1 / 70

بسم الله الرحمن الرحيم

POWER POINT CARA CEPAT BISA BACA KITAB SISTIM 30 JAM. بسم الله الرحمن الرحيم. Oleh : Abdullah Zain - Pekalongan. PELAJARAN KE-I (KATA). Kata di dalam tata bahasa Arab dibagi 3, yaitu : Isim , maksudnya k t . b enda . Contoh : مُحَمَّدٌ artinya Muhammad

alton
Download Presentation

بسم الله الرحمن الرحيم

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POWER POINT CARA CEPAT BISA BACA KITAB SISTIM 30 JAM بسم الله الرحمن الرحيم Oleh : Abdullah Zain - Pekalongan

  2. PELAJARAN KE-I(KATA) Katadidalamtatabahasa Arab dibagi 3, yaitu: • Isim, maksudnyakt. benda. Contoh : • مُحَمَّدٌartinya Muhammad • نَصْرٌartinyapertolongan(Pembendaan Kt. Kerja menolong) • Fi`il, maksudnyakt. kerja. Contoh: • نَصَرَartinya (sudah) menolong • يَنْصُرُartinya (sedang /akan) menolong • Kharf Selainisimdanfi`ildisebutkharf (sering disebut huruf) Huruf merupakan partikelnya tata bahasa arab. Contoh :و (dan),فَ ( maka ), مِنْ ( dari ),اِلَى ( ke ),

  3. PELAJARAN KE-II(ISIM) • Isimmenurut jenis kelaminnya dibagi 2 : • Mu`annats (Pr) • Mudzakkar (lk) • Isim menurut jumlah isinya dibagi 3 : • Isim Mufrod, yaitu: katabendaberisisatu. • Isim Mutsanna, yaitu: kata benda berisi dua. • Jama`, yaitu: kata benda berisi banyak (3 atau lebih), terbagi menjadi: • Jama` mudzakkar salim (orang laki-laki banyak) • Jama` mu`annats salim (orang perempuan banyak) • Jama` taksir (bisa berisi orang laki-laki /perempuan/benda/campuran berjumlah banyak)

  4. 1. ISIM MUFROD(Katabendatunggal). Contoh: مُحَمَّدٌartinya ; (seorang) Muhammad عَائِشَةُartinya ; (seorang) Aisyah تِلْمِيْذٌartinya ; (seorang) siswa تِلْمِيْذَةٌartinya ; (seorang) siswi • Isim mufrod yang berakhiran ta` bulat menunjukkan benda tersebut mu`annats (orang perempuan),contoh:عَائِشَةُ ,تِلْمِيْذَة ٌ • Isim mufrod harus di-tanwin, contoh : خَــالِدٌ ,تِلْمِيْذ ٌ , جَمِيْـلٌ. kecuali : • Jika adaاَلْ , contoh : اَلْجَمِيْلُ , اَلـتّـِلْمِيْذ ُ , اَلتّـِلْمِيْذَة ُ, atau • Berposisimudhof,yaknikata yang berposisididepandalam katarangkaian. Contoh : مَاءُ الْبَحْرِ : air laut. Atau • Termasuk isim ghoiru munshorif, yakni isim yang tidak boleh di-tanwin seperti : أَحْمَدُ , اَفْضَلُ , فَاطِمَة ُ ,مَكَّة ُ ,

  5. ISIM MUTSANNA Yaitu: Katabendaberisidua, ciri-cirinya:isim berakhiran alif nunatauya` nun. Contoh: • رَجُلآنِ , رَجُلَيْنِartinya ; duaorang lelaki • قِسْمَانِ , قِسْمَيْنِartinya ; duabagian • مَرَّتَانِ , مَرَّتَيـنِartinya ; dua kali • JAMA` MUDZAKKAR SALIM Yaitu: Katabendaorang, laki-lakibanyak, ciri-cirinya: isim berakhiran wawu nunatauya` nun. Contoh: • اَلْـمُؤْمِنُوْنَ,اَلْـمُؤْمِنِيْنَ ; Orang-orang ygberiman (lk) • اَلْـمُكَرَّمُوْنَ, اَلْـمُكَرَّمِيْنَ ; Orang-orang yg dimuliakan (lk)

