1 / 30

III. STRATEGI LINDUNG NILAI MENGGUNAKAN FUTURES

III. STRATEGI LINDUNG NILAI MENGGUNAKAN FUTURES. PENDAHULUAN ARGUMEN UNTUK DAN MELAWAN LINDUNG NILAI RISIKO BASIS LINDUNG NILAI SILANG FUTURES INDEKS SAHAM FORWARD LINDUNG NILAI BERKELANJUTAN. PENDAHULUAN (1).

austin
Download Presentation

III. STRATEGI LINDUNG NILAI MENGGUNAKAN FUTURES

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. III. STRATEGI LINDUNG NILAI MENGGUNAKAN FUTURES • PENDAHULUAN • ARGUMEN UNTUK DAN MELAWAN LINDUNG NILAI • RISIKO BASIS • LINDUNG NILAI SILANG • FUTURES INDEKS SAHAM • FORWARD LINDUNG NILAI BERKELANJUTAN

  2. PENDAHULUAN (1) • Tujuan para hedger menggunakan pasar futures untuk mengurangi risiko khusus yang mereka hadapi. • Lindung Nilai Sempurna: lindung nilai yang secara lengkap menghilangkan risiko. Dalam praktik, lindung nilai ini jarang. • Penggunaan futures biasanya bertujuan untuk mengambil posisi yang menetralkan risiko sejauh mungkin.

  3. PENDAHULUAN (2) • Lindung nilai jual: lindung nilai yang melibat-kan posisi jual dalam kontrak futures. • Lindung nilai jual digunakan bagi hedger yang memiliki aset dan berharap akan menjualnya di masa mendatang. • Lindung nilai jual akan menghasilkan keuntu-ngan jika harga aset pada waktu T, (ST), turun dan menghasilkan kerugian jika ST naik. • Lindung nilai beli: lindung nilai yang melibat-kan pengambilan posisi beli dalam suatu kontrak futures.

  4. PENDAHULUAN (3) • Lindung nilai beli digunakan ketika suatu perusahaan akan membeli suatu aset tertentu di masa mendatang & menginginkan untuk mengunci dalam suatu harga sekarang. • Lindung nilai beli dapat digunakan secara par-sial untuk menghilangkan keberadaan posisi jual. • Lindung nilai beli akan menghasilkan keuntu-ngan jika ST naik dan menghasilkan kerugian jika ST turun.

  5. ARGUMEN TERHADAP LINDUNG NILAI (1) • Argumen perlunya lindung nilai oleh perusa-haan: kebanyakan perusahaan menggunakan lindung nilai karena tidak mempunyai kemampuan atau keahlian khusus dalam memprediksi variabel-variabel seperti tingkat bunga, kurs valas, dan harga komoditas. • Dengan lindung nilai, perusahaan dapat memfo-kuskan aktivitas-aktivitas utamanya sesuai dengan kemampuan dan keahlian khususnya.

  6. ARGUMEN TERHADAP LINDUNG NILAI (2) • Argumen tidak perlunya lindung nilai oleh perusahaan: para pemegang saham dapat, jika mereka mau, melindung nilai dirinya sendiri. • Mereka tidak membutuhkan perusahaan untuk melakukannya untuk mereka. • Argumen ini membuka pertanyaan, karena mengasumsikan bahwa: 1. Para pemegang saham mempunyai banyak informasi tentang risiko yang dihadapi oleh perusahaan, seperti manajemen perusahaan; 2. Argumen ini juga menyingkirkan biaya-biaya komisi dan transaksi.

  7. ARGUMEN TERHADAP LINDUNG NILAI (3) • Satu pemikiran bahwa para pemegang saham dapat mengerjakan jauh lebih mudah daripada perusahaan untuk mendiversifikasi risiko. • Seorang pemegang saham dengan portofolio yang terdiversifikasi dengan baik mungkin dapat mengebal terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. • Jika perusahaan bertindak dalam kepentingan terbaik atas diversifikasi para pemegang saham, ia dapat berargumen bahwa lindung nilai tidak diperlukan dalam berbagai situasi.

