1 / 21

DEPRESI DAN PENYAKIT JANTUNG Sinopsis diambil dari the WPA volume “Depression and Heart Disease”

DEPRESI DAN PENYAKIT JANTUNG Sinopsis diambil dari the WPA volume “Depression and Heart Disease” (Glassman AH, Maj M, Sartorius N, eds. – Chichester: Wiley, 2010). Insiden Depresi Pasca Infark Miokardial.

alvin-grant
Download Presentation

DEPRESI DAN PENYAKIT JANTUNG Sinopsis diambil dari the WPA volume “Depression and Heart Disease”

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DEPRESI DAN PENYAKIT JANTUNG Sinopsis diambil dari the WPA volume “Depression and Heart Disease” (Glassman AH, Maj M, Sartorius N, eds. – Chichester: Wiley, 2010)

  2. Insiden Depresi Pasca Infark Miokardial • Insidengangguandepresi mayor pascainfarkmiokardialmenurut DSM-III telahditemukansampai 16% (Schleifer et al., 1989; Frasure-Smith et al., 1993). Studi-studi yang berbasispadakuesionerpenilaiandirimeratinglebihdari 50%. • Dari Jiang W, Xiong GL. Epidemiology of the comorbidity between depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  3. Depresi dan Penyintas Pasca Infark Miokardial • Pasiendengandepresi mayor pascainfarkmiokardialmemilikikemungkinanbesarkematiandalam 6 bulan 5 kali lebihtinggidibandingkanpasientanpadepresi. Dalam 18 bulan, kematianakibatpenyakitjantungmencapai 20% padapasiendengandepresi mayor dibandingkan3% padapasientanpadepresi (Frasure-Smith et al., 1993, 1995). • PasiendenganskorBeck Depression Inventory ≥10 pascainfarkmiokardialmemilikikemungkinanbesarkematiandalam 18 bulan 7 kali lebihtinggidibandingkanmereka yang memilikiskor <10 (Frasure-Smith et al., 1995). • Dari Jiang W, Xiong GL. Epidemiology of the comorbidity between depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  4. Kematian kumulatif pada pasien depresi pasca infark miokardial lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pasien tanpa deprepsi (Lesperance at al., Circulation 2002;105:1049-1053). Dari Glassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  5. Depresi dan kejadian serangan jantung pada pasien dengan penyakit jantung koroner stabil • Padapasiendenganpenyakitjantungkoronerstabil, diagnosis depresi mayor menurut DSM IV merupakanprediktorterbaikterjadinyaseranganjantungdalam 1 tahun. Risikorelatif 2.2 lebihtinggipadapasiendengandepresi mayor dibandingkantanpadepresi (Carney et al., 1988). • Di antarapasien yang dirawatdirumahsakitkarena angina tidakstabil, mereka yang denganskorBeck Depression Inventory ≥10 memilikiangkakematianatauinfarkmiokardialsetelah 1 tahunpemeriksaan, 5 kali lebihtinggidibandingkanmereka yang tidakmengalamidepresi. (Lesperance et al., 2000). • Dari Jiang W, Xiong GL. Epidemiology of the comorbidity between depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  6. Depresi sebagai faktor risiko berkembangnya penyakit jantung koroner • Depresiberhubungandenganrisikopenyakitjantungkoronerhampir 2 kali lebihtinggi. Hubunganinitetapbermaknasetelahdiubahnyakebiasaanmerokok, penyalahgunaanalkohol, dankonsumsi kopi (Ford et al., 1998). • Sebuah meta analisisdari 28 studi yang terdiridarihampir 80,000 subjekmenemukanbahwadepresiberhubungandenganpeningkatanrisikopenyakitkardiovaskuler, khususnyainfarkmiokardialakut (RR = 1.6) (Van der Kooy et al., 2003). • DariJiang W, Xiong GL. Epidemiology of the comorbidity between depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  7. Mekanismeterkaitperilaku yang menghubungkandepresidanpenyakitjantung - I Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  8. Mekanismeterkaitperilaku yang menghubungkandepresidanpenyakitjantung - II Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  