1 / 82

BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT DAN TEMUAN AUDIT

Audit Pemerintah Abdul Rhman , SE, MSi. BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT DAN TEMUAN AUDIT. Tujuan Instruksional. Setelah menyelesaikan bab ini , Anda diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit

ann
Download Presentation

BUKTI AUDIT, PROSEDUR AUDIT DAN TEMUAN AUDIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Audit Pemerintah Abdul Rhman, SE, MSi BUKTI AUDIT,PROSEDUR AUDITDAN TEMUAN AUDIT

  2. TujuanInstruksional Setelahmenyelesaikanbabini, Andadiharapkanmampu: • Menjelaskanpengertianbukti audit, prosedur audit, dantemuan audit • Memahamipertimbangandalampengambilankeputusanatasbukti audit • Memahamihal-hal yang mempengaruhitingkatpersuasifbukti audit • Mengetahuijenisbukti audit dantingkatkompetensinya • Mengetahuijenisprosedur audit besertabukti audit yang terkait • Memahamijenistemuan audit besertacarapenyajiannya • Memahamihubunganantaratujuan audit, prosedur audit, bukti audit, dantemuan audit • Memahamijenispengujiandalam audit • Mampumerancang program audit

  3. PengertianBukti Audit • Bukti audit didefinisikan sebagai : • semua informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah disajikan sesuaidengankriteria yang telahditetapkan. • Informasiiniberagamtergantungpadatingkatpengaruhnyaterhadapkeputusan auditor mengenaiapakahlaporankeuangantelahdisajikansesuaidenganprinsipakuntansi yang berlakuumum, apakahkinerjaauditantelahsesuaidengan yang diharapkan, atautujuan audit lainnya. • Istilah “bukti” memangseringkitadengarberkaitandenganproses audit danseringdipadankandenganistilah “audit” sertatidakhanyadigunakanoleh auditor dalam audit tetapijugadigunakanolehilmuwan, pengacaradanahlisejarah. • Tabelberikutmenunjukkanbagaimanaperbedaanpenggunaanbuktidariperspektifseorangilmuwan, pengacaradan auditor.

  4. KARAKTERISTIK DARI BUKTI UNTUK PERCOBAAN ILMIAH, KASUSHUKUM DAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (DIADAPTASI DARIAUDITING-AN INTEGRATED APPROACH, ARENS & LOEBBECKE)

  5. Lanjutan…

  6. PertimbangandalamPengambilanKeputusanatasBukti Audit • Masalahutamapengambilankeputusanatasbukti audit adalah • penentuanjenisdan • jumlahbukti audit yang memadaiuntukmengambilkesimpulan. • Keputusan auditor dalampengumpulanbukti audit dapatdibagidalam 4 (empat) bagianyaitu: • Prosedur audit apa yang akandigunakan? • Berapajumlahsampel yang akandiujidenganprosedurtersebut? • Item mana yang akandipilihsebagaisampeldaripopulasi? • Kapanakanmelakukanprosedur audit ini?

  7. Tingkat PersuasifBukti audit • Denganadanyakendalabiayadansifatdaribukti audit itusendiri, jarangsekali auditor mencapaitingkatkeyakinan yang absolutataskebenaranopini yang dibuatnya. • Namundemikian, auditor harusmengumpulkanbukti audit semaksimalmungkinsehinggaopini yang dikeluarkannyaadalahbenardengantingkatkeyakinan yang tinggi (walaupunbukanabsolut). • Denganmengkombinasikansemuabukti audit yang diperolehselamaproses audit, auditor dapatmemutuskanapakahbukti-bukti audit tersebuttelahsecaramemadai mendukung auditor untuk mengeluarkan laporan audit. • Faktor-faktor yang menentukantingkatpersuasifbahanbuktiadalah: • Tingkat kompetensi (competency), • Tingkat kecukupan (sufficiency)

