1 / 17

UREA MOLASES BLOK (UMB)

UREA MOLASES BLOK (UMB). UMB : - Merupakan teknik pengerasan molases ke dalam blok - Merupakan pakan tambahan sumber energi dan protein serta mineral berbentuk padat. Tujuan Pemberian UBM Meningkatkan konsumsi pakan basal yang mengandung SK tinggi (misal limbah pertanian).

ayoka
Download Presentation

UREA MOLASES BLOK (UMB)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UREA MOLASES BLOK (UMB) UMB : - Merupakan teknik pengerasan molases ke dalam blok - Merupakan pakan tambahan sumber energi dan protein serta mineral berbentuk padat. Tujuan Pemberian UBM • Meningkatkan konsumsi pakan basal yang mengandung SK tinggi (misal limbah pertanian). • Meningkatkan kecernaan limbah pertanian, meningkatkan fermentasi rumen melalui peningkattan populasi mikroba rumen – peningkatan aktivitas selulolitik – kecernaan meningkat. Suplai nutrisi untuk pertumbuhan mikroba rumen karena ada N-soluble (urea), KH soluble (molases, dedak, pollard), mineral. • Mengurangi seleksi. Syarat pembuatan UMB • N-soluble (urea) sumber N. • KH terlarut (molases) sumber energi. • Filler (absorbent) dedak, pollard, menir, dll. • Bahan pengeras (gelling) : semen, kapur dan bahan kimia yang bersifat gelling (bentonite, MgO, CaO, CaCO3 ). • Dapat ditambahkan mineral dan vitamin.

  2. UMB (UREA MOLASSES BLOK) Sistem Pemeliharaan Ternak • Intensif - Dikandangkan - Padat penduduk (Jawa, Bali, Lombok) - Limbah pertanian • Ekstensif - Di padang rumput alam - NTT - Musim kemarau ± 8 bulan Limbah pertanian + padang rumput alam rendah PK <8,0% • Ketersediaan limbah pertanian tinggi karena program intensifikasi & ekstensifikasi pertanian karena pertambahan penduduk tinggi. • Meningkatkan utilisasi limbah pertanian ? Secara alamiah diberi limbah pertanian – fermentasi di rumen lambat & banyak terbuang karena selulosa + hemilselulosa yang berada didalam SK terikat kuat dengan lignin yang tudak dapat dicerna. • Upaya pemecahan ikatan dengan proses kimiawi mekanis ternyata tidak praktis dan tidak layak secara ekonomis.

  3. Ada kemungkinan peningkatan kecernaan serat dengan kolonisasi mikroflora rumen Diperlukan - Pertumbuhan flora yang besar. - Daya hidup yang sehat. Riset menunjukkan dapat diatasi dengan : • Suplai nutrisi yang layak untuk flora rumen, yaitu : • N-soluble • KH • Mineral, asam amino, peptida, vitamin, ATP, zat perangsang tumbuh. Hal ini dapat dicapai dengan pakan urea, molasses, mineral, bungkil, serelia. + urea saja - Masalah NH3 terbebas – toksik bagi ternak bila level melebihi batas toleransi cairan rumen. - N-urea x 6,25 46 x 6,25 = 287,5% PK • Pengontrolan terus menerus di dalam penelitian sah-sah saja. Tetapi di lapang tidak praktis.

  4. Tabel kandungan zat makanan molasses Pakan Cair • Sulit handling • Perlu kontainer pembagi khusus • Bila disemprotkan kena muka sapi – mengundang lalat – sanitasi < • Sulit transportasi ke peternak # perlu upaya untuk mengatasi problem di lapangan ini, balok jilat yang padat dan keras perlu dikembangkan (UMB). # Analisis tergantung : Tanah, varietas, pupuk, teknologi prosessing, efisiensi produksi

  5. Tujuan • Meningkatkan produksi susu dan daging. • Meningkatkan palatabilitas dan akseptabilitas ransum. • Merubah limbah pertanian menjadi protein mikroba dan asam-asam lemak volatile. Untuk meningkatkan output, pemberian urea, molases, mineral, asam amino seimbang untuk meningkatkan intake limbah pertanian perlu dikontrol. pada kondisi lapang kreasi ini logis, legal dan dapat mengatasi problem-problem ekonomi. Karena kontrol biologis dan sistem ternaknya sendiri pada intake merupakan solusi yang feasibel. Segi positif - di tropis dapat disimpan lama Segi negatif - Laksansia (diare) - N<<

  6. Cara Pemberian Molasses • Campur dengan pakan kering buat [ ] / pellet • Disemprotkan diatas jerami / rumput • Campur dengan air minum • Di padang rumput : urea + molases dicampur garam, mineral di tempatkan di padang rumput • Bahan tambahan buat silase 5% berat silase Cara mendapatkan : • Sulit karena “bentuk cairan” tranportasi sedikit • Jumlah kecil sulit di pedesaan. Masalah Toksisitas Jumlah molases banyak, rumput kurang mengakibatkan CNS rusak, penyakit tymphany, diarhea Perlu NPN + molases teknik diperkeras !