9. Mekanismeterkaitpsikologis yang menghubungkandepresidanpenyakitjantung - I Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  10. Mekanismeterkaitpsikologis yang menghubungkandepresidanpenyakitjantung - II Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  11. Mekanisme biologi yang mungkin mendasari hubungan antara depresi dan penyakit jantung • Disregulasisistemsarafautonom(denyutjantungrendahmerupakanprediktorkuatkematianpasiendenganpenyakitjantungkoroner; pasiendepresimemilikipenurunandenyutjantungdibandingkankontrol yang tidakmengalamidepresi). • Pembekuandarahdandisfungsiendotelial(depresiberhubungandenganpeningkatanaktivasi platelet, peningkatan level pro-trombogenik plasma, danpenurunanvasodilatasiendotelial). • Inflamasi(depresiberhubungandenganpeningkatan level sitokin pro-inflamatoridan protein-protein peradanganfaseakut; aktivasisisteminflamatoriberhubungandengankejadianiskemikkardiovaskulerpadapasiendenganpenyakitjantungkoroner). • Abnormalitasneuroendokrin(depresiberhubungandenganaktivitasaksishipotalamus-hipofisis-adrenal, yang menimbulkankonsekuensistimulasiberlebihanpadasistemsarafsimpatis). • DariMonteleone P. The association between depression and heart disease: the role of biological mechanisms. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  12. Peran faktor genetik dalam menjelaskan hubungan antara depresi dan penyakit jantung • Studipadasaudarakembardankeluargamembuktikanperangenetikpleiotropydalamhubunganantaradepresi mayor danpenyakitjantungkoroner (misalnyavariangenetikmempengaruhifaktor-faktorrisiko yang secarabebasmeningkatkanrisikountukdepresi mayor danpenyakitjantungkoroner). Varian genetikaktualberdasarkanpleiotropymasihperludideteksi. • Daride Geus E. The association between depression and heart disease: the role of genetic factors. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  13. Antidepresan pada pasca infark miokardial (IM) • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) amandigunakanpadaperiodesegerapasca IM danmerupakan anti depresan yang efektif. • Meskipunbuktimenyarankanbahwa anti depresansecarakhususaktifpadapasiendengandepresi yang lebihberat, pendapatiniterlaludiniuntukmenyimpulkanbahwatidakadaefekterapipadapasienpasca IM dengandepresi yang tidakterlaluberat. • Terdapat saran kuatbahwaantidepresansecaraumum, dan SSRIs khususnya, menurunkanmorbiditasdanmortalitaspadapasiendepresipasca IM. • DariGlassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  14. Risiko relatif (95% CI) pada kejadian kardiovaskuler: sertraline vs. placebo (diadaptasi dari Glassman et al., JAMA 2002;288:701-709). Dari Glassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  15. Efek penggunaan obat antidepresan secara klinis selama lebih dari 30 bulan sepanjang penelitian ENRICHD - Enhancing Recovery in Coronary Heart Disease (diadaptasi dari Taylor et al., Arch. Gen. Psychiatry 2005;62:792-798). Dari Glassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  16. Psikoterapi untuk pasien depresi pasca infark miokardial (IM) • Dalamstudi the ENRICHD, psikoterapikognitif individual ungguluntukperawatansehari-haripadadepresi (Berkman et al., 2003). • Padastudi the ENRICHD, pasien yang menyelesaikanpsikoterapikognitifselama 6 bulandanmereka yang mengalamiperbaikandepresi, memilikirisikorendahkematiandibandingkanmereka yang masihmengalamidepresimeskipuntelahmenyelesaikanintervensi yang sama (Carney et al., 2004). • DariCarney RM, Freedland KE. Psychotherapies for depression in people with heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  17. Pengenalan kembali dan manajemen