  8. 1. Tingkat kompetensi (competency) • Tingkat kompetensimencerminkansejauhmanabukti audit dapatdipercaya. Jikasuatubukti audit dianggapsangatkompetenmakabukti audit tersebutakansangatmembantu auditor dalammenyusuntemuan audit danmemberikanopini audit.. Kompetensibukti audit seringdigunakanbergantiandengankeandalanbukti audit (reliability of evidence). • Tingkat kompetensibukti audit bergantungpadaprosedur audit apa yang akandigunakan. • Tingkat kompetensibukti audit dapatditingkatkandenganmemilihprosedur audit yang mengandungsatuataulebihdari 7 karakteristikbukti audit yang kompetenyaitu: • Relevansi • Tingkat independensipenyediainformasi • Tingkat efektifitaspengendalian intern dariauditan • Pengetahuanlangsungdari auditor • Kualifikasidaripenyediainformasi • Tingkat obyektivitas • Tepatwaktu

  9. KarakteristikBukti Audit yang Kompeten

  10. KarakteristikBukti Audit yang Kompeten

  11. KarakteristikBukti Audit yang Kompeten

  12. 2. Tingkat kecukupan (sufficiency) • Tingkat kecukupanbahanbuktidiukurdarijumlahsampel yang diambil auditor. • Misaljumlahbukti yang diperolehdari 100 sampelakanlebihcukupdaripadabukti yang diperolehdari 50 sampel. • Ada 2 faktor yang menentukanjumlahsampel yang memadaidalam audit yaitu, • perkiraan auditor akanterjadinyasalahsajidan • efektifitasdaripengendalian intern auditan. • Sebagaiilustrasi: • Asumsikanbahwadalam audit atassuatuorganisasi, auditor menyimpulkanbahwaadakemungkinanbesarterjadikeusanganpersediaankarenasifatbarangpersediaanitusendiri. • Auditor mengambilsampelpersediaanyglebihbesardibandingkanjika auditor mendugabahwakemungkinanterjadinyakeusanganpersediaanadlhkecil. • Dengancara yang sama, apabila auditor menyimpulkanbahwapengendalian intern auditandalampencatatanaktivatetaptelahberjalandenganbaik, makajumlahsampel yang lebihkecilakandianggapmemadaidalam audit atasperolehanaktivatetap

  13. Dampakgabungandarikompetensidankecukupan • Tingkat persuasifbukti audit hanyadapatdievaluasiapabilatelahmenganalisagabungankriteriatingkatkompetensidantingkatkecukupan, termasukdampakdarifaktor-faktor yang mempengaruhitingkatkompetensidantingkatkecukupan. • Sejumlahbesarsampel yang disediakanolehpihakketiga yang independentidakpersuasifapabilabuktitersebuttidakrelevandengantujuan audit yang diuji. • Jumlahsampel yang besardanrelevandengantujuan audit, tetapibukanbukti yang obyektif, jugatidaktermasukdalamkategoribukti yang persuasif. • Hal yang samajugaberlakupadasejumlahkecilsampel yang hanyaterdiridarisatuatauduasampel yang merupakanbukti yang kompeten, jugamerupakanbukti yang kurangpersuasif. • Karenaitu auditor harusmengevaluasiapakahbukti audit telahmemenuhikriteriakompetensidankecukupan, termasuksemuafaktor yang mempengaruhinyadalammenentukantingkatpersuasifdaribukti audit tersebut. • Terdapathubunganlangsungantara4 (empat) keputusanbukti audit dengan 2 (dua) kriteriakualitatif yang menentukantingkatpersuasifbuktiaudit. • Hubungan ini dapat digambarkan seperti pada Tabel berikut

  14. HUBUNGAN ANTARA KEPUTUSAN BUKTI AUDIT DENGAN TINGKATPERSUASIF (DIADAPTASI DARI AUDITING-AN INTEGRATEDAPPROACH, ARENS & LOEBBECKE)