  8. ARGUMEN TERHADAP LINDUNG NILAI (4) • Namun, sampai dengan tingkat tertentu, para manajer dalam praktik dipengaruhi oleh tipe argumen tersebut membuka pertanyaan. • Lindung Nilai dan Para Pesaing: tekanan persaingan dalam industri tertentu mungkin yang menentukan harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh industri tersebut, berfluktuasi untuk mencerminkan biaya bahan baku, tingkat bunga, kurs valas, dsb.

  9. ARGUMEN TERHADAP LINDUNG NILAI (5) • Perusahaan yang tidak melakukan lindung nilai dapat berharap margin keuntungannya secara kasar konstan. Namun, perusahaan yang melakukan lindung nilai dapat berharap margin keuntungannya berfluktuasi. • Pertimbangan Lain: lindung nilai mengguna-kan kontrak futures dapat menghasilkan suatu penurunan atau kenaikan dalam laba perusahaan relatif terhadap posisinya dengan yang tanpa lindung nilai.

  10. ARGUMEN TERHADAP LINDUNG NILAI (6) • Perusahaan lebih baik salah daripada tanpa lindung nilai. • Keuntungan perusahaan dari penjualannya pada umumnya sudah memperhitungkan “kerugian” karena penggunaan lindung nilai, sehingga posisi futures mengarah pada suatu ketiadaan kerugian. • Lindung nilai mengurangi risiko bagi perusaha-an, namun itu akan meningkatkan risiko bagi bendaharawan jika yang lain tidak secara penuh mengetahui apa yang dikerjakan.

  11. RISIKO BASIS (1) • Dalam praktik, lindung nilai seringkali samar-samarkarena tiga alasan: • 1. Aset yang harganya dilindung nilai mungkin tidak secara nyata = dasar aset kontrak futures. • 2. Hedger mungkin tidak yakin terhadap tang-gal yang nyata ketika aset akan dibeli atau dijual. • 3. Lindung nilai mensyaratkan kontrak futures sebelum tanggal jatuh temponya. • Masalah ini yang memunculkan istilah risiko basis.

  12. RISIKO BASIS (2) • Basis = Harga spot aset yang dilindung nilai - Harga kontrak futures yang digunakan. • Pada saat kontrak futures berakhir, basisnya adalah nol, sedangkan sebelumnya, dapat positif atau negatif. • Ketika harga spot meningkat (menurun) melebihi (kurang) daripada harga futures, basis meningkat (menurun) atau disebut dengan sebagai penguatan (pelemahan) basis.

  13. RISIKO BASIS (3) • Notasi yang digunakan untuk menguji sifat risiko basis: 1. S1 (S2) = harga spot pada waktu t1 (t2); 2. F1 (F2) = harga futures pada waktu t1 (t2); 3. b1 (b2) = basis pada waktu t1 (t2). • Dari definisi: b1 = S1 - F1; b2 = S2 - F2. • Risiko basis: risiko lindung nilai yang dikaitkan dengan ketidakpastian b2atau (S2-F2). • Seorang hedger yang akan menjual aset pada waktu t1 dan mengambil posisi futures jual pada waktu t1. Harga yang direalisasi untuk aset adalah S2 dan keuntungan atas posisi futures: F1 – F2.

  14. RISIKO BASIS (4) • Harga efektif yang dicapai untuk aset dengan lindung nilai jual: S2 + F1 – F2 = F1 + b2. • Risiko lindung nilai: ketidakpastian yang beraso-siasi dengan b2, dan disebut sebagai risiko basis. • Ketika perusahaan akan membeli aset pada waktu t2 dan menerbitkan suatu lindung nilai beli pada waktu t1, maka harga yang dibayarkan untuk aset tersebut adalah S2 dan kerugian atas lindung nilai: F1 – F2. • Harga efektif yang dibayar dengan lindung nilai beli: S2 + F1 – F2 = F1 + b2. b2 menunjukkan risiko basis.

  15. RISIKO BASIS (6) • Risiko basis dapat mengarahkan pada perbaikan atau pemburukan atas posisi hedger-nya. • Aset yang memberikan kenaikan terhadap eksposur hedger kadang-kadang berbeda dari dasar asetlindung nilai tersebut. Risiko basisnya biasanya lebih besar. • S2* = harga dasar aset kontrak futures pada waktu t2 dan S2 = harga aset yang dilindung nilai pada waktu t2. • Dengan lindung nilai, suatu perusahaan menjamin bahwa harga yang akan dibayar (diterima) untuk aset: S2 + F1 – F2 atau dapat ditulis kembali: F1 + (S2* - F2) + (S2 - S2* ).

