1 / 17

Respirasi dan Lama hidup

Respirasi dan Lama hidup. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA. Respirasi dan Lama hidup. Laju Respirasi berbanding terbalik dengan Lama hidup. Laju respirasi lebih tinggi. Lama hidup lebih pendek. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA. Respirasi & Temperatur.

bandele
Download Presentation

Respirasi dan Lama hidup

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RespirasidanLama hidup

  2. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Respirasi dan Lama hidup • Laju Respirasi berbanding terbalik dengan Lama hidup. Laju respirasi lebih tinggi Lama hidup lebih pendek

  3. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Respirasi & Temperatur • Temperatur merupakan faktor paling penting • yang berpengaruh thd kehidupan komoditas • setelah panen. • Menentukan kecepatan reaksi kimia (termasuk respirasi) • Umumnya, setiap kenaikan sebesar 18 0F (10 0C) , • meningkatkan respirasi antara 2 sampai 4 kali

  4. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Contoh Temperatur 0C Daya hidup 32 41 68 86 104 100 33 13 7 4

  5. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Temperatur ruang Refrigerator Pengeruh temperatur thd kualitas broccoli setelah 48 jam penyimpaan pada temperatur ruang 27 0C) dan dalam refrigerator (5 0C)

  6. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Perubahan komposisi • Kehilangan air • Nutrisi • Vitamin • Antioxidan • Pati Gula • Dll

  7. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Kehilangan Air • Disamping secara langsung mengakibatkan kehilangan berat, juga merupakan penyebab kehilangan kualitas. • Kualitas penampakkan – layu, berkerut, mempercepat • berkembangnya luka. • Kualitas tekstur – kehilangan kerenyahan (crispness), juiceness, etc. • Kualitas Nutrisi – mis. vitamins A & C. • Laju kehilangan air dipengaruhi oleh : • Faktor lingkungan – mis. Kelembaban relatif. • Faktor anatomi – Stomata, rambut, dll.

  8. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Perubahan Morfologis (Bentuk & Struktur) • Karena produk hortikultura masih hidup (dan kadang-kadang masih tumbuh), seringkali masih melanjutkan perkembangan yang dapat merusak kualitasnya. Perubahan yang terjadi : • Bertunas/ Sprouting (bawang, tuber, root crops) • Berakar (bawang, root crops) • Pemanjangan and berbentuk kurva ( asparagus, gladiol) • Perkecambahan biji (tomat, cabai, grapefruit)

  9. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA

  10. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Pemanjangan & berbentuk kurva

  11. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Kerusakan Fisiologis Physiological Disorders • Kerusakan atau perombakan jaringan yang tidak berhubungan dengan patogen, hama atau kerusakan mekanis.

  12. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Kerusakan Fisiologis • Temperatur • Luka karena suhu tinggi, chilling injury • atau freezing injury. • Perubahan konsentrasi gas dalam atmosfer. • O2 rendah or CO2 meningkat • Nutrisi. • Mis. Defisiensi Calcium atau keracunan Boron .

  13. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA

  14. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Kerusakan kulit buah pada pangkal tangkai buah (Stem-end Rind Breakdown)

  15. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Chilling Injury • Luka fisiologis pada beberapa komoditas, apabiladikenakan pada temperatur di atas temperatur beku. • Komoditas yang peka : Alpukat Pisang Jeruk Jambu biji Sugar Apple Mangga Pepaya Nanas Manggis Passion Fruit Sawo Timun Terong Cabai Tomat Ketela rambat

  16. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Chilling Injury • Terutama terjadi pada komoditas yang berasal dari daerah sub-tropis & tropis . • Luka disebabkan karena buah dikenakan pada suhu di atas suhu beku tetapi di bawah suhu antara 41 sampai 59 0F (5 to 15 0C) • Luka menjadi lebih nyata (tampak) setelah buah dipindahkan pada suhu non-chilling.

  17. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA Gejala Chilling Injury • Permukaan buah berlubang-lubang • Pucat (tidak berwarna) (external/internal) • Beberapa bagian berair • Necrotic (berbercak) • Gagal matang • Lebih mudah terluka • dll

More Related