  6. JAMA` MU`ANNATS SALIM Yaitu: Kata benda orang perempuan banyak. ciri-ciri : isim berakhiran alifdan ta`terbuka Contoh: • حَاضِرَاتٌartinya; Orang-orang yang hadir (pr) • مُسْلِمَا تٍartinya; Orang-orang Islam (pr) • مْؤمِنَا تٍartinya; Orang-orang yang beriman (pr) • Catatan : Sebagaimana isimmufrod, Jama` mu`annatssalimjugaharusdi-tanwin, kecuali: • Jika adaاَلْ, atau • Jika berposisimudhof,atau • Jika termasukisimghoirumunshorif.

  7. JAMA` TAKSIR(Katabendajamaktakberaturan) Yakni : Kata benda banyak, merupakan bentuk jama` dari isim mufrod secara tak beraturan. Contoh: • جُلُوْدٌ;kulit-kulit(jama` taksirdariisimmufrodجِلْدٌ ; kulit) • أَحْجَارٌ;batu-batu(jama` taksirdariisimmufrodحَجَرٌ; batu) • مِيَاهٌ ; air-air(jama` taksirdariisimmufrodمَـاءٌ ;air) • Sebagaimana isim mufrod dan jama` mu`annats salim, Jama` taksirjuga harus di-tanwin, kecuali ; • Jika adaالْ, atau • Jika berposisiMudhof,atau • Jika termasuk IsimGhoiruMunshorif. • Untuk jama` taksir yang isinya bukan orang, kata ganti dan kata tunjuknya cukup menggunakan kata yang mufrodmu`annats (perempuan tunggal).

  8. Kesimpulan • Katabendamenurutjeniskelaminnyadibagi 2 : • مُذَكَّـرْ(Orang laki-laki, atau benda yang dianggaplelaki). Ciri-ciri ; hurufbelakangnyabukanta`. • مُؤَنّـَثْ(Orang perempuan, ataubenda yang dianggapperempuan). Ciri-ciri : hurufbelakangnyaberupata`. • Kata benda menurut jumlah isinya dibagi 3 ; • Isim mufrod (berisi satu) • Isim mutsanna(berisi dua) • Jama` (berisi bannyak) • Isim mufrod, Jama` mu`annats salim, dan Jama` taksir harus ditanwin, kecuali jika ; ada اَلْ, atau berposisi mudhof, atau termasuk isim ghoiru munshorif.

  9. PELAJARAN KE-III (I`ROB DAN I`ROB KALIMAT ISIM) Semua isim di dalam kalimat sempurna mempunyai status kata yang diklasifikasikan menurut tingkat peranannya. Di dalam tata bahasa Arab kategori ini diistilahkan i`rob. Rofa`(penting) identikdengantandadhommah Nashob(sedang) identikdengantandafatkhah Jarr (kurang) identikdengantandakasroh Subjekdanpredikat dikategorikan kedalami`robrofa` (primer), sedangkan pelengkap (objekdanketerangan)dikategorikankedalami`robnashob (sekunder). Mudhof ilaih dan majrur-nya huruf jarr dikategorikan kedalami`robJarr(kategori tertier). i`rob ditunjukkandengantanda di akhir kata. Ada yang ditandaidenganharokatdanada yang ditandaidengantambahanhuruf-huruftertentu.

  10. PELAJARAN KE-IIII`ROB DAN I`ROB KALIMAT ISIM

  11. PELAJARAN KE-IV (ISIM MAQSHURDAN ISIM MANQUSH) ISIM MAQSHUR • Isim mufrod dan jama` taksir ada yang huruf belakangnya berupaalif maqshur, yakni alifbengkok (ى) danhurufsebelumnyaber-harokatfathah.Disebut isim maqshur. Seperti ; الفَتَى ; pemuda, الهُدَى ; petunjuk, الْمُسْتَشْفَى; rumah sakit. • Semua tanda i`rob-nya (rofa`: dhommah, nashob : fatkhah, Jarr : kasroh) tidak diperlihatkan. Sehingga dalam keadaan rofa`, nashob, maupun jarr bentuk tulisannya sama (alif bengkok tidak menyandang harokat). • Ketika isim maqshur harus di-tanwin maka tanwin diletakkan pada huruf sebelum alif bengkok (dengan sendirinya menjadi tanwin fatkhah), seperti; فَتًى ,هُدًى , مُسْتَشْفًى. • Alifbengkokditulismenjadialifberdiriketikabergandengdenganisimdhomir (kata ganti). Contoh : كُنْ فَتًى يَدْعُوْ الى هُدَاهُ (Jadilah pemuda yang menyeru kepada petunjuk-Nya)

