1 / 18

Kontrol Syaraf pada Homeostasis “Lingkungan Dalam”

Kontrol Syaraf pada Homeostasis “Lingkungan Dalam”. Erkadius Bagian Fisiologi FK Unand. Homeostasis. Pemeliharaan keadaan mendekati konstan di cairan interstitium Fungsi bersama semua organ paru-paru: sumber O2, pembuangan CO2 ginjal: pembuangan urea, asam urat, ion, air

beulah
Download Presentation

Kontrol Syaraf pada Homeostasis “Lingkungan Dalam”

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kontrol Syaraf pada Homeostasis “Lingkungan Dalam” ErkadiusBagian Fisiologi FK Unand

  2. Homeostasis • Pemeliharaan keadaan mendekati konstan di cairan interstitium • Fungsi bersama semua organ • paru-paru: sumber O2, pembuangan CO2 • ginjal: pembuangan urea, asam urat, ion, air • pencernaan: sumber makanan • jantung, pembuluh darah, hormon, syaraf

  3. Cairan ekstrasel (millieu interieur) • Tubuh dewasa 60% cairan • Ekstrasel: hampir 1/3 cairan tubuh • Interstitium, darah, limfe, sendi, dsb. • Ion (Na, Cl, HCO3), • Makanan (O2, glu, FA, AA); CO2, dan produk sisa • Gerak cepat sebagai darah • vol. darah 5000 mL = cardiac output 5040 mL/mnt • darah kapiler  cairan interstitium  sel • jarak terjauh kapiler ke sel 50 

  4. Pembagian Sistem Syaraf • Sistem syaraf pusat: otak, medulla spinalis • integrasi data, menyimpan informasi • membangkit pikiran, ambisi, penentuan respons • Sistem syaraf tepi • somatik: sensorik dan motorik • panca indera, pelaksana keinginan • otonom: simpatis dan parasimpatis • kontrol jantung, pernafasan, pencernaan • sekresi berbagai kelenjar

  5. Syaraf pusat: otak • Hipotalamus: • ADH: kadar air tubuh • oksitosin: pengeluaran ASI • Hipotalamus dan hipofisis • PRH  prolaktin: produksi ASI • GHRH  GH: dg somatomedin utk pertumbuhan • CRH  ACTH: kortisol utk metabolisme glujosa • TRH  TSH: tiroid untuk aktifitas sel • GnRH  LH/FSH: reproduksi • Baroresptor, dan pusat pernafasan

  6. Antidiuretic hormone / vasopressin • Kadar air tubuh ↓  produksi ADH ↑ • hipotalamus hipertonik  neuron membuat ADH  sekresi di ujung akson  darah  ginjal  menarik air di tubuli distal, duktus koligentes • Cairan tubuh ↑, ADH ↓ • Perdarahan  cairan tubuh ↓↓↓: • ADH ↑↑↑  arteriol kontraksi  tekanan darah ↑↑

  7. Rangsangan papilla mammae • Merangsang produksi hormon hipotalamus • oksitosin  pengeluaran ASI • kontraksi uterus untuk mendorong janin keluar • kontraksi uterus pasca kelahiran plasenta • prolaktin  produksi ASI • di saat hamil: efek ini diblok estrogen • penyediaan makanan  homeostasis bayi

  8. GHRH dan GnRH • Growth hormone releasing hormone • aktif ketika badan perlu bertumbuh • merangsang growth hormone • Gonadotropin releasing hormone • merangsang follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) • FSH dan LH penting dalam reproduksi

  9. CRH, TRH, Endorphine • Corticotropin-releasing hormone • stress fisik/mental  CRH  ACTH  kortisol • peningkatan kadar gula darah, anti stress • Thyrotropin-releasing hormone • penurunan metabolisme dan suhu lingkungan  TRH  TSH (thyrotropin)  tiroksin meningkat • metabolisme dan nafsu makan meningkat • produksi enzim Na, K, ATPase, menjaga kadar Na dan K sel • Endorphine – hormon di otak • aktif ketika stress mental, aktifitas mirip morfin

  10. Tekanan darah turun  signal baroreseptor ke hipotalamus • aktifitas simpatis meningkat: vasokonstriksi • produksi ADH meningkat: antidiuresis • Kadar CO2 darah meningkat • rangsangan terhadap pusat pernafasan • kontraksi otot pernafasan • rongga dada melebar  inspirasi

  11. Baroreseptor, pusat pernafasan • Tek. darah turun  tek. ke baroreseptor berkurang  signal ke hipotalamus • aktifitas simpatis meningkat: vasokonstriksi • produksi ADH meningkat: antidiuresis • [CO2] darah meningkat - hypercapnia • rangsangan thd pusat pernafasan • kontraksi otot pernafasan • rongga dada melebar  inspirasi

  12. Syaraf efferent: motorik • Neuromuscular junction: • ujung akson motorik  otot: acetylcholine • rangsangan kontraksi • diakhiri oleh enzim (acetyl)choline esterase • Kontrol kelenjar • ujung syaraf: acetylcholine • aliran darah ke kelenjar meningkat • produksi cairan kelenjar meningkat

  13. Syaraf otonom: dua komponen syaraf • SSP ke ganglion: pre-ganglion • ganglion ke target: post-ganglion • Hormon/neurotransmitter • pre-ganglion: acetylcholine • post ganglion simpatis: nor-epinephrine(beberapa serat: acetylcholine) • post ganglion parasimpatis: acetylcholine

  14. Syaraf efferent: otonom • Dua komponen syaraf • Pre-ganglion: SSP ke ganglion • Post-ganglion: ganglion ke target • Hormon/neurotransmitter • pre-ganglion: acetylcholine • post ganglion simpatis: nor-epinephrine(beberapa serat: acetylcholine) • post ganglion parasimpatis: acetylcholine

  15. Efek parasimpatis • pupil mengecil: cahaya masuk berkurang • kekuatan fokus lensa mata bertambah • kelenjar hidung, air mata, saliva, mulut, lambung aktif (tak ada efek terhadap kelenjar keringat atau kelenjar apokrin!) • aktifitas syaraf usus dan peristalsis naik • kontraksi jantung melemah dan jarang • pelebaran pembuluh darah pipi

  16. Efek simpatis • pelebaran pupil • kelenjar pencernaan pekat dan kaya enzim • keringat dan apokrin bertambah • peristalsis usus berkurang • jantung makin kuat dan cepat • vasokonstriksi, tekanan darah naik

  17. Syaraf afferent • Kontrol kontraksi otot • muscle spindle dan golgi tendon organ • regangan pada serat otot dan tendon • Indera somatik • reseptor mekanik • taktil: raba, tekanan, getar, dan ‘tickle’ • posisi: statik dan gerakan • reseptor suhu: panas atau dingin • reseptor nyeri: informasi kerusakan

  18. Indera penglihatan • cahaya diterima oleh retina, dibawa NC II • gerakan bola mata oleh NC III, IV, dan VI • Indera pendengaran • dibawa NC VIII • bersama dengan indera keseimbangan • Indera kimiawi • taste: dibawa NC VII, IX dan X • smell: dibawa NC I

More Related