1 / 24

EPIDEMIOLOGI ISPA

EPIDEMIOLOGI ISPA. M. Atoillah. DEFINISI. ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut  meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah Diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI)

argyle
Download Presentation

EPIDEMIOLOGI ISPA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EPIDEMIOLOGI ISPA M. Atoillah

  2. DEFINISI • ISPA merupakansingkatandariInfeksiSaluranPernapasanAkut meliputisaluranpernapasanbagianatasdansaluranpernapasanbagianbawah • DiadaptasidariistilahdalambahasaInggris Acute Respiratory Infections (ARI) • ISPA adalahinfeksisaluranpernapasan yang berlangsungsampai 14 hari. • Yang dimaksuddengansaluranpernapasanadalah organ mulaidarihidungsampaigelembungparu, beserta organ-organ disekitarnyaseperti : sinus, ruangtelingatengahdanselaputparu

  3. DEFINISI • Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian • Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebabnya antara lain dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pnemokokus, Hemofilus, Bordetella dan Korinebakterium. Virus penyebabnya antara lain golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus.

  4. EPIDEMIOLOGI • ISPA : penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. • Penyebab kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. • Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap • tahunnya. • 40 % -60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. • Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. • Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan

  5. EPIDEMIOLOGI • Kematian  penderita datang untuk berobat dalam • keadaan berat dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gizi • Penyakit pneumonia di Indonesia per tahun berkisar antara 10 -20 % dari populasi balita.  ini berarti setiap tahun jumlah penderita pneumonia di Indonesia berkisar 2,3 juta . • Diperkirakan bahwa separuh dari penderita pneumonia didapat pada kelompok umur 0-6 bulan

  6. Patogenesis • ISPA dapatditularkanmelalui air ludah, darah, bersin, udarapernapasan yang mengandungkuman yang terhirupolehorangsehatkesaluranpernapasannya • ISPA yang berlanjutmenjadi pneumonia seringterjadipadaanakkecilterutamaapabilaterdapatgizikurangdandikombinasidengankeadaanlingkungan yang tidakhygienis. • Risikoterutamaterjadipadaanak-anakkarenameningkatnya • kemungkinaninfeksisilang, bebanimmunologisnyaterlalubesarkarenadipakaiuntukpenyakitparasitdancacing, sertatidaktersedianyaatauberlebihannyapemakaianantibiotik

  7. KEGAWATAN ISPA Tanda-tandaklinis • Padasistemrespiratorikadalah: tachypnea, napastakteratur (apnea), • retraksidindingthorak, napascupinghidung, cyanosis, suaranapaslemah • atauhilang, grunting expiratoirdan wheezing. • Padasistemcardialadalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensidan cardiac arrest. • Padasistem cerebral adalah : gelisah, mudahterangsang, sakitkepala, • bingung, papilbendung, kejangdan coma. • Padahalumumadalah : letihdanberkeringatbanyak.

  8. Kegawatan ISPA • Tanda-tanda laboratoris • hypoxemia, • hypercapnia dan • acydosis (metabolik dan atau respiratorik)

  9. Kegawatan ISPA • Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: • tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, • Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: • kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing, demam dan dingin

  10. Klasifikasi ISPA • Program P2ISPA mengklasifikasikan penderita kedalam dua kelompok usia: usia dibawah dua bulan (Pnemonia Berat dan bukan Pnemonia) dan usia dua bulan sampai kurang dari lima tahun (dua bulan -Pnemonia, Pnemonia berat dan bukan Pnemonia).

  11. Klasifikasi ISPA • Pneumonia berat: ditandaisecaraklinisolehadanyatarikandinding dada kedalam (chest indrawing). • Pneumonia: ditandaisecaraklinisolehadanyanapascepat. • Bukan pneumonia: ditandaisecaraklinisolehbatukpilek, bisadisertaidemam, tanpatarikandinding dada kedalam, tanpanapascepat. Rinofaringitis, faringitisdantonsilitistergolongbukan pneumonia

  12. Pneumonia • proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). • Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). • Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pnemonia

  13. Pneumonia • Pnemoniaberatditandaidenganadanyabatukatau (jugadisertai) kesukaranbernapas, napassesakataupenarikandinding dada sebelahbawahkedalam (severe chest indrawing) padaanakusia 2 bulansampaikurangdari 5 tahun. • PadakelompokusiainidikenaljugaPnemoniasangatberat, dengangejalabatuk, kesukaranbernapasdisertaigejalasianosissentraldantidakdapatminum. • Untukanakdibawah 2 bulan, pnemoniaberatditandaidenganfrekuensipernapasansebanyak 60 kali permenitataulebihatau (jugadisertai) penarikankuatpadadinding dada sebelahbawahkedalam.

  14. Faktor risiko Pneumonia • umur di bawah dua bulan rentan terhadap serangan Pnemonia dengan faktor resiko, seperti: berjenis kelamin laki-laki, gizi kurang, berat badan saat lahir rendah, tidak mendapat ASI memadai, polusi udara, tempat tinggal padat, imunisasi yang tidak memadai, dan defisiensi vitamin A.

  15. Faktor risiko pneumonia • Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kematian akibat Pnemonia adalah umur di bawah dua bulan, rendahnya tingkat sosio ekonomi, kurang gizi, rendahnya berat badan saat lahir, rendahnya tingkat pendidikan ibu, rendahnya tingkat pelayanan (jangkauan) pelayanan kesehatan, padatnya tempat tinggal, imunisasi yang tidak memadai dan menderita penyakit kronis.

  16. (dbriles@uab.edu)

  17. (dbriles@uab.edu)

  18. PNEUMONIA

  19. Pengobatan • Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya. • Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrimoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu amoksisilin atau penisilin prokain. • Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah

  20. Pencegahan Pencegahan dapat dilakukan dengan : • Menjaga keadaan gizi agar tetap baik. • Immunisasi. • Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan. • Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

  21. Pemberantasan yang dilakukan adalah : • Penyuluhan kesehatan yang terutama di tuj ukan pada para ibu. • Pengelolaan kasus yang disempurnakan. • Immunisasi

More Related