  12. ISIM MANQUSH • Isim mufrod dan jama` taksir ada yang huruf belakangnya berupa ya` manqush, yakni ya`tanpatasydid (ي) dan hurufsebelumnyaber-harokatkasroh.Disebut isim manqush Contoh : المُسْتَنْجِيَ , مُسْتَنْجِيًا , دَاعِيًا . • Tanda i`rob yang diperlihatkan hanya ketika fatkhah(: yakni tanda i`rob nashob,seperti tiga contoh di atas). Sedangkan ketika dhommah dan kasroh tidak ditampakkan. Contoh: الى المُسْتَنْجِي, الدَّاعِي. Ya` manqush tidak boleh diharokati dhommah dan kasroh. Sehingga ketika harus di-tanwin dhommah atau tanwin kasroh maka tanwin yang mestinya diletakkan pada ya` dipindah diletakkan pada huruf sebelum ya` (dengan sendirinya menjadi tanwin kasroh). Dan selanjutnya huruf ya` dihilangkan. • Contoh i`rob rofa` ; مُسْتَنْجٍ . Contoh i`rob jarr: قَاضٍ .

  13. PELAJARAN KE-V (ISIM – ISIM YANG MABNIY) Berikut ini adalah kelompok-kelompok isim yang mabniy (konstan), yaitu : • Isim Dhomir (Kata Ganti Orang) Seperti : هُوَ ; dia (lk), هُ ; dia (lk), هِيَ ; dia (pr) • Isim Isyaroh (Kata Tunjuk) Seperti : هذاَ ; ini (lk), هذِ هِ ; ini (pr), ذَلِكَ ; itu (lk), تِلْكَ ; itu (pr) • Isim Maushul (Kata Benda Relatif) Seperti : مَاartinya; Sesuatuمَنْartinya; Seseorang (lk) اَلَّذِيْartinya ; Seseorang (lk) اَلَّتِيْartinya ; Seseorang (pr) • Isim Adat Syarath ( Kata Kondisional) Seperti ; مَنْ yang diartikan ; Barang siapa, مَا bisa diartikan ; Apapun • Isim `Adat Murokkab ( Hitungan ‘belasan’ selain dua belas) Seperti : اَحَدَ عَشَرَ (sebelas), تِسْعَةَ عَشَرَ (sembilan belas) • Isim Istifham (Kata Tanya) Seperti : مَا / مَاذَ yang diartikan ; Apa?. مَنْ yang diartikan ; Siapa? • Isim Fi`il. Seperti : أَ مِـيْنْ artinya ; Kabulkanlah! do`a kami لَبَّيْكَ artinya ; Aku penuhi panggilanmu