  15. Tingkat PersuasifBukti Audit danBiaya • Dalammengambilkeputusanmengenaibukti audit, selainfaktortingkatpersuasif, faktorbiayajugaperludipertimbangkan. • Sangatjarangapabilahanyatersediasatujenisbukti audit untukmemverifikasiinformasi. • Tingkat persuasifdanbiayadarisemuaalternatifbukti audit harusdipertimbangkansebelummemilihalternatifbukti audit yang terbaik. • Tujuan auditor adalahmendapatkanbukti- bukti audit yang kompetendalamjumlah yang cukupdengan total biaya paling kecil. • Akantetapi, biayatidakbolehdijadikanalasanuntukmengabaikanprosedur yang pentingatauuntuktidakmengumpulkanjumlahsampel yang memadai.

  16. Jenis-JenisBukti Audit • Dalammemilihprosedur audit yang akandigunakan, auditor dapatmemilih 7 (tujuh) kategoribukti audit seperti yang dikemukakanArensdanLoebbecke, yaitu: • Pemeriksaanfisik • Konfirmasi • Dokumentasi • ProsedurAnalitis • Wawancaradenganauditan • Pelaksanaankembali • Pengamatan. • Hubunganantarastandar auditing untuk audit ataslaporankeuangan, jenisbukti audit dan4 (empat) keputusanbukti audit yang telahdijelaskandibagiansebelumnya. HubunganinidapatdilihatdalamGambarberikut:

  17. Empat Keputusan Bukti audit HUBUNGAN ANTARA STANDAR AUDIT, JENIS BUKTI AUDIT DAN EMPAT KEPUTUSAN BUKTI AUDIT (DIADAPTASI DARI AUDITING-AN INTEGRATED APPROACH, ARENS & LOEBBECKE) Petunjukumummengenai kualifikasi auditor Pengumpulanbukti audit danpelaporan Standar Auditing KualifikasidanPelaksanaan Pelaporan PengumpulanBukti Auditing Pemeriksaanfisik, konfirmasi, dokumentasi, proseduranalistis, wawancaradgnklien , pelaksanaan kembali, pengamatan Kategoriumumdari buktiygtersediauntuk dikumpulkan JenisBukti audit Instruksikhususuntuk mengumpulkanbukti audit Prosedur audit Empat Keputusan Bukti audit WaktuPengujian Ukuransampeldan item ygdipilih

  18. Lanjutan…

  19. Lanjutan…

  20. PemeriksaanFisik • Pemeriksaanfisikdidefinisikansebagaipemeriksaanataupenghitungan yang dilakukanoleh auditor atastangible asset. • Jenisbukti audit iniseringberhubungandenganpersediaan, kasdanjugatermasukverifikasiinvestasi, piutangdantangible fixed asset. • Pemisahanantara pemeriksaan fisik atas aktiva, seperti investasi dan kas, dan pemeriksaandokumen, sepertifakturpembeliandanlaporanpenerimaanbarang, adalahsangatpentinguntuktujuanpemeriksaan. • Bukti audit fisik(physicalevidence) terdiri dari semua yang dapatdihitung, diperiksa, diamati, ataudiinspeksi. • Bukti audit ini, melaluibuktilangsung (faktual), menyediakandukunganutamabagitujuaneksistensi. • Pemeriksaanfisiksebagaicarauntukmemverifikasiapakahsebuahaktivabenar-benarada (tujuaneksistensi), telahdianggapsebagaijenisbukti audit yang paling andaldanberguna. • Secaraumum, pemeriksaanfisikadalahcara yang obyektifdalammenentukanjumlahdanketerangandariaktiva yang diperiksa. • Contoh: • Auditor mengamatipenghitunganfisikpersediaan yang dilakukanauditan. • apabila auditan melakukan pembelian aktiva dalam jumlah yang signifikan, auditor mungkinperluuntukmemeriksapembelianpembelianutama.

