1 / 54

Struktur, Morfologi dan sifat pertumbuhan jamur

MIKOLOGI. Struktur, Morfologi dan sifat pertumbuhan jamur. Roslaili Rasyid. Pendahuluan. Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia banyak ditemukan.

asa
Download Presentation

Struktur, Morfologi dan sifat pertumbuhan jamur

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MIKOLOGI Struktur, Morfologi dan sifat pertumbuhan jamur RoslailiRasyid

  2. Pendahuluan • Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia banyak ditemukan.

  3. Terdapat ribuan spesies di alam bebas, hanya± 100 spesies diantaranya patogen terhadap manusia. • Dipengaruhi oleh faktor predisposisi - Penggunaan antibiotika - Penyakit keganasan - Diabetes militus - penurunan imun • Hidup di tempat lembab

  4. Jamur/fungi: • sel eukaryot , sekurang2 nya mempunyai 1 inti dan membran inti. • Retikulum endoplasma,mitokondria,aparatus golgi • Umumnya Aerob obligat atau fakultatif • Bersifat heterotrof: Memanfaatkan senyawa organik menjadi sumber energi yang dibutuhkan dengan menggunakan sistem enzim sehingga untuk pertumbuhannya jamur dapat menjadi saprofit atau parasit

  5. Fungi ini bersifat kemotropik : men sekresikan enzym yng dapat mendegradasi berbagai substrat organik disekitarnya -->> nutrien yg dapat larut, lalu di absorbsi kembali kedalam sel

  6. Bentuk Jamur : • Khamir/yeast : Sel-sel berbentuk bulat atau lonjong dan berkembang biak dengan membentuk tunas (blastospora). Membentuk koloni basah berbau seperti ragi. • Kapang/mold terdiri dari sel-sel memanjang dan bercabang yang disebut hifa, serta membentuk anyaman hifa disebut miselium

  7. Koloni Candida sp ( yeast)

  8. Molds • The fungal thallus consists of hyphae; a mass of hyphae is a mycelium. Figure 12.2

  9. Germ tube (Growing Spore) (initial hypha) single hypha Mass of hyphae (mycelium)

  10. MORFOLOGI 1. Yeastmerupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3  – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual)  membentuk tunas atau budding cell. • Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans

  11. 2. Mold / Kapang Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat. Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat  untuk menyerap makanan.Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton

  12. Mold Forms

  13. Yeast Forms

  14. Nuclei Cell wall Cytoplasm Cross wall Nuclei Cytoplasm Cell wall Hyphae Structure Section 21-1 Hyphae With Cross Walls Hyphae Without Cross Walls

  15. Dimorfik Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold. Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37oC, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang.  Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis

  16. Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut mikosis - mikosis profunda ( deep mycosis) - mikosis superfisial • Jamur dapat menimbulkan penyakit karena dapat mengatasi mekanisme pertahanan tubuh • Jamur mempunyai kemampuan melekat pada kulit dan mukosa serta menembus jaringan hospes • Jamur memiliki enzim aspartilproteinase dan fosforilase yang dapat melisiskan protein barrier pertahanan tubuh

  17. Bentuk superfisial terbagi atas: 1. Golongan Dermatofitosis yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Terbagi atas (berdasarkan anatomi tubuh): a. Tinea kapitis b. Tinea facialis c. Tinea barbae d. Tinea korporis e. Tinea kruris f. Tinea manus g. Tinea pedis h. Tinea unguium

  18. 2. Golongan Non Dermatofitosis terbagi lagi atas: • a. Pitiriasis versikolor • b. Piedra • c. Tinea nigra palmaris • d. Kandidiasis

  19. Infeksi jamur yang dalam (deep mikosis) yang adalah: 1. Sporotrikosis 2. Kromoblastomikosis 3. Aktinomikosis

  20. Perananjamurdalamkehidupan • merugikan & menguntungkan • berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer, bersimbiosis dengan tanaman tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara. • sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Jamur jenis cendawan ada yang dapat dimakan • ada yang menghasilkan aflatoksin. • dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia

  21. Importance of fungi to humans • Food production • bread • beer, wine • Medicine production • Antibiotics Ex: penicillin

  22. Peran Jamur dalam Kehidupan Kecap Tempe Kombucha Antibiotik Berbagai masakan menggunakan jamur

  23. Peranan jamur yang merugikan : - Penyakit infeksi jamur - merusak alat – alat dan makanan

  24. Infeksi jamur , dari yang paling ringan: Tinea versicolor (panu)

  25. . Tinea pedis . Tinea nigra T.barbae 3.Tienea unguium

  26. Chromoblastomycosis Mycetomas Sporoticosis

  27. Fungus Destroying Leather

  28. Figure 1. Classification of Fungi. Fungi are classified based on their ability to reproduce sexually, asexually, by a combination of both. The different reproductive structures places them in the appropriate category.

  29. KLASIFIKASI • Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu : • Zygomycotina • Ascomycotina • Basidiomycotina • Deuteromycotina/ Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna)

  30. Characteristics of Fungal Hyphae:Septate versus Coenocytic

  31. Mycelium: Large, Visible Mass of Hyphae

  32. Reproduksi jamur seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). • Secara aseksual  • - menghasilkan spora yang berbeda-beda bentuk dan ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. • - Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. • - Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa

  33. Reproduksi jamur • Reproduksi secara seksual : melalui kontak gametangium dan konjugasi. • - Pada plasmogami : inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikariotik. Pasangan inti dalam sel dikariotik atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa kemudian . Akhimya pada kariogami :inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis

  34. Generalized Life Cycle of a Fungus

  35. Habitat 1. Habitat Tanah (Geofilik) Menyebabkanpenyakitpadamanusiamelalui : a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamurinimasukkedalamtubuhmanusiamelaluipernafasan, sehinggabiasanyamenyebabkanpenyakitpada organ dalam (MikosisSistemik). Contoh : Aspergillosisparu, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces b. Traumatik / luka / lesi : Jamurinimasukkedalamtubuhmanusiakarenaadanyaluka, dandapatmenyebabkanpenyakitpadaMikosisSubcutan. Contoh  : Cladosporiumcorioni, Phialosporaverukosa c.  Kontakkulit  : Jamurini pathogen padamanusiakarenakontakantarakulitsehinggamenyebabkanMikosisSuperfisial(JamurKulit). Contoh : Malazeziafurfur/ panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton

  36. 2.  Habitat hewan (Zoofilik) Jamurinimenyebabkanpenyakitpadamanusiamelaluikontakkulitdenganhewan, menyebabkanMikosisSuperfisial. Contoh : Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton • 3.  Habitat Air / Aquatik Jamurinimenyebabkanpenyakitpadamanusiamelaluimulut, lukakontakdengankulit, menyebabkanMikosis Sub cutan. Contoh : Cladosporium, Phialosporaverucosa, Candida • 4.  Habitat padamanusia (Anthropofilik) Jamurinimenyebabkanpenyakitpadamanusiamelaluikontakkulit, menyebabkanpenyakitMikosisSuperfisial. Contoh : Malazeziafurfur / panu, Epidermophyton, Candida

  37. Id reactions to fungal infection . (No fungus seen or cultivatable from id)

More Related