  14. PELAJARAN KE-VI (ISIM GHOIRU MUNSHORIF) • Isim mufrod dan jama` taksir ada yang dikategorikan ke dalam kelompok isimghoiru munshorif (yakni ; tidak menerima tanwin). Dan i`rob jarr-nya tidak ditandai dengan harokat kasroh, melainkan dengan harokatfatkhah. Yaitu: • Nama(Nama orang/nama hewan/namadaerah dsb.) yang : • BerakhiranTa`bulat (ة). Contoh : عَا ئِشَةَ, فَاطِمَةَ, مَكَّةَ, مَدِيْنَةَdll. • Menyerupaiwazanfi`il. Contoh : أَحْمَدُ , يَزِيْدُ, يَشْكُرdll. • Bukandaribahasa Arab. Contoh : اِبْرَاهِـيْمُ , اِسْمَاعِـيْلُ, يُوْسُفُdll. • PerempuanTerdiridari 4 (empat) hurufataulebih. Contoh : مَرْيَمُ , زَيْـنـَبُ • Berakhiranalifdannun ( ان…). Contoh : سُبْحَانَ , رَمَضَانَ , عِمْرَانَ • Plesetan, Contoh : عُمَرَ (plesetan dari kata عَامِرٍ) • Sifatyang : • Bentuknya menyerupaifi`ilContoh : أَسْوَدُ , أَكْبَرُ, أَشَدُّ, أَهَمُّ dll. • Berakhiranalifdannun ( ان…..).Contoh : سَكْرَانَ , رَحْمنُ dll • Mengikutiiramakataمَسَاجِدُ daniramakataتَلآمِيْذ ُ Contoh : طَبَاشِيْرُ • Jumlahhurufnya 4 atau lebih, sedangkan hurufbelakangberupaalifhamzah Contoh ; أَشْيَاءَ , صَحْرَاءَ , نُفَسَاءَ dll. • Isim Ghoiru munshorif dikembalikan ke asalnya, dalam artian dikembalikan menjadi isim mufrod atau jama` taksir biasa (i`rob jarr nya ditandai dengan harokatkasroh) jika : • adaال-nya. atau • BerposisiMudhof.

  15. PELAJARAN KE-VII (`ADAD MUROKKAB) • Bilangan 11 hingga 19 (hitungan `belasan`), tersusun atas satuan dan puluhan. Dianggap menjadi satu kata (di dalam tata bahasa Indonesia dikenal dengan kalimat majemuk). Ditulis satuanterlebihdulu, barupuluhan, disebut`Adatmurokkab. Contoh: والاِغْتِسَالاتُ الْمَسْنـُوْنَةُ سَبْعَة َ عَشَرَ (mandi yang disunahkanadatujuh belas). • Dalam keadaan apapun huruf akhir pada satuan dan puluhannya selalu dibaca fatkhah. kecuali pada satuan berupa 2 (dua), yakni kata : اِثْنَانِ , اِثْنَيْنِ , اِثْنَتَانِ ,اِثْنَتَيْنِ, di-i`rob sebagaimana isim mutsanna, posisinya mudhof sehingga nun dihilangkan (seperti tanwin ditengah kata). Dan puluhannya (عَشَرَ) walaupun posisinya mudhof ilaih tetap dibaca fatkhah (mabniy)Sedangkan puluhannya tetap ber-harokat fatkhah. Ex :اِثْنَيْ عَشَرَ,اِثْنَا عَشَرَ

  16. PELAJARAN KE-VIII (HURUF JARR,NAZ`UL KHOFIDZ, IDLOFAH, DAN ASMA` KHOMSAH) Apabilaadaisimberada di sebelah kiri huruf – huruf jarr maka isim tadidi-i`rob Jarr. Huruf – huruf jarr yang sering muncul dalam bacaan antara lain: • a). مِنْ / عَنْ ; dari f). لِ; kepada/bagi • b). اِ لَى; ke g). بِ; dengan • c). عَلَى ; di atas/kepada h). وَ untuk bersumpah ; Demi • d). فِيْ ; di dalam i). خَلآ/عَدَا ; selain • e). كَ ; seperti Contoh : • مِنْ مَسْجِدٍ ; dari masjid عن عَلِيٍّ ; dari Ali • الى مَدْرَسَةٍ; kesekolahعلى مُتَعَلّـِمٍ; kepadasiswa • في الفِـقْهِ; didalamIlmuFiqihكَالشَّجَرِ; seperti pohon

  17. NAZ`UL KHOFIDZ (MembuangHurufJarr) a).لُغـَةً ;menurutbahasae).عَادَةً; biasanya b).اِصْطِلآحًا; menurutistilahf).غَالِبًا ;mayoritas c).شَرْعًا; menurutsyara`g).تَقـْرِيْبًا; kurang -lebih d).عَقْـلاً; secaralogika • Kata-katatersebutdiatasseringdiberlakukansebagaiNaz`ulKhofidzyakni membuanghuruf jarr. Sebenarnya ada huruf jarrفِيْ terletak sebelum kata-kata tersebut tapi dihilangkan, selanjutnya kata-kata tersebut di-i`robnashob. • IDHOFAH(Katarangkaian/terusan) Idhofah(semacam kata majemuk). Isim yang berposisi di depan disebut mudhof, dan yang di belakang disebut mudhof ilaih. Contoh :مَاءُ الْبَحْر artinya; air laut. مَا ءُberposisisebagaimudhof, danالْبَحْرberposisisebagaimudhofilaih-nya.

