1 / 53

SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN HIV

SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN HIV. Dr. IGN Arya Sidemen, SE., MPH disampaikan pada: Seminar dan Lokakarya Sirkumsisi Memutus Penularan HIV FKM Universitas Jember – RS Paru Jember 29 Nopember 2008. ROAD MAP. 25 TAHUN HIDUP BERSAMA HIV/AIDS Selayang Pandang HIV/AIDS

Download Presentation

SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN HIV

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN HIV Dr. IGN Arya Sidemen, SE., MPH disampaikan pada: Seminar dan Lokakarya Sirkumsisi Memutus Penularan HIV FKM Universitas Jember – RS Paru Jember 29 Nopember 2008

  2. ROAD MAP • 25 TAHUN HIDUP BERSAMA HIV/AIDS • Selayang Pandang HIV/AIDS • Contoh Epidemi: Afrika Selatan • Status Epidemi: Indonesia dan • Jawa Timur • BAGAIMANA PENYAKIT ITU MENULAR? • Enam Rukun Penularan • Penyakit SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN

  3. HIV/AIDS • Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah kumpulan gejala penyakitakibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)

  4. HIV/AIDS • Human Immuno-deficiency Virus (HIV) • RNA-virus • Hanya terdapat pada manusia • Terutama menyerang limfosit T helper • Terdapat beberapa serotype

  5. HIV/AIDS

  6. CARA PENULARAN • Hubungan seksual • Homo/hetero/biseks • Normal/abnormal • Melalui darah • Transfusi darah/ produk darah • Transplantasi • Suntik • Perinatal

  7. TIDAK MENULAR • Kontak sosial: • Hidup serumah, makan bersama • Berjabat tangan, berpelukan, cium pipi • Kolam renang, WC, kamar mandi, telepon • Gigitan serangga

  8. KASUS AFSEL • Awal 1990  AFSEL termasuk low level epidemic. • Pemerintah (Presiden Thabo Mbeki) menolak memprioritaskan upaya penanggulangan  masalah gizi lebih besar dan lebih urgent • Tahun 1999  20% remaja positif HIV

  9. Sunday Times (South Africa), July 9, 2000

  10. BANGSA/ GEN MUDA HANCUR NAPZA Narkoba suntik 1:2 Suntikan/tatoo / tertusuk jarum/ tindik telinga/ jerawat/ pisau cukur 1:200 Free sex PSK Hubungan seksual 1:20 Kena HIV / AIDS Ibukejanin/bayi 1:2 - 1:3 Transfusi darah 1:1

  11. 1 ODHA dari luar Jatim, masuk ke masyarakat H I V 2 Pendudukbepergian, terinfeksi HIV, kembalikemasyarakat AKTIF H I V PASIF 3 PENYEBARAN DI MASYARAKAT HIV/AIDS Penyebarandimasyarakat, karenatingginyaperilakuberisikodanrendahnyaperilakupencegahan 3

  12. INDONESIA • 6 Propinsi di Indonesia: Papua, Riau, DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat, Jawa Timur termasuk dalam kategori concentrated level epidemic Menteri Kesehatan RI: Pertemuan Koordinasi Penanggulangan HIV/AIDS di 6 Propinsi Prioritas, Jakarta 19 September 2003 • Artinya: kalau tidak ada penanggulangan yang efektif, dalam 4-5 tahun  1% penduduk terinfeksi (generalized epidemic)

  13. ROAD MAP • 25 TAHUN HIDUP BERSAMA HIV/AIDS • Selayang Pandang HIV/AIDS • Contoh Epidemi: Afrika Selatan • Status Epidemi: Indonesia dan • Jawa Timur • BAGAIMANA PENYAKIT ITU MENULAR? • Enam Rukun Penularan • Penyakit SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN

  14. HOST yang mau sakit RESERVOAR pembawa penyakit KUMAN penyebab penyakit PINTU MASUK port d’entry PINTU KELUAR place of exit CARA PENULARAN mode of transsmission PENULARAN PENYAKIT: MODEL ENAM RUKUN