  21. Konfirmasi • Konfirmasiadalahpenerimaantanggapandaripihakketiga yang independenbaikdalambentukwawancaramaupuntertulisuntukmemverifikasiketepatandariinformasi yang dinyatakanoleh auditor. • Permintaankonfirmasidibuatolehauditan, denganmemintapihakketigauntukmemberikantanggapannyasecaralangsungkepada auditor. • Karenaberasaldarisumber yang independendariauditan, konfirmasiadalahsangatpentingdanmerupakanbukti audit yang seringdigunakan. Akantetapi, konfirmasimembutuhkanbiaya yang relatifbesardandapatmenyebabkanketidaknyamananbagipihak yang dimintakantanggapan. • Olehsebabitukonfirmasitidakdigunakandalamsemuakeadaan yang memungkinkan. • Karenatingkatkeandalan yang tinggidarikonfirmasi, auditor seringmemintatanggapantertulisdaripadatanggapanwawancaraapalagiketikatanggapantertulislebihpraktis. • Hal inidikarenakankonfirmasitertulislebihmudahuntukdiperiksadanpadasaatdibutuhkan, konfirmasitertulisdapatmenunjukkanbahwakonfirmasiitusudahditerimaataubelum.

  22. Lanjutan… • SA-IAI mendefinisikankonfirmasisebagaiprosespemerolehandanpenilaiansuatukomunikasilangsungdaripihakketigasebagaijawabanatassuatupermintaaninformasitentangunsurtertentu yang berdampakterhadapasersilaporankeuangan. Proseskonfirmasimencakup: • Pemilihan unsur yang dimintakan konfirmasi • Perancanganpermintaankonfirmasi • Pemberitahuan permintaan konfirmasi kepada auditan • Pemberitahuanpermintaankonfirmasikepadapihakketiga yang bersangkutan • Penerimaan jawaban dari pihak ketiga • Penilaianterhadapinformasi, atautidakadanyainformasi, yang disediakanolehpihakketigamengenaitujuan audit, termasukkeandalaninformasitersebut

  23. Lanjutan… • SA-IAI menjelaskan bahwa terdapat 2 (dua) bentuk permintaan konfirmasiyaitubentukpositifdanbentuknegatif. Konfirmasipositifadalahkonfirmasi yang membutuhkanjawabandaripihak yang dimintaikonfirmasi. • Beberapakonfirmasipositifmemintarespondenuntukmenunjukkanapakahiasetuju dengan informasi yang dicantumkan dalam permintaan konfirmasi. • Konfirmasinegatifadalahkonfirmasi yang tidakmembutuhkanjawabanlangsungdaripihak yang dimintaikonfirmasi. Konfirmasinegatifmemintapenerimakonfirmasiuntukmemberikanjawabanhanyajikaiatidaksetujudenganinformasi yang disebutkandalampermintaankonfirmasi. Karenakonfirmasimerupakanbukti audit yang pentinghanyajikakonfirmasiitudikirimkembalikepada auditor, makakonfirmasipositiflebihkompetenbiladibandingkandengankonfirmasinegatif.

  24. Dokumentasi • Dokumentasiadalahpemeriksaan yang dilakukan auditor atascatatandandokumenauditanuntukmembuktikaninformasidalamlaporankeuanganatau yang seharusnyadisajikandalamlaporankeuangan. • Dokumen-dokumen yang diperiksaoleh auditor adalahcatatan-catatan yang digunakanauditanuntukmenyediakaninformasidalammenjalankanoperasidengancara yang terorganisir. • Karena setiap transaksi yang dilakukan oleh auditan biasanya didukungoleh paling kurangsatudokumen, makaterdapatbanyaksekalijenisbuktiini yang tersedia. • Sebagaicontoh, auditanseringmenyimpan order pembelianpelanggan, dokumenpengiriman, dansalinanfakturpenjualanuntuksetiaptransaksipenjualan. • Dokumen-dokumeniniadalahbukti yang bermanfaatbagi auditor untukmemverifikasiketepatandaripencatatanauditanuntuktransaksipenjualan. • Dokumentasiadalahbentukbukti audit yang digunakansecaraluasdalam audit karenatersediabagi auditor denganbiaya yang relatifkecil. Bahkankadang-kadangdokumentasiadalahbukti audit yang cukupmemadai yang tersedia.

