1 / 30

IBAA

TRANSFORMATOR ARUS ( CT ) TRANSFORMATOR TEGANGAN ( PT ). IBAA. TRANSFORMATOR ARUS ( CURRENT TRANSFORMER ). IBAA. FUNGSI CT. MENTRANSFORMASIKAN ARUS YANG BESAR KE YANG KECIL DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN DAN PROTEKSI

blithe
Download Presentation

IBAA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TRANSFORMATOR ARUS ( CT ) TRANSFORMATOR TEGANGAN ( PT ) IBAA

  2. TRANSFORMATOR ARUS ( CURRENT TRANSFORMER ) IBAA

  3. FUNGSI CT • MENTRANSFORMASIKAN ARUS YANG BESAR KE • YANG KECIL DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN • DAN PROTEKSI • 2. SEBAGAI ISOLASI ANTARA SISI TEGANGAN YANG YANG DIUKUR / DIPROTEKSI DENGAN ALAT UKUR / PROTEKSINYA . IBAA

  4. TEORI P1 P2 S1 S2 Misal Rasio CT 500 / 5A IBAA

  5. PENGENAL TRAFO ARUS ( CT ) • DUA PENGENAL PRIMER • CONTOH 500 – 1000 / 5A P1 P2 P1 P2 500A 1000A 5A 5A S1 S1 S2 S2 SAMBUNGAN PARALEL SAMBUNGAN SERI IBAA

  6. MULTI RASIO • CONTOH : • 100 – 200 – 300 – 400 – 500 – 1000 – 1500 /5A P1 P2 A – B 100 / 5A A – C 200 / 5A A – D 300 / 5A A – E 400 / 5A A – F 500 / 5A A – G 1000 / 5A A – I 1500 / 5A A B C D E F G I IBAA

  7. 3. MULTI CORE ( Inti besi lebih dari satu ) - DUA INTI CONTOH 1000 / 5 – 5A • TIGA INTI • CONTOH ( 1000 / 5 – 5 – 5A ) P1 P1 1S1 1S1 5A 5A 1S2 1S2 2S1 1000 A 1000 A 2S1 5A 5A 2S2 3S1 P2 2S2 5A 3S2 P2 Masing masing dapat mempunyai Kelas dan burden yang sama atau berbeda. IBAA

  8. KELAS KETELITIAN Dinyatakan dengan kesalahannya 1.KESALAHAN RASIO • KESALAHAN SUDUT • Pergeseran sudut sisi sekunder kurang atau • lebih dari ( - ) lagging • ( + ) leading IBAA

  9. 3.COMPOSITE ERROR IBAA

  10. KETENTUAN CT UNTUK PROTEKSI IBAA

  11. NILAI BATAS KESALAHAN CT UNTUK METER IBAA

  12. BATAS KESALAHAN TIPE TPX ; TPY DAN TPZ IBAA

  13. TITIK KEJENUHAN DARI LENGKUNG MAGNITISASI ( KNEE POINT VK ) • TITIK DIMANA BILA ARUS EKSITASI DINAIKAN • 50% MAKA TEGANGAN HANYA NAIK 10 % • ( BS 3938 1873 ) • TITIK SINGGUNG GARIS DENGAN SUDUT 45 • DERAJAT DENGAN KURVA TEGANGAN VERSUS • ARUS EKSITASI YANG DIGAMBARKAN PADA • SKALA LOG – LOG . • ( ANSI ) IBAA

  14. Contoh keperluan VK pada Relai relai GEC • Knee Point Voltage VK through fault • stability • X/R If • Transformer VK > 24In ( Rct + 2RL + Rt ) 40 15 In • Generator • Generator-Trafo VK > 24In ( Rct + 2RL + Rt ) 40 15 In • Overall Gen – Trafo VK > 48In ( Rct + 2RL + Rt ) 120 15 In • Unit • In = Arus rated sekunder CT line ( 5A or 1A ) • Rct = Tahanan belitan sekunder dari CT line • RL = Tahanan lead tunggal dari CT line ke Relai • Rt = Tahanan efektip dari interposing CT yang digunakan • X/R = nilai maksimum dari rasio reaktansi / tahanan primer sistem • In = Nilai maksimum dari arus gangguan yang lewat. IBAA

  15. CIRI CIRI CT UNTUK METER # TELITI UNTUK DAERAH KERJA 5 – 120 % In # CEPAT JENUH CIRI CT UNTUK PROTEKSI # KELAS KETELITIAN RELATIP RENDAH PADA ARUS PENGENAL ( RATED ) # KEJENUHANNYA TINGGI IBAA

