Negara Koperasi

1. Negara Koperasi Kalau tidak dengan koperasi, yang bisa dibangun bukan Negara, tapi gerombolan manusia dengan hukum rimba Negara adalah rumah kumpulan manusia yang tidak bisa hidup bersama yang sesungguh-sungguhnya hidup bersama kecuali dengan koperasi Koperasi hati, koperasi akal pikiran, koperasi etika, koperasi sistem, koperasi kesantunan dan kearifan, koperasi kedewasaan, koperasi ilmu dan kebijaksanaan Koperasi politik yang patuh kepada rohani kenegarawanan, koperasi ekonomi yang menggali ilmu dari sumur kasih sayang, koperasi sosial budaya yang peka terhadap kesedihan dan penderitaan sesama manusia Tuhan mencampakkanmu di hamparan rahmat dan barokah-Nya, di tanah subur, di hutan yang penuh rahasia kenikmatan dan kesembuhan, di gunung, sungai, angin, rembulan, zat-zat, panas dan kehangatan, dan engkau sendirilah yang menentukan apakah alam dan kehidupan yang penuh rezeki dan kekayaan itu akan engkau hancurkan bersama-sama sehingga kau siksa anak cucumu sendiri, ataukah kau berkoperasi dengan alam sebijak-bijaknya sehingga anak cucumu akan menghormati dan berterimakasih kepadamu Di hamparan rahmat Tuhan itu engkau bikin Kerajaan atau Negara? Bikinlah. Tetapi negara akan menghancurkan dan hancur sendiri jika ia bukan koperasi dan tidak berkoperasi dengan rakyatnya Jika yang mewakili rakyat tidak berkoperasi dengan yang diwakili ia jatuh hina dan tidak pantas disebut manusia Jika pemerintah merasa lebih tinggi dari rakyatnya sehingga lupa bahwa ia hanya petugas yang diupah, maka semoga Tuhan membangunkan kerja otaknya, atau semoga Tuhan mempercepat kebinasaannya Alam adalah istrimu, alam adalah istri umat manusia Kalau manusia tidak bersikap koperatif terhadap alam, manusia yang mati Rakyat adalah istri pemerintah Kalau pemerintah tidak berkoperasi dengan rakyat, pemerintah hancur Pemerintah adalah kambing atau bebek gembalaan, atau paling jauh sapi atau kerbau penyingkal sawah Rakyat adalah petani yang naik di atas bajak, membawa cambuk untuk mengontrol arah jalannya kerbau pembajak, agar tanah pembangunan menjadi subur, agar tanah sejarah membuat rakyat makmur Jika di dalam negara terdapat pemerintahan yang memperlakukan rakyat sebagai kerbau bajakan, dan pemerintah itu meletakkan dirinya sebagai petani yang mencambuki rakyat seakan-akan sawah itu adalah miliknya Aku anjurkan mintalah kepada Tuhan agar para pemimpin yang berlaku bagai binatang, dikabulkan Tuhan untuk benar-benar menjadi binatang Oleh: Emha Ainun Najib Sri-Edi Swasono, Bung Hatta Bapak Kedaulatan Rakyat, Yayasan Hatta, 2002