  25. Lanjutan… • Dokumentasimengambilperananpentingdalamproses audit karenamerupakanbagian integral darisuatujejak audit (audit trail). Jejak audit terdiridaridokumen yang berkaitan yang memungkinkan auditor untukmelakukantracing dan vouching atastransaksiataukejadiandaridokumensumberkebukubesar (ledger) atausebaliknya. • Tracing mendukungtujuankelengkapandenganmelacaktransaksiataukejadiankedepansejakpencatatannyakeakunbukubesarnya. • Sedangkanvouching mendukungtujuaneksistensidenganmelakukanpenelusurankebelakangdariakundibukubesarkepencatatantransaksiataukejadian. Prosesvouching dan tracing atastransaksidankejadianadalahtahap yang sangatpenting dalam setiap program audit • Dokumen-dokumendapatdiklasifikasikanmenjadidokumen internal dandokumeneksternal. Dokumen internal adalahdokumen yang disusundandigunakanolehauditandantidakdigunakanolehpihakluarsepertipelangganataupenyedia. Contohdokumen internal adalahsalinanfakturpenjualan, laporan jam kerja pegawai, dan laporan penerimaan barang. • Dokumen eksternal adalah dokumen yang bersumber dari pihak di luar auditan yang terkaitdengansuatutransaksi yang dicatat, yang sekarangberadadiauditanataudapatdiaksesolehauditan. Padabeberapakasus, dokumeneksternalberasaldariorganisasidiluarauditan yang memangharusberakhirdiauditan. • Contohdaridokumeneksternaltipeiniadalahfakturpembelian, cancelled notes payable, dan polis asuransi. Dokumen-dokumen lain seperti cancelled checks, awalnyaberasaldariauditan, dikirimkepihakluar, akhirnyakembalilagikepadaauditan.

  26. ProsedurAnalitis • Proseduranalitismenggunakanperbandingandanhubungan-hubungan (korelasi) untukmemperkirakanapakahsaldoakunatau data yang lain telahdisajikandenganlayak. Contohdariproseduranalitisadalahmembandingkanpersentasegross margin padatahuninidengantahun yang lalu. Proseduranalitisdigunakansecaraluasdalampraktikdankegunaanyameningkatsejakadanyakomputer yang membantumelakukanpenghitungan-penghitunganini. • Dalam audit ataslaporankeuangan, Proseduranalitismenjadibukti audit yang sangatpentingkarenadilakukanpada 3 (tiga) tahapan audit yaitupadawaktuperencanaan, pengujiansubstantifdanpadawaktupenyelesaian audit. • MenurutArensdanLoebbecke, tujuandariproseduranalitisdalam audit ataslaporankeuanganadalah: • Memahami sifat industri dan usaha auditan. • Memperkirakankemampuanauditanuntukmelanjutkanusahanya (going concern) • Mengindikasikanterjadinyakemungkinansalahsajidalamlaporankeuangan. • Mengurangipengujianterinci.

  27. Lanjutan… • LebihlanjutKonrathmenjelaskanbahwajenis-jenispenerapanproseduranalitisantara lain adalah: • Analisis Horizontal (trend analysis) • Analisisvertikal (Common-size analysis) • AnalisisRasio(Ratio Analysis)

  28. Wawancara • Wawancaraadalahprosesuntukmendapatkaninformasibaiktertulismaupunlewatkalimatlangsungsebagaitanggapanataspertanyaan auditor. • Meskipunbanyakbukti yang dapatdiperolehdariauditanmelaluiwawancara, bukti-buktiinitidakdapatmemberikankesimpulankarenaberasaldarisumber yang tidakindependendanmungkincenderunguntukmenguntungkanauditan. • Karenaitu, ketika auditor mendapatkanbuktimelaluiwawancara, biasanya auditor akanberusahauntukmendapatkanbukti-buktipendukungmelaluiprosedur audit yang lain. Sebagaicontoh, ketika auditor inginmendapatkaninformasimengenaimetode yang digunakanauditandalammencatatdanmengendalikantransaksiakuntansi, auditor biasanyamemulaidenganmenanyakanauditantentangbagaimanapengendalian intern dijalankan. • Selanjutnya, auditor akanmelakukanpengujiandenganmenggunakandokumentasidanpengamatanuntukmenentukanapakahsemuatransaksitelahdicatat (tujuankelengkapan) dantelahdiotorisasi (tujuankeberadaan) dengancara yang telah dinyatakan tadi.

