1 / 7

Identitas Mahasiswa

RUDI SALAM, 3101403519 HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SEMARANG DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2006/2007. Identitas Mahasiswa.

becka
Download Presentation

Identitas Mahasiswa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RUDI SALAM, 3101403519HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SEMARANG DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2006/2007

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : RUDI SALAM - NIM : 3101403519 - PRODI : Pendidikan Sejarah - JURUSAN : Sejarah - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : rudi_unnes pada domain plasa.com - PEMBIMBING 1 : - PEMBIMBING 2 : - TGL UJIAN : 0000-00-00

  3. Judul • HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SEMARANG DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2006/2007

  4. Abstrak • Kegiatan ekstrakurikuler Paskibra adalah kegiatan yang sangat menekankan nilai-nilai rasa cinta tanah air, nasionalisme serta nlai-nilai kemanusiaan dan patriotisme, selain mempelajari sejarah nasional Indonesia dan sejarah perjuangan bangsa, kegiatan ekstrakurikuler Paskibra juga menanamkan sikap rela berkorban. Adanya kesamaan tujuan antara mata pelajaran sejarah dan kegiatan ekstrakurikuler Paskibra itu maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler Paskibra dengan prestasi belajar sejarah. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 3 Semarang ?, (2) Bagaimana prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra pada mata Pelajaran Sejarah semester genap tahun pelajaran 2006/2007 ?, (3) Adakah hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler Paskibra dan prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang pada semester genap tahun pelajaran 2006/2007?. Penelitian ini bertujuan : (1) Ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 3 Semarang, (2) Ingin mengetahui prestasi belajar siswa kelas X yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra pada mata pelajaran Sejarah semester genap tahun pelajaran 2006/2007, dan (3) Ingin mengetahui hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler Paskibra dan prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang pada semester genap tahun Pelajaran 2006/2007. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, yang dilaksanakan dengan serangkaian prosedur, yang berturut-turut dikelompokan antara lain menentukan populasi, sampel, variabel, metode pengumpulan data, melakukan uji coba instrumen dan menganalisis data. Hasil penelitian, menunjukan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 3 Semarang, dilaksanakan pada sore hari di luar jam pelajaran. Prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra pada mata Pelajaran Sejarah semester genap tahun pelajaran 2006/2007 rata-rata sebesar 82 atau sebesar 71,78 %. ini termasuk dalam kategori tinggi atau baik. Dan diperoleh hasil yaitu rxy sebesar 0,4577 lebih besar dari rt (r tabel) 5 % = 0,362, yang berarti rxy > rt 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang dengan prestasi belajar sejarah semester genap tahun pelajaran 2006/2007, dengan kriteria tingginya nilai prestasi yang diperoleh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ini yaitu dari 30 sampel terdapat 13,4 % atau 4 siswa yang memperoleh prestasi sangat baik dan 86,6 % dari 26 siswa yang mendapatkan prestasi baik, dengan berpedoman pada kriteria persentase 88%-100% dengan katergori sangat baik yaitu 13,4 % atau frekuensi 4 siswa, dan kriteria persentase 71-87 % dengan kategori baik yaitu 86,6 % atau frekuensi 26 siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti dapat memberi masukan supaya para pengelola pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan agar para kepala sekolah diusahakan untuk selalu meningkatkan kepedulian dan partisipasi orang tua siswa dan tokoh-tokoh pemerintah setempat dan masyarakat membantu terwujudnya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Paskibra. Demikian juga dengan siswa agar prestasi yang sudah baik dipertahankan dan di tingkatkan pada tahun-tahun yang akan datang.

  5. Kata Kunci • Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra, Prestasi, Belajar, Sejarah,

  6. Referensi • Al-Qur’an dan Terjemahan.2005. Departemen Agama Republik Indonesia. Bandung : CV. Diponegoro. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. -----------. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta: Rineka Cipta. Daliman.1988. Peranan Pendidikan Sejarah dalam Proses Sosialisasi Sikap Nasionalisme dalam Jurnal Pendidikan no.2 tahun ke-8. Yogyakarta : Puslit IKIP Yogyakarta. Darsono, Max.2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press. Depdikbud. 1993. Teknik Penyusunan Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:Dirjend Dikdasmen. ----------. 1998. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Kesiswaan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:Dirjend Dikdasmen. Depdiknas. 2004. Pedoman Penyelenggaraan PASKIBRAKA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional: Dirjend PLSP. Fachrudin, HS dan Irfan Fachrudin. 2001. Pilihan Sabda Rasul : Hadis- Hadis Pilihan. Jakarta: Bhumi Aksara. Hamalik, Oemar.2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bhumi Aksara. ----------. 2004. Pendidikan Guru: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara. Hadi, Sutrisno. 1983. Metodologi Research 1, 2, 3. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. ----------. 1994. Statistik 1. Yogyakarta: Andi Offset. Kasmadi, Hartono. 1996. Model-Model Dalam Pengajaran Sejarah. Semarang: IKIP Semarang Press. 89 90 Komarudin dan Yooke Tjuparmah S. Komarudin.2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Bhumi Aksara. Latunussa, Izzak. 1988. Penelitian Pendidikan Suatu Pengantar. Jakarta: Depdikbud. Lutan, Rusli. 1986. Buku Materi Pokok Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar Intrakurikuer, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler. Jakarta: Depdikbud. Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Nasution, Nochi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Universitas Terbuka. Nawawi, Hadari. 1987. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Poerwadarminta, W.J.S.2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia: Diolah Kembali oleh Pusat Bahasa Depdiknas. Jakarta: Balai Pustaka. Sakri, Adjat. 1994. Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit ITB. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soegito, Ari Tri. 2006. Total Quality Management (TQM) dan Kepemimpinan Transformasional untuk Pendidikan Berkualitas. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Mata Kuliah atau Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Sabtu, 10 Juni 2006. Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soewarno, Bambang. 1987. Metode Kuantitatif dalam Penelitian Ilmu- Ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Sudjana, Nana. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo. ---------. 1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. -------- . 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sulistyowati, Sofchah.1997. Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien. Jakarta : Cinta Ilmu. Su’ud, Abu. 1989. Bila Isu Kontroversial Masuk Kelas Sejarah : Sebuah Alternatif dalam Pengajaran Sejarah. Pidato Pengukuhan Guru Besar Pada Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Pada tanggal 23 Januari 1993. Thonthowi, Ahmad. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung : Angkasa. Tilaar, H.A.R. 2000. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia: Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Widya, I Gede. 1989. Dasar-Dasar Pemgembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta : Depdikbud. Wojowasito, S dan W.J.S. Poerwadarminta. 1980. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia. Bandung: Hasta.

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related