  15. PENULARAN PENYAKIT • Penularan penyakit: • Tidak gampang  tapi perilaku kita memudahkannya • Bisa dihindari • Bisa dicegah

  16. SYARAT PENULARAN Ada yang SAKIT Ada yang mau SAKIT ‘MAS KAWIN’ terpenuhi

  17. MODEL KLASIK HOST AGENT ENVIRONTMENT

  18. HOST yang mau sakit RESERVOAR pembawa penyakit AGENT/KUMAN penyebab penyakit PINTU KELUAR place of exit PINTU MASUK port d’entry CARA PENULARAN mode of transsmission MODEL 6 RUKUN

  19. KUMAN/AGENT • Kuman: • Bakteri, • Virus, • Jamur • Parasit, dll

  20. RESERVOAR • Reservoar/pembawa: • Manusia (sehat atau sakit), • Binatang, • Tumbuhan, • Tanah, air, dll.

  21. PINTU KELUAR • Alami: • Saluran pernafasan  droplet, ingus, dahak • Saluran pencernaan  muntahan, feces • Saluran urogenital  urine, semen, lain • Buatan: • Saluran vascular  darah (transfusi, luka, suntik)

  22. PINTU MASUK • Alami: • Mukosa  mata, hidung, mulut, organ genital, anus • Buatan: • Kulit tidak utuh  luka, garuk, mikrolesi, suntik

  23. CARA BERPINDAH • Kontak langsung: • Sentuhan • Hubungan seksual • Udara (air borne)  droplets

  24. CARA BERPINDAH • Media (vehicle)  benda mati: makanan, darah, air, instrument medis • Vektor mekanis  mahluk hidup, tidak ada proses perkembangan; lalat, kecoa • Vektor biologis  mahluk hidup, ada proses perkembangan; nyamuk

  25. ODHA 5’S PROSES PENULARAN HIV Sopir Saudagar Serdadu Saudara/ Saudari Saya

  26. ODHA 5’S PROSES PENULARAN HIV Pintu Keluar Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh

  27. ODHA 5’S PROSES PENULARAN HIV Pintu Keluar Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh Hubungan seksual Transfusi Alat menembus kulit (jarum, tatoo, dll) Ibu ke anak Cara berpindah

  28. ODHA 5’S PROSES PENULARAN HIV Pintu Masuk Pintu Keluar Alat kelamin ‘Luka’ Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh Hubungan seksual Transfusi Alat menembus kulit (jarum, tatoo, dll) Ibu ke anak Cara berpindah

  29. ODHA ODHA PROSES PENULARAN HIV Pintu Masuk Pintu Keluar Alat kelamin ‘Luka’ Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh Hubungan seksual Transfusi Alat menembus kulit (jarum, tatoo, dll) Ibu ke anak Cara berpindah

  30. ROAD MAP • 25 TAHUN HIDUP BERSAMA HIV/AIDS • Selayang Pandang HIV/AIDS • Contoh Epidemi: Afrika Selatan • Status Epidemi: Indonesia dan • Jawa Timur • BAGAIMANA PENYAKIT ITU MENULAR? • Enam Rukun Penularan • Penyakit SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN

  31. SIRKUMSISI • Bahwa sirkumsisi menurunkan risiko penularan HIV telah lama dipelajari. • Negara-negara muslim, dimana hampir semua laki-laki disirkumsisi memiliki angka HIV yang rendah. • Laki-laki yang disirkumsisi memiliki risiko lebih rendah terkena PMS

  32. Global Map of Male Circumcision Prevalence

  33. Male Circumcision and HIV Prevalence

  34. Male Circumcision and HIV Prevalence

  35. Male Circumcision and HIV Prevalence

  36. RESEARCH FINDING • Orange Farm Intervention Trial, South Africa (2005, French Agence Nationale de Recherches Sur Le SIDA)  men who had circumcised getting 60% fewer HIV infection.