  29. PelaksanaanKembali • Pelaksanaankembalimencakuppengecekankembaliterhadapsampeldari penghitungan dan informasi yang diberikan oleh auditan selama periode audit. • Pengecekankembaliperhitungan yang dilakukanadalahberupapengujianketepatanmatematisdaripenghitunganauditan. • Pengujianinimencakupprosedur audit sepertimenghitungfakturpembelian, menjumlahjurnaldanbukupembantu, sertamengujipenghitungandepresiasi. • Pelaksanaan kembali atas pemberian informasi terdiri dari pelacakan atas jumlahuntukmeyakinibahwauntukinformasi yang samajikadimasukkandalamlebihdarisatutempat, makainformasiiniakandicatatpadajumlah yang samasetiap kali diberikan. • Pelaksanaankembali yang dilakukan auditor sebagianbesardilakukandenganperangkatlunak audit berbantuankomputer.

  30. Lanjutan… • Pengamatanadalahpenggunaanpancainderauntukmemperkirakankegiatan-kegiatantertentu. • Selamaproses audit, terdapatbanyakkesempatanuntukmelihat, mendengar, menyentuh, danmenciumuntukmengevaluasiberagamjenisbarang.. • Contoh, auditor dapatmelakukanperjalananmengamatiauditanuntukmendapatkanpemahamanumummengenaifasilitasauditan, menentukan apakah peralatan sulit untuk dievaluasi keusangannya, danmengamatipegawaidalammelakukantugaspencatatanuntukmenentukanapakahpegawai yang diberikantanggungjawabitumelaksanakantanggungjawabnyaatautidak. • Buktihasilpengamatanjarangmenjadibukti audit yang cukup karena pegawai auditan yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diamatitahubahwamerekasedangdiamatioleh auditor. • Karenaitu, merekamungkinmelakukantanggungjawabmerekasesuaikebijakanauditanketikadiamati dan kembali melakukan kegiatan normal ketika pengamatnya telah pergi. • Maka, menjadihal yang pentinguntukmendukunghasilpengamatanawaldenganbukti-buktipendukung.

  31. JenisBuktidan Tingkat Kompetensinya • Hubungandarikarakteristik-karakteristikdalammenentukantingkatkompetensibukti audit danketujuhjenisbukti audit diatasdisajikandalamTabeidibawahini • Dalamtabelini, 2 (dua) karakteristikyaitutingkatrelevansidanketepatanwaktutidakdiikutsertakankarenasetiapjenisbukti audit memilikikemungkinanuntukrelevandantepatwaktutergantungpadasumbernyadankapanbukti audit itudiperoleh. • Dari tabeliniadabeberapahal yang dapatdilihat. • Pertama, tingkatefektifitaspengendalian intern auditanmemilikidampak yang besarterhadaptingkatkompetensidarisebagianbesarjenisbukti audit. • Kedua, baik pemeriksaan fisik maupun pelaksanaan kembali adalah sangatdapatdiandalkanapabilapengendalian intern auditanefektifmeskipunpenggunaankeduanyaberbeda. Ketiga, satujenisbukti audit yang khususjarangdianggapcukupuntukmenyediakanbukti audit yang dapatdiandalkandalammemenuhitujuan audit. • Contohnyaadalahproseduranalitis, wawancaradenganauditandanpengamatan.