depresi pada pasien pasca infark miokardial (IM) • Pasienpasca IM seharusnyadiskrininguntukkemungkinanadanyadepresidenganmenggunakaninstrumensederhana yang telahdivalidasidenganbaik (sepertithe Patient Health Questionnaire). • Ketikapasienmenunjukkandepresi, penyedialayanankesehatan primer yang mengenalmanajemendepresiseharusnyasegeramengikutidanmemberikandukungankepadamereka, dengansupervisidaripsikiater. • Adanyakebutuhanuntukmemberikanedukasikepadadokterdanuntukmengadakansistemuntukmengidentifikasi, mengatasi, danmemantaupasienjantungdengandepresi. • DariGlassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  18. Rekomendasi untuk klinisi yang menyediakan layanan untuk pasien dengan komorbiditas depresi dan penyakit jantung - I • Tidur. Tanyakanpadapasien-pasienAndatentangkebiasaantidurnya. Tanyakanapa yang membuatpasienterbangun, danlihatapakahpemberianterapidapatmenurunkankebutuhanuntukterjagaakibatberkemihataukesulitanbernafas. • Aktivitasfisik. AnjurkansecarakuatpadapasienAndauntukmelakukanlatihandirumahdanterlibat (tetapterlibat) pada program latihan yang terstruktur. Semakinbesarketerlibatanakanmemperbaikigejala-gejaladepresi. • Merokok. Tanyakanpadasemuapasienapakahmerekamerokok, danlakukankonselingtentangpenghentianmerokokjikadiperlukan. Setiapklinisiseharusnyamengenalmedikasi yang membantupasienuntukberhentimerokokdanmenawarkannasihat yang spesifiktentangbagaimanacaraberhentidan/ataumenentukankapanwaktuberhenti. • DariZiegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  19. Rekomendasi untuk klinisi yang menyediakan layanan untuk pasien dengan komorbiditas depresi dan penyakit jantung - II • Kesetiaanpadapengobatan. Secarakhususperluuntukmembahasisukesetiaanpengobatandengansemuapasiendancobauntukmenurunkanhalanganuntuksetia. Regimen pengobatan yang sederhana, eliminasimedikasi yang tidakperlu, danmeresepkanalternatifpengobatan yang lebihmurahmungkinmembantupadasituasi yang spesifik. • Sikapdankeyakinantentang regimen tatalaksana. Antisipasikemungkinanpasiendengandepresimemilikikekuatiran yang besardansikapsertakeyakinan yang lebihnegatiftentang regimen tatalaksana. Diskusikanpentingnyasetiapmedikasi, tujuanterapi, danbagaimanatujuankesehatanpasienlebihmungkindicapaidengansetiapadatatalaksanamedikasikhususnya. • Dari ZiegelsteinRC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  20. Rekomendasi untuk klinisi yang menyediakan layanan untuk pasien dengan komorbiditas depresi dan penyakit jantung - III • IsolasiSosial. Himbaupasienuntukbersosialisasidengankeluargadanteman-teman; tawarkanuntukmengontakkeluargadanteman-temanataspersetujuanpasien, himbaupasienuntukberpartisipasidalamaktivitasgrup yang mungkinsesuaidandiinginkan (klubolah raga, hobi, dankelompokkeagamaan). • Efikasidiri. Tanyakantentang rasa percayadiripasien yang membuatmerekamampumenyelesaikantugasatauperilaku yang diinginkan (sepertiberpartisipasidalam program rehabilitasijantung, berhentimerokok, mengikuti diet yang sesuai). Jika rasa percayadiripasienrendah, pikirkankonselingkhususuntukmeningkatkanhargadirinya. • DariZiegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

  21. Penghargaan Sinopsis ini merupakan bagian dari program WPA dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan prevalensi dan dampak prognostik dari depresi pada orang-orang dengan penyakit fisik. Penghargaan kepada Lugli Foundation, the Italian Society of Biological Psychiatry, Eli-Lilly dan Bristol-MyersSquibb atas dukungannya pada program ini. WPA mengucapkan terima kasih pada Dr. Andrea Fiorillo, Naples, Italy atas bantuannya dalam menyiapkan sinopsis ini.

More Related