  16. RISIKO BASIS (7) • Ada dua komponen dalam pemilihan kontrak yang mempengaruhi risiko basis: 1. Pemilihan dasar aset kontrak futures; 2. Pemilihan bulan penyerahan. • Jika aset yang dilindung nilai secara nyata berhubung-an dengan dasar aset suatu kontrak futures, pemilihan pertama biasanya mudah. • Dalam keadaan yang lain, mengharuskan analisis yang hati-hati untuk menentukan yang mana dari kontrak futures yang tersedia mempunyai harga futures yang berkorelasi paling erat dengan harga aset yang dilindung nilai. • Pemilihan bulan penyerahan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

  17. LINDUNG NILAI SILANG (1) • Lindung nilai silang terjadi ketika dua aset berbeda. Antar aset yang dilindung nilai dengan aset dasar futuresnya berbeda. • Rasio Lindung Nilai: rasio atas ukuran posisi yang diambil dalam kontrak futures terhadap ukuran eksposur. • Kasus yang selama ini dibahas selalu menggunakan rasio lindung nilai 1,0.

  18. LINDUNG NILAI SILANG (2) • Jika tujuan pelindung nilai adalah untuk meminimumkan risiko, penentuan rasio lindung nilai = 1,0 tidak optimal.. • Notasi yang digunakan dalam analisis: 1. S; 2. F; 3. S; 4. F; 5. ; dan 6. h*. • Rasio lindung nilai optimal (h*) = ρ(σS/σF). • Varian nilai posisi hedger bergantung pada rasio lindung nilai yang dipilih (lihat grafik). • Jika  = 1 dan S = F, maka h*= 1,0. Jika  = 1 dan S = 2F, maka h*= 0,5.

  19. LINDUNG NILAI SILANG (3) • Rasio lindung nilai optimal, h*, adalah slope dari garis lurus terbaik jika S diregresikan terhadap F. • Efektivitas lindung nilai (2): proporsi atas varian yang dihilangkan dengan lindung nilai. • 2 = h*2(F2/ S2). • Estimasi parameter ρ, σS, dan σF menggunakan data historis ΔS dan ΔF, dengan asumsi bahwa kondisi masa mendatang dalam beberapa hal sama dengan masa lalu.

  20. LINDUNG NILAI SILANG (4) • Secara ideal, lama setiap interval waktu = lama interval waktu dalam mana lindung nilai dalam pengaruh. Dalam praktik, ini kadang-kadang sama sekali membatasi jumlah pengamatan yang tersedia, dan interval waktu lebih pendek digunakan. • Jumlah Kontrak Optimal (N*) = h*(NA/QF). • Notasi: NA= ukuran posisi yang dilindung nilai, QF = ukuran satu kontrak futures. • Beberapa formula standar dari statistika digu-nakan untuk mengestimasi: 1. σF; 2. σS; dan 3. ρ.

  21. FUTURES INDEKS SAHAM (1) • Futures indeks saham biasanya digunakan untuk melindung nilai portofolio saham. • Indeks saham menunjukkan perubahan-perubahan dalam nilai portofolio saham hipotetis, dan biasanya tidak termasuk dividen. • Contoh indeks saham: 1. DJIA Index, 2. S&P 500 Index, 3. S&P MidCap 400 Index, 4. Nasdag 100 Index, 5. Russel 2000 dan 1000 Index, 6. NYSE Composite Index, 7. U.S. Dollar Index, 8. Nikkei 225 Stock Average Index, 9. Share Price Index, 10. CAC-40 Index, 11. Xetra DAX Index, 12. FT-SE Index, 13. DJ Euro Stoxx 50 Index dan DJ Stoxx 50 Index.

  22. FUTURES INDEKS SAHAM (2) • Jika portofolio mencerminkan indeks, dengan rasio lindung nilai 1,0, maka jumlah kontrak futures yang akan dijual (N*) = P/A. • P = nilai portofolio yang berlaku • A = nilai yang berlaku atas dasar saham satu kontrak. • Parameter β dalam CAPM mengukur hubungan antara pengembalian atas portofolio saham dengan pengembalian pasar.

