan, biasanya berdompol,, terletak di pucuk ranting ataupun di sela-sela daun. Buahnya bertipe serupa buah buni tapi besar, berkulit keras, berdiameter dekati 10 cm; permukaan kulitnya bersisik, terlepas-lepas, bermotif putih kehijauan, daging buahnya yang harum berisi meluap biji yang berlendir. Bijinya berukuran 5-6 mm, berbulu, berkeping butir tebal beserta berwarna hijau; perkecambahannya epigeal. Batang anakannya langkai, sedikit berbiku-biku (zigzag); 1-4 lembar daun pertama berwujud daun ahad. Pohon kawista sebetulnya seperti tumbuhan lain pada umumnya, yaitu berdaun, berbunga, serta berbuah dalam tahun yang serupa. Di Asia Tenggara, daun kawista jatuh pada bulan Januari. Bunganya tumbuh pada awal bulan Februari atau Maret, dan berakibat matang pada bulan Oktober atau November. Pohonnya tumbuh lamban dan tiada akan membuahkan buah sampai dewasa 15 tahun atau lebih. Muatan Daging pada buah kawista kiranya sepertiga dari keseluruhan buah. Kawista, kayak juga maja serta jenis jenis dari Feronella Swingle, mampu hidup pada kondisi tropik muson atau yang kadang-kadang kering. Tanaman ini mampu tumbuh sampai ketinggian 450 m dpl., di Himalaya bagian barat, yaitu di daerah asalnya. Di Malaysia dan Indonesia, pohon https://kawista.id/ terutama dibudidayakan di daerah-daerah pesisir. Rupa-rupanya jenis ini toleran atas kekeringan dan bisa beradaptasi atas baik pada tanah yang ringan. Kandungan pektin buah segarnya ialah 3-5%. Setiap 100 g elemen daging buah yang sanggup dimakan mengandung: 74 g air, 8 g protein, 1,5 g lemak, 7,5 g karbohidrat, dan 5 g abu. Dalam 100 g komponen biji yang bisa dimakan, termaktub: 4 g air, 26 g protein, 27 g lemak, 3 5 g karbohidrat, dan 5 g abu. Daging buah yang kering mengandung 15% asam sitrat lalu sejumlah sedikit asam-asam kalium, kalsium, beserta besi. Faedah Buah Kawista Buah kawista yang matang, juga mempunyai manfaat bagi masyarakat adalah : a. Untuk merendahkan panas b. pengelat dan berkarakter tonikum c. Digunakan sebagai obat sakit perut. Di Indo-Cina, duri serta kulit batang kawista dijumpai dalam berbagai ramuan obat tradisional untuk memulihkan haid yang lewatbatas, gangguan hati, gigitan dan sengatan binatang, dan untuk mengobati mual-mual. Kayu kawista dikenakan untuk bangunan rumah, tiang dan perabotan pertanian. Getah yang dikumpulkan dari kulit kayunya dilaporkan menyandang manfaat obat, dan digunakan sebagai pengganti gom arab. Cara mengonsumsi buah kawista ini adalah kutil buah yang matang dicampur dengan gula, kemudian dimakan bersama bijinya atau butir tersebut dibuang, atau juga diolah sebagai semacam 'treacle'. Di Sri Lanka, buahnya diolah menjadi krim. Krim kawista merupakan dapatan olahan dari kutil buahnya. Di India juga, buah kawista dipakai dengan aturan yang bersamaan dengan kerabat dekatnya ialah maja (Aegle marmelos (L.) Correa), tetapi tak dapat menggantikan maja itu. Kemungkinan Kawista rupa-rupanya bakal tetap yaitu sumber daya yang tidak termanfaatkan di Asia Tenggara, kecuali di Sri Lanka yang berstatus sebagai komoditas ekspor. Tanaman kawista hanya sanggup dijumpai di pekarangan di daerah-daerah yang lebih kering di Asia Tenggara (di Bali juga tampak), dan buahnya enggak banyak dipakai. Tampaknya hanya sedikit minat akan buah yang satu ini. Kalau kepingin mencoba menanamnya, dapat dengan cara diperbanyak dengan baka, setek akar dan penyambungan. Bakal kawista berkecambah 2--3 minggu dalam penyemaian; untuk asalmula yang telah diletakkan beberapa minggu, perkecambahan dapat mencapai 80%. Mata pucuk dari ranting tuanya sanggup ditempelkan pada semai, lalu dilaporkan mendatangkan pohon kerdil yang dapat berbuah.

Uploads

No contents published yet...