1 / 41

Strategi dan Kebijakan SDM untuk Memperkuat Sistem Kesehatan

Strategi dan Kebijakan SDM untuk Memperkuat Sistem Kesehatan. Dwi Handono Sulistyo. Pokok Bahasan. Perspektif Sistem Kesehatan & Health Workforce Outcomes Availability Competence Responsiveness Productivity Strategi WHO & Lainnya. Pokok Bahasan 1:.

ania
Download Presentation

Strategi dan Kebijakan SDM untuk Memperkuat Sistem Kesehatan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. StrategidanKebijakan SDM untukMemperkuatSistemKesehatan DwiHandonoSulistyo

  2. Pokok Bahasan • Perspektif Sistem Kesehatan & Health Workforce Outcomes • Availability • Competence • Responsiveness • Productivity • Strategi WHO & Lainnya

  3. PokokBahasan 1: Perspektifsistemkesehatan & health workforce outcomes

  4. Level Negara Desa Propinsi Keca- matan Kabupaten Propinsi Kabupaten Propinsi

  5. Level Negara Kementerian Kabu- paten Propinsi Kementerian Propinsi Kementerian

  6. HRH Action Framework

  7. Health Workforce Outcomes • Availability • Competence • Responsiveness (to people's non-medical expectations) • Productivity

  8. PokokBahasan 2: availability

  9. Masalah “Availability” Perspektif Sistem: • tidak tersedia/ada di mana saja secara merata (geografis; unit pelayanan, …) • Kapan saja • Untuk siapa saja

  10. StrategidanKebijakan SDM untukmengatasimasalah “AVAILABILITY”: Perspektif “ENTRY” • Planning • Education • Recruitment

  11. Planning • Planning SDM untuk pemerintah atau wilayah? • Fokus: Planning untuk menentukan jumlah, jenis dan kompetensi? • Planning bagaimana mendapatkannya? Planning bagaimana mendayagunakannya? Planning bagaimana membuatnya betah?

  12. Planning bagaimana……. • Bagaimanamendapatkannya: • “jemput bola”: promosikepusat-pusatpendidikan; “memilih” sepertiswasta • advokasikeKemenkes • Contracting out • Planning bagaimana agar “betah” dan “produktif”: • Fasilitas “antarjemput”; logistik • KasusKab. Jayapura • Insentif

  13. Planning (2) • Perlakuan khusus: Planning SDM untuk DTKP (Daerah Terpencil Kepulauan dan Perbatasan) • Kasus proyek HSS (Health System Strengthening)

  14. Education • Buatsekolahsendiriataumengirimkanpesertadidik? • KasuspengirimancalonbidanKabupatenLembata NTT kePoltekkesKupang (ataupengirimancalon S1 Kedokteran & spesialisKab. Niaske FK UGM) • Pendiriansekolah D3 KeperawatandiKabupaten Sumba Barat NTT • Pendirian FK di NTT • Pengembangan program PPDS di NTT  Lemahnya Sistem Kesehatan mendorong Daerah berinisiatif.

  15. Recruitment • Recruit produklokalataudariluar? • Kasus recruitment bidandiKab. Sumba Barat NTT • Kasuspenurunankriteriadalam recruitment nakesdiKab. Morotai, Maluku Utara • Kasusnepotisme • Kasus Program Sister Hospital • Tenagaasing? •  isu “tidakadacalon” atau “tidakada yang mau”? •  Tidakadacalonatautidakadaformasi?

  16. StrategidanKebijakan SDM untukmengatasimasalah “AVAILABILITY”: Perspektif “Performance” • Supervision • Compensation • Systems supports • Lifelong learning

  17. Supervision • Supervisi ghost workers • Supervisi kompetensi medis di puskesmas: minimnya peran RS • Supervisi kompetensi medis di sektor non pemerintah • Supervisi kompetensi medis di RSUD

  18. Compensation • Perbedaankompensasi (insentif): Kasus Papua-Kota Jayapura; Kasus RS – PuskesmasKab. Bengkalis • Perbedaankompensasipemerintahvs non pemerintah: kasuspendirianfasilitaskesehatandipedalaman Papua vsmisionary • Perbedaankompensasiantarinstansipemerintah • Remunerasi