  23. FUTURES INDEKS SAHAM (3) • Jika β = 1,0/ (2,0)/ (0,5) , maka pengembalian atas portofolio cenderung mencerminkan pengembalian pasar yang sama/ (dua kali lebih besar)/ (setengah kali besarnya). • Suatu portofolio dengan β 1,0, maka jumlah kontrak optimal (N*) = β (P/A). • Prosedur perhitungan kinerja lindung nilai indeks saham: 1. Nilai indeks di masa mendatang; 2. Harga futures indeks di masa mendatang; 3. Keuntungan (kerugian) atas posisi futures; 4. Nilai portofolio (termasuk dividen) di masa mendatang; dan 5. Nilai posisi total di masa mendatang.

  24. FUTURES INDEKS SAHAM (4) • Alasan lindung nilai portofolio ekuitas: • 1. Hasil lindung nilai dalam posisi investor tumbuh pada tingkat bunga bebas risiko. • 2. Lindung nilai dapat disesuaikan jika hedger merasa bahwa saham dalam portofolio akan berubah dengan baik. • 3. Mungkin hedger merencanakan untuk memegang suatu portofolio selama periode waktu tertentu dan menginginkan perlindungan jangka pendek dalam siatuasi pasar yang tidak menentu.

  25. FUTURES INDEKS SAHAM (5) • Dalam prosedur perhitungan kinerja lindung nilai indeks saham, beta portofolio hedgerdikurangi sampai nol. • Kadang-kadang kontrak futures digunakan untuk mengubah beta portofolio sampai nilai berapa daripada nol. • Perubahan beta: mengurangi atau menambah beta dilakukan dengan menjual atau membeli kontrak futures.

  26. FUTURES INDEKS SAHAM (5) • Untuk mengubah beta portofolio dari  menjadi *dilakukan dengan dua cara: • Jika  > *, maka disyaratkan posisi jual dalam: ( - *)(P/A). • Jika  < *, maka disyaratkan posisi beli dalam: (*- )(P/A). • Futures indeks saham dapat digunakan untuk melindungi nilai eksposur terhadap harga suatu saham individu.

  27. FUTURES INDEKS SAHAM (6) • Jumlah kontrak yang dimasukkan = β (P/A). • Notasi: 1. β = beta saham; 2. S = nilai saham yang dilindung nilai; 3. Harga total satu kontrak futures indeks. • Lindung nilai dengan futures indeks saham tepat jika investor merasa bahwa saham akan memenangkan pasar, tetapi tidak menjamin tentang kinerja pasar.

  28. FORWARD LINDUNG NILAI BERKELANJUTAN (1) • Kadang-kadang tanggal jatuh tempo lindung ni-lai lebih lambat daripada tanggal penyerahan atas semua kontrak futures yang dapat digunakan. • Pelindung nilai harus menjadual kembali lindung nilai mendatang dengan menutup satu kontrak futures dan mengambil posisi yang sama dalam suatu kontrak futures dengan tanggal penyerahan yang lebih lambat. • Lindung nilai dapat dijadual kembali beberapa kali di masa mendatang.

  29. FORWARD LINDUNG NILAI BERKELANJUTAN (2) • Contoh kasus: perusahaan yang menginginkan untuk menggunakan lindung nilai jual untuk mengurangi risiko yang berkaitan dengan harga yang akan diterima atas suatu aset pada waktu mendatang, (T). • Jika ada kontrak-kontrak futures 1, 2, 3, …, n (tidak semua harus ada saat ini) dengan secara progresif tang-gal-tanggal penyerahan lebih lambat, perusahaan dapat menggunakan strategi: 1. Waktu t1: kontrak futures jual 1; 2. Waktu t2: menutup kontrak futures 1 dan kontrak futures jual; dst. • Penjadualan kembali lindung nilai mendatang dan tekanan arus kas: Metallgesellchaft.

  30. TUGAS TERSTRUKTUR • Halaman 71 - 72, Questions and Problems Nomor: 3.9, 3.10, 3.11, 3.13, 3.14, 3.15, 3.18, 3.20. • Selamat mengerjakan dan menikmati oleh-oleh ini di rumah. • Terima kasih dan wasalam.

More Related