  32. Jenisbuktidantingkatkompetensinya (tabel)

  33. Jenisbuktidantingkatkompetensinya (tabel)

  34. Jenisbuktidantingkatkompetensinya (tabel) • Duajenisbukti audit yang paling membutuhkanbiayaadalahpemeriksaanfisikdankonfirmasi. • Dokumentasidanproseduranalitisadalahjenisbukti audit yang tidakterlalumahal. • Tigajenisbukti audit yang termurahadalahpengamatan, wawancaradengan auditan, dan pelaksanaan kembali.

  35. JENIS BUKTI AUDIT DAN EMPAT KEPUTUSAN BUKTI AUDIT UNTUK TUJUAN AUDIT BERKAIT TRANSAKSI ATAS PERSEDIAAN

  36. JENIS BUKTI AUDIT DAN EMPAT KEPUTUSAN BUKTI AUDIT UNTUK TUJUAN AUDIT BERKAIT TRANSAKSI ATAS PERSEDIAAN

  37. DefinisidanJenis-jenisProsedur Audit • MenurutArensdanLoebbecke, prosedur audit adalahlangkah-langkahterinci yang biasanyadicatatdalambentukpetunjuk-petunjukdalammengumpulkansatujenisbukti audit yang harusdiperolehpadawaktutertentuselamaproses audit. • Dengankata lain prosedur audit adalahmetode yang digunakanuntukmengumpulkanbukti audit. • Prosedur audit harusdiungkapkansecarajelas agar anggotatim audit mengertiapa yang harusdilakukan. • Berikuttabelprosedur audit untuksetiapistilahdanjenisbahanbuktinya:

  38. Lanjutan…

  39. Lanjutan…

  40. Lanjutan…

  41. Lanjutan…

  42. Lanjutan…

  43. Temuan Audit • Selain untuk menguji kelayakan penyajian laporankeuanganauditan, dalam audit ataslaporankeuangan, auditor jugadisyaratkanuntukmengujiefektifitaspengendalian intern, memeriksakemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundangan serta memeriksakemungkinanterjadinyakecurangandanketidakpatutan. • Temuan audit yang berupatemuanataspengendalian intern, temuanatasketaatanterhadapperaturanperundangandantemuankecurangandanketidakpatutanselanjutnyaharusdisajikanmenurutelementemuan yang terdiridarikriteria, kondisi, sebabdanakibat. Hal inidimaksudkanuntukmembantumanajemenataulembagapengawasauditandalammemahamiperlunyauntukmelakukantindakanperbaikan.

  44. Lanjutan… • Sebagaitambahan auditor jugaharusmemberikanrekomendasiuntuktindakanperbaikan. Untuklebihjelasnya, temuan-temuanaudit akan diuraikan di bawah ini. • TemuanatasPengendalian intern • TemuanatasKecurangan (fraud) • TemuanatasPerbuatanMelanggarPeraturanPerundangan (Hukum)

  45. TemuanPengendalian Internal Contohdarikeadaan yang dapatdilaporkan: • Tidak adanya pemisahan tugas yang memadai. (orang yang sama yang menyetorkas, mencatatpenerimaankas, atauorang yang sama yang menghitungpersediaandanmemeliharactatanpersediaan); • Tidakadanyaotorisasidantelaah yang memadaiatastransaksi, pencatatan akuntansi, atau keluaran sistem. (Tidak ada orang yang mengotorisasifakturpembeliansebelumdilakukanpembayaran); • Tidakcukupnyabatasan-batasanuntukmengamankanaktiva.; • Bukti yang menunjukkanterjadinyakegagalandalammengamankanaktiva dari kerugian, kerusakan atau kehilangan; • Bukti yang menunjukkanbahwasistemgagaluntukmenyediakankeluaran yang lengkapdantepatsesuaidengantujuanpengendalianauditan karena kesalahan pelaksanaan kegiatan pengendalian; • Buktiadanyakesengajaanuntukmelangkahipengendalian intern olehpihak-pihak yang karenakewenangannyamemilikikesempatanuntukmelakukanhalterssebut. (Kepalakantormenandatanganicek yang disiapkantanpadokumen-dokumenpendukungdanotorisasi).