  37. RESEARCH FINDING • Two similar studies in Uganda and Kenya (2005 – 2007) were halted early by The US National Institutes of Health because the interim results showed a significant effect of male circumcision in preventing HIV acquisition in men  all men involved in the study circumcised

  38. RESEARCH FINDING • Kisumu, Kenya (University of Nairobi, University of Illinois at Chicago, The University of Manitoba and RTI International) involving 2,784 man aged 18-24  53% reduction of HIV in circumcized men compare to uncircumcised man.

  39. RESEARCH FINDING • Rakai, Uganda (Makerere University, The Uganda Virus Institute, John Hopkins University and Calumbia University New York) involving 4,996 men aged 15-49  adult male circumcision reduced by 51% the risk of becoming infected with HIV

  40. RESEARCH FINDING • James Kahn dkk. (University of California-San Francisco)  Sirkumsisi pada laki-laki termasuk strategi prevensi HIV yang paling efisien secara ekonomi di Afrika Sub Sahara; menghemat biaya dan menyelamatkan DALYs (Disability Adjusted Life Years) dalam jumlah yang besar.

  41. RESEARCH FINDING • Model Brian Williams dkk. (WHO): • Dalam 20 tahun kedepan, sirkumsisiakan mencegah 5,7 juta kasus HIV dan 3 juta kematian karena HIV dari kedua jenis kelamin di Afrika. • Sirkumsisi pada laki-laki ekuivalen dengan intervensi vaksin atau peningkatan condom use; yaitu menurunkan transmisi HIV sebesar 37% secara dua arah

  42. PATOFISIOLOGI • Secarabiologi, sirkumsisimenurunkanrisikoinfeksi HIV pada laki-laki: • Denganmenghilangkankulitkhatan (foreskin), sirkumsisimenurunkankemampuan HIV menembuskulit penis karenakeratinisasiataupenebalanbagian dalam darikulitkhatan yang tersisa

  43. PATOFISIOLOGI • Bagian dalam darikulitkhatanmengandungselimunologis, misalnyaselLangherhans, yang merupakan target sel (pintumasuk) utama HIV. Sebagiansel-selhilangbersamaandengandibuangnyakulitkhatan, sementarasebagiansel yang tersisaberkurangaksesnyaterhadap HIV karenaterjadinya.

  44. PATOFISIOLOGI • Ulkus, manifestasidari PMS yang merupakanpintumasuk HIV seringterjadi pada kulitkhatan. Denganmembuangkulitkhatankejadianinidapatdikurangi. • Kulitkhatan yang terluka (babras) atauimflamasiselamahubunganseksualmerupakanpintumasuk HIV

  45. REKOMENDASI • Sirkumsisi pada laki-laki merupakan bagian dari paket penanggulangan HIV secara komprehensif. • Perlu penguatan pelayanan kesehatan sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan aman. • Memaksimalkan manfaat kesehatan masyarakat. • Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk pengembangan program WHO and UNAIDS Announce Recommendations From Expert Meeting on Male Circumcision for HIV Prevention, Paris, March 28 2007

  46. PERAN PEMERINTAH • Proteksi dan promosi hak asasi manusia. • Membuat kerangka kerja legal/hukum, pengaturan dan kebijaksanaan untuk menjamin akses, penerimaan, kualitas dan keamanan: • Pelayanan kesehatan harus dapat diterima (acceptable). • Pelayanan kesehatan memadai secara medis maupun ilmiah dan memiliki kualitas yang baik. • Pelayanan kesehatan dapat diakses tanpa diskriminasi.

  47. PERAN PEMERINTAH • Proteksi dan promosi hak anak: • Apakah perlu diatur tentang umur sirkumsisi? • Sirkumsisi pada bayi: etik, legal dan HAM. • Menjamin akses terhadap informasi yang akurat. • Melindungi perempuan dalam konteks sirkumsisi laki-laki. • Mengembangkan akses terhadap pelayanan sirkumsisi laki-laki secara progresif.

More Related