  18. Catatan Penting : • Mudhof bukan status kata, hanya istilah bagi kata yang posisinya berada di depan di dalam kata rangkaian, sehingga i`robnya (rofa`, nashob, atau jarr) tergantung statusnya di dalam kalimat. • Penyebutan mudhof tidak boleh dipotong dari mudhof ilaihnya karena dalam hal penyampaian dikehendaki seperti satu kata (semacam kata majemuk) • Mudhoftidakbolehdi-tanwin • Mudhofilaihdi-i`robJarr

  19. ASMA` KHOMSAH • Asma` khomsahyaitu : 5 isim berupaأَبٌ(ayah),أَخٌ(saudaralaki-laki),حَـمٌ(paman),فُ (mulut), danذ ُ (yang mempunyai) yang berposisimudhof, tetapi mudhofilaihnyabukanisimdhomirYa’ (ي)kata ganti “saya”. (ingat! 2 ketentuan syarat ini). Contoh ; أَبُــوْبَكْــرٍ , أَبَا شُجَاعٍ, أَبِيْ هُرَيْرةَdll. • Ketiga isim ini tidak digolongkan isim mufrod, tetapi digolongkan asma` khomsah karena berposisi mudhof dan mudhof ilaih-nya bukan isim dhomirي (Ya` kata ganti saya ). Tanda i`rob-nya pun tidak berupa dhommah, fathah, dan kasroh, melainkan berupa huruf wawu (و), alif (ا), dan ya` (ي) • Dengan ketentuan 2 (dua) syarat tersebut maka walaupun 5 isim spesial di atas berposisi mudhof , tetapi jika mudhof ilaih-nya berupa isim dhomirya` kata ganti `saya` maka ia tetap isim mufrod biasa, tidak digolongkan Asma` khomsah.

  20. I`robAsma` khomsah

  21. PELAJARAN KE-IXFI’IL (KATA KERJA):(FI`IL MADHIY, FI`IL MUDHORI` , FI`IL AMR) • Katakerjadidalambahasaarabdibagi 3, yaitu: • Fi`il Madhiy (katakerjabentuklampau) • Fi`ilMudhori`(katakerjasedang/akandilakukan) • Fi`ilamr(katakerjaperintah) • Fi`ilmadliymerupakan katadasar, dalamartian ; darifi`il madlydibuatlahbentuk fi`ilmudlori`,fi`ilamr, sertabeberapa bentuk isim seperti contoh dibawah ini

  22. Kebanyakan fi`il madhiy terdiri dari 3 huruf • Harokat fi`il madhiy dan fi`il mudhori` ditentukan oleh kamus. Demikian pula bentuk mashdarnya juga ditentukan oleh kamus • Rumus membuat fi`il amr, isim fa`il, isim maf`ul, isim zaman, isim makan dan lain-lain cukup rumit, maka lebih baik menghafalkan secara lancar tashrif isthilahiy dan tashrif lughowiy pada pelajaran shorof . • Mashdar; pembendaan kata kerja, isim fa`il; pelaku pekerjaan, isim maf`ul; objek pekerjaan, isim zaman; tempat dilakukannya pekerjaan, isim makan; waktu berlangsungnya pekerjaan. • Hal terpenting yang harus diingat dalam bab ini adalah pada fi`il amr, yakni bahwa huruf sebelum terakhir di-harokatisama seperti pada fi`il mudhori`nya.