  46. Temuan Fraud: • Ada 2 (dua) tipesalahsaji yang relevandenganpertimbangan auditor tentangkecurangandalam audit ataslaporankeuanganyaitusalahsaji yang timbulsebagaiakibatdarikecurangandalampelaporankeuangan (fraudulent financial reporting) dankecurangan yang timbuldariperlakuantidaksemestinyaterhadapaktiva (misappropriation of asset). • Kecurangandalamlaporankeuangandapatmenyangkuttindakanseperti: a). Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumenpendukungnya yang menjadisumber data bagipenyajianlaporankeuangan b). Representasi yang salahdalampelaporankeuanganataupenghilangandarilaporankeuangan atas peristiwa, transaksiatauinformasi yang signifikan c). Kesalahan penerapan prinsip akuntansi secara sengaja yang berkaitan denganjumlah, klasifikasi, carapenyajian, ataupengungkapan

  47. Temuan Fraud: • Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva, 3 (tiga) situasi di mana terjadi pencurian aktiva. a). Aktiva dicuri dan pencurian itu ditutupi dengan menaikkan aktiva. Sebagaicontoh, kas yang berasaldaripenagihanpiutangdicuridanpiutangtidakdikreditkan. Hal inimenyebabkansalahsajitidakditemukan. b). Aktivadicuridanpencurianituditutupidenganmenurunkanpendapatanataumenaikkanbelanja. Sebagaicontoh, kasdaripendapatandicuridantransaksiinitidakdicatat. Hal inimenyebabkansalahsajitidakditemukan. c). Aktivadicuritetapisalahsajiiniditemukan. Laporankeuangandancatatanataslaporankeuangan yang berkaitanmenjelaskansalahsajiini.

  48. Lanjutan… • Berbicaramengenaikecurangan, adalahtidaklengkapjikatidakmelihatdefinisikecuranganmenurutAssociation of Certified Fraud Examiner (ACFE). ACFE, organisasi yang mendedikasikankegiatannyapadapencegahandanpenanggulangankecurangandi USA, mengkategorikankecuranganmenjaditigakelompok, yaitu • kecuranganlaporankeuangan, • penyalahgunaanaktivadan • korupsi. • Secara diagram, pengkategoriankecurangantersebutdisajikanolehACFE dalampohonkecurangan (fraud tree) berikutsepertidalamGambardibawah • Istilahketidakpatutan (abuse) berbedadengankecuranganataupelanggaranterhadapperaturanperundangan. Ketikaketidakpatutanterjadi, tidakadaperaturanperundangan yang dilanggartetapimelibatkantindakan yang tidaksesuaibiladibandingkandenganperilaku yang jujurdalampraktikusaha dalam fakta dan keadaan yang sama.

  49. Tabelkecurangan

  50. TemuanatasPerbuatanMelanggarPeraturanPerundangan (Hukum) • Tindakanpelanggaranterhadapperaturanperundangan (illegal acts) didefinisikansebagaipelanggaranterhadaphukumatauperaturanperundang-undanganRepublik Indonesia. • Unsurtindakanmelanggarhukumolehauditanadalahunsurtindakanpelanggaran yang dapatdihubungkandenganauditan yang laporankeuangannyadiaudit, atautindakanmanajemenataupegawai yang bertindakatasnamaentitas. • MenurutArensdanLoebbecke, ada 3 (tiga) tingkatantanggungjawab auditor untukmenemukandanmelaporkanperbuatanmelanggarhukum: • Pengumpulanbukti audit ketikatidakadaalasanuntukmendugabahwaperbuatanmelanggarhukum yang memilikidampaktidaklangsungterjadi. • Pengumpulanbukti audit dankegiatan-kegiatan lain ketikaterdapatdugaan yang mendasarbahwaperbuatanmelanggarhukum yang berdampaklangsungatautidaklangsungterjadi. • Tindakanketika auditor mengetahuiterjadinyaperbuatanmelanggarhukum

More Related