  16. PERLU DIPERHATIKAN # SALAH SATU SISI SEKUNDER HARUS DIBUMIKAN Tujuannya kalau terjadi tembus antara tegangan tinggi dan sisi sekunder maka tegngan sisi sekunder akan naik ( merusak peralatan sisi sekunder ) # RANGKAIAN SEKUNDER TIDAK BOLEH TERBUKA Fluks akan menjadi besar - tegangan sekuder naik - terjadi kejenuhan pada inti akan panas Oleh karena itu rangkaian sekunder tidak boleh dipasang fuse / MCB . IBAA

  17. TRANSFORMATOR TEGANGAN POTENTIAL TRANSFORMER ( PT ) IBAA

  18. Fungsi Mentransformasikan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur / diproteksi dengan alat ukurnya atau proteksinya. IBAA

  19. Jenis trafo Tegangan • Trafo Tegangan dengan inti besi seperti transformator • biasa umum nya untuk tegangan rendah sampai • tegangan tingi. • Trafo tegangan dengan kapasitor,disadap pada • tegangan menengah, kemudian diturunkan dengan • transformator ke tegangan rendah,umum nya • digunakan pada tegangan tinggi dan ektra tinggi • ( Capasitive Voltage Transformer = CVT ) IBAA

  20. Konstruksi Trafo tegangan dengan inti besi dan CVT IBAA

  21. Penandaan. • Dipasang antara fasa dan fasa dengan pengenal : • 20.000 / 100 V • Dipasang antara fasa dengan tanah dengan • pengenal : P1 Tegangan sekunder berdasarkan standar P1 P2 P2 S1 S1 S2 S2 IBAA

  22. Trafo tegangan dengan 2 pengenal sekunder Dua buah rangkaian sekunder yang dapat mempunyai karakteristk yang berbeda. P1 P2 Penandaan : Primer P1 dan P2 Sekunder ; pertama 1S1 – 1S2 untuk pengukuran kedua 2S1 – 2S2 untuk proteksi Masing masing sekunder dapat mempunyai kelas ataupun beban ( burden ) yang sama atau berbeda, 1S1 1S2 1S2 2S2 IBAA

  23. Klas ketelitian dan Beban ( burden ) • Contoh : • Beban pengenal 100VA , dan klas 1,0 untuk proteksi • Beban pengenal 100VA , dan klas 0,2 untuk meter • CVT ini mempunyai 2 sekunder dapat dibebani • 100VA, dengan klas ketelitian masing masing 1,0 • dan 0,2 . • Kapasitas termal 1000 VA • Trafo tegangan ini dapat berfungsi seperti transformer • biasa dengan kapasitas 1000 VA tanpa melihat • kesalahan nya IBAA

  24. KLAS KETELITIAN ( IEC 186/1987 ) • Ada dua macam kesalahan yaitu : • Kesalahan Perbandingan • Kesalahan sudut • Pergeseran sudut sisi sekunder kurang lebih 180 derajat. • Standar klas ketelitian : • 0,1 – 0,2 – 0,5 – 1,0 – 3,0 . IBAA

  25. Batas kesalahan tegangan dan pergeseran sudut Tabel 1 Klas Untuk setiap tegangan dari 80% sampai 120% tegangan pengenal dengan beban 25% sampai 100% beban pengenal pada faktor daya 0,8 tertinggal. IBAA

  26. Batas kesalahan tegangan dan pergeseran sudut untuk proteksi Tabel 2 Pada frekuensi pengenal dari 5% tegangan pengenal sampai tegangan pengenal kali faktor tegangan pengenal ( 1,2 – 1,5 – 1,9 ) dengan faktor daya 0,8 tertinggal. Pada 2% tegangan pengenal dengan beban antara 25% dan 100% beban pengenal pada faktor kerja 0,8 tertinggal . Batas kesalahannya 2 kali tabel diatas. IBAA

  27. Beban ( Burden ) Beban trafo tegangan menunjukan kemampuan beban yang disambung pada trafo tegangan termasuk kawat kawat penghubung sehingga karakteristik nya tetap memenuhi klas nya . IBAA

  28. Khusus untuk CVT Untuk CVT merupakan kapasitor seri dengan demikian ditentukan besarnya kapasitor. Contoh ; CVT dari ABB type CPN 170 C = 10500 pF Faktor rugi dielektrik Kapasitor umumnya tidak murni C tetapi ada rugi rugi yang dinyatakan dengan tangen Contoh : CVT,dari ABB type CPN 170,tg delta 0,25% C tidak murni C R C R IBAA

  29. Hal hal yang perlu diperhatikan • Salah satu sisi sekunder harus ditanahkan • tujuannya kalau terjadi tegangan tembus antara • tegangan tinggi dan sisi tegangan sekunder , tegangan peralatan tidak naik. • Rangkaian sekunder harus dipasang sekring atau MCB sedekat mungkin dengan terminal sekunder. • Rangkaian sekunder harus terbuka bila tidak digunakan. IBAA

  30. IBAA

More Related