  23. Fi`il madhiy ada yang asli (seperti contoh di atas), ada pula yang buatan (seperti contoh-contoh di bawah) dengan menambah huruf-huruf tertentu sesuai ketetapan kamus. • Fi`il madhiy yang jumlah hurufnya 4 (empat) atau lebih shigot isim fa`ilnya diawali mim dhommah, dan huruf sebelum akhir di-kasroh. Contoh ; مُكْرِمٌ • Sedangkan shighot isim maf`ul dan isim zaman / isim makan bentuk katanya sama, yakni diawali mim yang di-harokati dhommah dan sebelum akhir di-harokati fatkhah. Contoh ; مُكْرَمٌ • Khusus fi`il madhiy yang jumlah hurufnya 4 pada fi`il mudhori`-nya huruf awal di-harokati dhommah. Contoh ; يُكْرِمُ , يُفَرِّحُ , يُقَاتِلُ.

  24. Hafalkanlah tashrif istilahiy (rumus perubahan bentuk kata) pada tabel-tabel berikut.

  25. Fi`il Madliy Fi`il Mudlori` Dipakai untuk • جَلَسَ يَجْلِسُ (lk) :هُوَdia lk 1 org • جَلَسَا يَجْلِسَانِ ,,:هُما ,, ,, 2 org • جَلَسُوْا يَجْلِسُونَ ,,:هُمْ ,, ,, 3 org/lebih • جَلَسَـتْ تَجْلِسُ (pr) :هِيَ dia pr 1 org • جَلَسَـتَا تَجْلِسَانِ ,, :هُمَا ,, ,, 2 org • جَلَسْــنَ يَجْلِسْــنَ ,,:هُنَّ ,, ,, 3 org/lebih • جَلَسْتَ تَجْلِسُ (lk):أَنْتَ kamu lk 1 org • جَلَسْــتُمَا تَجْلِسَانِ ,,:أَنْتُمَا ,, ,, 2 org • جَلَسْـــتُمْتَجْلِسُوْنَ ,,:أَنْتُمْ ,, ,, 3 org/lebih • جَلَسْتِ تَجْلِسِيْنَ(pr) :أَنْتِkamu pr 1 org • جَلَسْــتُمَا تَجْلِسَانِ ,, :أَنْتُمَا ,, ,, 2 org • جَلَسْــتُـنَّتَجْلِسْـنَ ,, :أَنْتُنَّ ,, ,, 3 org/lebih • جَلَسْـتُ اَجْلِسُ (lk/pr) :أَنَاsaya lk/pr 1 org • جَلَسْـــنَا نَجْلِسُ (lk/pr) :نَحْنُ kami lk/pr 2 org/lebih • Lihat keterangan berikut :

  26. Keterangan ; • Nomer urut 1 digunakan untuk pelaku pekerjaan orang ke-3 laki-laki (mudzakkar) yang belum disebutkan sebelumnya, (berapapun jumlahnya). Dan nomer urut 4 digunakan untuk pelaku pekerjaan orang ke-3 perempuan (mu`annats) yang belum disebutkan sebelumnya (berapapun jumlahnya). • Adapun jika pelakunya sudah disebutkan sebelumnya maka penggunaan kata kerja disesuaikan menurut jenis kelamin dan jumlah isinya (sesuai tabel). Dalam hal ini berarti fa`il berbentukisim dhomir, • Fi`ilmudhori` yang hurufbelakangnyaberupaalif nun, wawu nun, danya` nun,disebut Af’alkhomsah, ex: يَجْلِسَانِ , يَجْلسُوْنَ , تَجْلِسَان , تَجْلِسُوْنَ, تَجْلِسِيْنَ. Tandai`rob-nya pun berbedadenganfi`ilmudhori`. Lihat tabel i`rob berikut:

  27. I`rob fi`il mudhori` dan Af`al khomsah

  28. Huruf –huruf dibawah ini me-nashob-kan fi`il mudhori` dan af`al khomsah, yaitu ; • اَ نْ ; akancontoh ;اَنْ يَجْلِسَ(ia akanduduk) • لَـنْ ; tidakakancontoh ;لَـنْ أَجْلِسَ(saya tidakakanduduk) • لِ ; supaya contoh ;لِـيَـقْــرُبَ(ia supayadekat) • كَـيْ; supaya contoh ;كَيْ تَعْلَـمُـوْا (supayakamu semua mengerti) • حَـتَّى; sehinggacontoh ;حَـتَّى تُـنْـفِقُــوْا (sehinggakamu semua menginfaqkan)