  19. Systems Supports • Pembiayaan • Payment • Obatdanperalatankesehatan • Monitoring & evaluasi • Logistik • Saranaprasarana • Informasi & Komunikasi: telponsatelit • Pelatihan

  20. Lifelong Learning • Peluang dan fasilitas pendukung bagi PNS vs swasta • Peluang dan fasilitas pendukung di daerah “miskin” vs daerah kaya • Motivasi belajar

  21. StrategidanKebijakan SDM untukmengatasimasalah “AVAILABILITY”: Perspektif “ATTRITION” • Migration • Career Choice • Health & Safety • Retirement

  22. Migration • Migrasi urban  rural • Migrasidaerahmiskin  daerahkaya • Migrasikeluarnegeri • Migrasiprofesikesehatan  profesi non kesehatan •  potensinakesdenganprofesi non kesehatan • Kebijakan agar betah/bertahan

  23. Career Choice • Karier tetap di kesehatan: menarik dan menjanjikan • Terbuka dan banyak “jalur” • DTKP: mobile workers; bukan seumur hidup; sebagai “cum” • Kasus FK >> wanita & kaya • Kasus prioritas putra daerah

  24. Health & Safety • Atrisi SDM Kesehatankarenamasalahkesehatan & keamanan • Kasus SDM Kesehatandi Sub-Sahara: berkurangkarena HIV/AIDS • Kasus SDM Kesehatandidaerahkonflikdanbencanadi Indonesia • Kasus SC denganpasien HIV/AIDS di Flores Timur • KebijakanPencegahandanPengobatan

  25. Retirement • Pensiundini • Pensiundari PNS/pegawaiataupensiundariprofesikesehatan? • Potensipensiunan PNS (seringdiabaikan): fun; aktualisasidiri; bukanfinansial • KasusMonev Program Sister Hospital olehpensiunan • MPP (MasaPersiapanPensiun) kurangdiperhatikan

  26. PokokBahasan 3: competence

  27. Masalah “COMPETENCE” • Pengetahuan & Ketrampilan yang usang • Kumpulan orang yang kompeten tidak merata • Kesempatan yang tidak merata untuk meningkatkan kompetensi • Biaya peningkatan kompetensi • Kompetensi individu vs kompetensi tim (organisasi profesi vs …?) • Kompetensi di sektor pemerintah vs swasta

  28. StrategidanKebijakan SDM untukmengatasimasalah “COMPETENCE”: Perspektif “ENTRY” • Planning • Education • Recruitment

  29. Strategi & Kebijakan • Seleksi calon peserta didik • Pendidikan terakreditasi • Recruitment bebas KKN • Peningkatan kompetensi “adil” dan “merata” (berorientasi kesisteman) • Self lifelong learning

  30. PokokBahasan 4: responsiveness

  31. Masalah “RESPONSIVENESS” Kurang “memanusiakan” pasien: • waiting time; jam buka; ketus; prosedur berbelit-belit • Swasta lebih baik daripada pemerintah?

  32. Strategi & Kebijakan • Jadikan “responsiveness” sebagai tolok ukur • Payment: insentif bagi yang responsive • Organization: buat SOP yang berorientasi pelanggan; ISO • Behavior: penghargaan bagi yang responsive • Recruitment: pilih pegawai yang responsive

  33. PokokBahasan 5: productivity

  34. Masalah ‘PRODUCTIVITY” • Produktivitas tidak sama • Ukuran produktivitas tidak jelas • PGPS • Sarana-prasarana kurang mendukung

  35. Strategi & Kebijakan • Payment: insentif; remunerasi • Penyediaan sarana-prasarana • Monitoring - evaluasi

  36. PokokBahasan 6: Strategi WHO & lainnya

  37. Strategy (WHO, 2000) Three types of human resource strategy have been pursued with some success: • • making more efficient use of available personnel through better geographical distribution; • • greater use of multiskilled personnel where appropriate; • • ensuring a closer match between skills and functions.

  38. Strategi Umum • Partnership: “Sister Dinkes”? • Model Pertamina • Task shifting

  39. Terima kasih HP: 08156751227 Email: luqyboy2@yahoo.co.id

More Related