  7. UMB Studi di Rumen dengan kondisi block N-NH3 & VFA kondisi fermentasi menjadi bagus Kadar N-NH3 100 mg/L Kadar VFA 25 mM/L konsumsi BK meningkat 20-30% Sasaran pemberian UMB • Meningkatkan konsumsi BK jerami Efek pemberian garam jilat terhadap kadar NH3 & VFA dalam rumen (Sebelum (A) & Setelah (B) pemb. Pakan) dan konsumsi pakan sapi Jersey (BB 300 Kg )

  8. Meningkatkan Kecernaan Meningkatkan fermentasi rumen melalui peningkatan populasi microflora yang besar – peningkatan aktifitas enzim selulolitik – meningkatkan kecernaan jerami. Studi menunjukkan di dalam rumen : Kecernaan BO meningkat 50% Kecernaan SK meningkat 70% t ½ : 16,14 jam Buatan India : molasses 45% urea 15% campuran mineral 15% garam 4% bentonite 3% cotton sead meal 10% Analisis: air 3% abu larut 2,5% N-larut 6,9% Ca 6% LK 0,5% P 2% SK 1,5% Protein asli 4%

  9. Pembuatan UMB Teknik pengemasan molasses ke dalam block • Bahan kimia gelling (silika sintetis komersial), bentonite, MgO, CaO, Ca, CO3, cement, clay. • Bahan pakan sebagai : filler / adsorbent : - dedak, menir, maize cobs. • Molasses Ada 2 Proses • Cold Process (prose gelling sederhana) • Bahan-bahan dicampur pada suhu kamar • CaO, NaH2NPO4 digunakan sebagai agen perekat. 1.1. Molases, urea, mineral, vitamin dicampur di kontainer besar dan dicampur rata. 1.2. + CaO / NaH2NPO4, campur segera. 1.3. + bahan pakan dedak sebagai filler 1.4. Pindahkan ke cetakan (moulder) 1.5. Pengerasan 12-15 jam Bila musim dingin, sulit campur molasses dengan bahan lain – panas 30-40°C sehingga bahan dapat campur dengan urea

  10. Hot Process • Prinsip sama, ketika agent perekat MgO digunakan, perlu t° <70°C terutama untuk pencampuran urea – molases. Formulasi • Molasses : • Σ molases 45-75% • Bila kadar air molasses tinggi perlu diturunkan untuk mempertahankan kekerasan block • Urea : • Σ 4-16% • Urea +++ soliditas rendah pengaruh intake • CaO, NaH2PO4, bentonite, sipernate • Untuk memperbaiki soliditikasi block • Σ 5-20% • CaO higroskopis di tempat terbuka • Hisap air – kemampuan binding • Perlu CaO dipanasi 2-3 jam t° 850°C sebelum digunakan – daya rekat meningkat.

  11. > 10% Cao – konsentrasi block menurun. NaH2PO4 1-10% tergantung kekerasan dan tekstur block. Dengan meningkatkan bahan kimia NaH2PO4, konsumsi block meningkat linier. Karena mahal, jangan sampai >3% Sioernate + bentonite juga mrpk binding agents dalam block manufacturing technology. • Bahan-bahan lain: • Dedak padi, menir, tepung ikan, tepung biji kapas. • Selain untuk kepadatan, filler juga pengisi suplai nutrisi. • Suplai by pass protein dan energi. Dedak padi makin kasar makin baik 5-35%, tergantung proporsi bahan pakan yang lain.

  12. Tabel1. Pengaruh suplementasi UMB pada Jersey-crossbreed cows laktasi dng menggantikan BK hijauan dengan jerami padi

  13. Tabel 2. Pengaruh pemberian UMB terhadap produksi susu • FCM 4% • I = Pakan sapi seimbang (complete feed) + JP ad.lib • II = Pakan sapi seimbang (complete feed) + UMB + JP ad.lib • III = Pakan sapi seimbang (complete feed) 80% + UMB + JP ad.lib • IV = Pakan sapi seimbang (complete feed) 60% +UMB + JP ad.lib + by pass PK

  14. Tabel 3. Observasi suplementasi UMB pada kerbau laktasi di dua desa

  15. Komposisi UMB

  16. Komposisi UMB pada tingkat binding material yang berbeda Perhatian dalam preparasi pencampuran pakan • Pencampuran urea + molasses perlu perhatian khusus. Segera dicampur tanpa ada granula-granula yang terlihat. • Pencampuran vitamin, mineral premix maupun binding agents perlu hati-hati • Urutan-urutan pencampuran agar didapatkan hasil yang baik. • Di daerah iklim sejuk molasses perlu dihangatkan terlebih dahulu. • Untuk memudahkan dan meratakan bahan-bahan pakan dicampur fase akhir. • Jangan segera diberikan, minimal 12 jam setelah pembuatan.

  17. Sebelum diberikan, ternak dipastikan telah makan pakan dasar cukup untuk menghindari toxisitas • Tempat memberikan UMB harus dari besi agar tak merubah bentuk, mengurangi kesempatan makan dalam Σ besar. • Larutan asetat 5% harus disiapkan untuk mencegah toxisitas urea. Bila ada tanda-tanda keracunan, berikan 3-4L larutan pada sapi dengan berat sedang.

More Related