1 / 13

Potensi Teknologi Membangun Bangsa

Potensi Teknologi Membangun Bangsa. Seminar GMKI – PMK ITB 28 April 2012. Armein Z. R. Langi. Membangun bangsa adalah membangun: manusia yang sehat, cerdas, mandiri, dan kaya nilai; budaya yang luhur; kader intelektual. Armein Z. R. Langi.

binah
Download Presentation

Potensi Teknologi Membangun Bangsa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Potensi Teknologi Membangun Bangsa Seminar GMKI – PMK ITB 28 April 2012

  2. Armein Z. R. Langi Membangun bangsa adalah membangun: • manusia yang sehat, cerdas, mandiri, dan kaya nilai; • budaya yang luhur; • kader intelektual

  3. Armein Z. R. Langi • Bentuk kekayaan abad ini adlaah sistem produk-layanan-nilai (PSV-S). • Perubahan hanya bisa dilakukan oleh pusat kekuasaan. • Kita tidak akan bisa memperkaya bangsa kalau kita sendiri masih bergantung pada orang lain. • Saat ini, secara tradisional, ada dua pusat kekuasaan: • Pemerintah • Pengusaha • Namun, ada pusat kekuasaan ketiga: masyarakat intelektual.

  4. Armein Z. R. Langi • Bentuk kekayaan abad ini adalah sistem produk-layanan-nilai (PSV-S). • Perubahan hanya bisa dilakukan oleh pusat kekuasaan. • Kita tidak akan bisa memperkaya bangsa kalau kita sendiri masih bergantung pada orang lain. • Saat ini, secara tradisional, ada dua pusat kekuasaan: • Pemerintah, yang membangun kekayaan melalui penggunaan kekuatan ancaman hukum dan senjata (hard power) • Pengusaha, yang membangun kekayaan melalui penguasaan aset produksi PSV-S • Namun, sebenarnya ada pusat kekuasaan ketiga: • Masyarakat cendekia (masyarakat cerdas, masyarakat sipil, masyarakat pengetahuan, masyarakat kreatif), yang mengumpulkan kekayaan melalui soft-power.

  5. Riset dan Perkembangan IPTEKuntuk Membangun Bangsa • Ketika kita menguasai pusat kekuasaan ketiga, kita dapat mengembangkan masyarakat yang mulia, luhur, berkelas, canggih, berbudi, cendekia, berseni, kreatif, cantik, spiritual, dan sesuai dengan tantangan zaman. • Untuk membangun pusat kekuasaan ketiga itu, kita harus: • menguasai ilmu pengetahuan yang berlimpah; • menghayati nilai luhur, dan • menciptakan budaya dan lingkungan yang kondusif. • Kita, para mahasiswa, adalah ujung tombak dari pusat kekuasaan ketiga tersebut.

  6. Riset dan Perkembangan IPTEKuntuk Membangun Bangsa • Seorang cendekiawan harus menguasai pengetahuan secara lengkap--sains, teknik, sosial, seni, bisnis, dan filsafat--tidak terbatas dari program studinya saja. • Pengetahuan adalah sebuah produk bahasa yang menangkap dan mendeskripsikan realitas. • Teknologi adalah pengetahuan yang diterapkan untuk membentuk kekayaan. • Pembentukan kekayaan melalui teknologi dilakukan melalui proses rekayasa (engineering) PSV-S.

  7. Riset dan Perkembangan IPTEKuntuk Membangun Bangsa • Kunci pembangunan bangsa adalah penguasaan cara membangun kekayaan.

  8. Babak Tanya Jawab [Yohanes, alumnus '07] Alkitab mengatakan bahwa kita harus tunduk pada pemerintah, karena setiap pemerintah berasal dari Allah. Apa dasar Alkitabiah bahwa masyrakat adalah pemegang kekuasaan? [Poltak, alumnus '06] Saat ini, kaum Kristen adalah minoritas. Bagaimana cara kita, kaum minoritas, bisa menjadi bagian dari pemegang kekuasaan tersebut? [Yanes, alumnus '07] Ada kecenderungan bahwa buku teks yang beredar sekarang telah disusupi oleh nilai-nilai yang menyimpang dari kebenaran. Bagaimana pendapat Bapak?

  9. Babak Tanya Jawab [Yohanes, alumnus '07] Alkitab mengatakan bahwa kita harus tunduk pada pemerintah, karena setiap pemerintah berasal dari Allah. Apa dasar Alkitabiah bahwa masyrakat adalah pemegang kekuasaan? • "Ikut memegang kekuasaan" bukan berarti kita harus berontak pada pemerintah. • Kita harus patuh kepada pemerintah dalam hal hukum. Persoalan sekarang adalah, ketika orang Kristen tidak ikut berpolitik, hukum yang ada akan melibas hak-hak kita.

  10. Babak Tanya Jawab [Poltak, alumnus '06] Saat ini, kaum Kristen adalah minoritas. Bagaimana cara kita, kaum minoritas, bisa menjadi bagian dari pemegang kekuasaan tersebut? • Ada betulnya, tetapi hanya dalam lingkungan pusat kekuasaan yang pertama (pemerintah). • Pengetahuan tidak memandang agama. • Pencarian kehendak Tuhan melalui pendalaman Alkitab punya metodologi yang sangat kiasi (analogous) dengan pencarian ilmu pengetahuan. Jika seorang Kristen rajin mendalami Alkitab, dia akan punya sikap mencari ilmu pengetahuan. • Di ITB, tidak ada pembeda-bedaan berdasar agama. "Kebangsaan" masih merupakan pandangan umum dari sebagian besar masyarakat akademis ITB.

  11. Babak Tanya Jawab [Yanes, alumnus '07] Ada kecenderungan bahwa buku teks yang beredar sekarang telah disusupi oleh nilai-nilai yang menyimpang dari kebenaran. Bagaimana pendapat Bapak? • Kita harus pandai-pandai menandinginya. Untuk menandingi keadaan ini, kita harus menulis buku yang menentang isi buku-buku yang "menyimpang" tersebut. • Orang mendebat orang lain bukan (hanya) untuk mengubah cara pikir lawan debatnya, melainkan juga untuk mengubah cara pikir pemirsa debat. • Tuhan kita adalah Tuhan semua orang juga. Artinya, pengetahuan yang datang dari orang lain juga adalah pengetahuan yang diilhamkan oleh Allah.

  12. Babak Tanya Jawab [Richard, mantan ketua PMK ITB] Kunci untuk menguasai kekuasaan ketiga adalah pencerdasan tentang pentingnya hak paten. Bagaimana pendapat Bapak? • Dalam mematenkan pengetahuan, jangan menganut paham ekstrem. Untuk pengetahuan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kita tidak perlu mengambil keuntungan dari hal itu. • Harus ada perlindungan yang seimbang, baik terhadap HAKI maupun kepentingan masyarakat luas.

More Related