  29. Huruf-hurufdibawahini men-jazm-kanfi`ilmudhori` danAf`alkhomsah, yaitu : • لَمْ artinya ; tidak. ex: لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ (Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan) • لَمَّاartinya; belum ex: لَمَّا أَفْهَمْ(saya belumpaham) • لِ/وَلْ/ فَل ; harus ! (untuk perintah) ex : فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ …. (… iaharusmenghormatitamunya) • لا Nahiy, yaitu لا untuk larangan, diartikan; Janganlah! ex : لاَ تَكْسَلْ (Janganlah engkau malas !) ولا تَقْرَبُوْا(Janganlah engkau sekalian mendekati !) • اِنْ artinya ; jika اِنْ تَتَـعَـلَّـمْ تَتَـقـَــدّ َمْ(jikakamubelajar, makakamuakanmaju) • مَنْ artinya ; barang siapa مَنْ يَـزْرَعْ يَحْصَدْ(Barangsiapamenanam, makaia akanmenuai)

  30. Amil Jazm Adat Syarath • اِنْ dan مَنْlebih sering disebut adat syarathamil jazm yang selalu menyertai pernyataan `syarath jawab`, memberikan pengertian `sebab akibat` ; jika....,maka..., Dan pada saat yang sama sekaligus berpengaruh men-jazm-kan. • Perhatikanlah kedua contoh di bawah ini!. • اِنْ تَتَـعَـلَّـمْ تَتَـقـَــدّ َمْ(jikakamubelajar, makakamuakanmaju) • مَنْ يَـزْرَعْ يَحْصَدْ(Barangsiapamenanam, makaia akanmenuai) • ADAT SYARATH • Ada lagi adat syarath selain اِنْ dan مَنْ yang sering muncul di dalam bacaan, yaitu: اِذَا (jika),لَوْ (jika), لَمَّا(pada saat, sering diartikan; oleh karena), danاَمَّا (adapun), tetapi keempat adat syarath ini tidak berpengaruh men-jazm-kan, hanya memberikan pengertian sebab akibat.

  31. PELAJARAN KE- X (FI`IL MUDHORI` MU`TALL) • Fi`il mudhori` ada yang huruf akhirnya berupa huruf `illat, yakni berupa wawu, ya`, atau alif bengkok (و, ي, ى) [Biasa disebut fi`il mudhori` mu`tall alkhir]. I`rob rofa`-nya ditandai dengan dhommah tetapi tidak boleh ditampakkan. • I`rob nashob-nya ditandai dengan fatkhah ditampakkan pada yang berakhiran wawu (وَ),atau ya` (يَ). Sedangkan pada yang berakhiran alif tidak boleh ditampakkan. • Adapun i`rob jazm-nya ditandai dengan terbuangnya huruf-huruf illat itu (lihat kembali tabel i`rob fi`il mudhori`).

  32. PELAJARAN KE-XI (FA`IL) Di dalam tata bahasa Arab, penyebutan fi`il (kata kerja) harus disertai penyebutan pelaku pekerjaan tersebut,terletak tepat sesudahnya ataupun dipisah oleh kata lain. Subjek pelaku pekerjaan ini disebut dengan fa`il dan di-i`rob rofa`. Contoh : • Setiap fi`il harus ada fa`il-nya. Fa`il berada sesudah fi`il, bukan sebelumnya. • Fa`il dan fi`ilnya harus bersesuaian (mu`annats/mudzakkar, serta jumlah pelakunya).Fa`il di-i`rob rofa` • Fa`ilada yang berbentukisimdhomiryang tersembunyi • (lihat dan perhatikan kembali Pelajaran ke-V ).

  33. Ingat !, Isim yang isinya bukan orang tetapi berakhiran ta` bulat (ة,baca; ta` marbuthoh) digolongkan mu`annats (orang perempuan) karena berakhiran ة. Selain ة ada lagi ciri-ciri isim mu`annats, yaitu berakhiran ى (baca; alif maqshuroh) dan اء (baca; alif mamdudah). Secara sederhana dapat diingat untuk difahami bahwa isim yang berakhiran ة(ta` marbuthoh), ى (alif maqshuroh) dan اء (alif mamdudah) berarti mu`annats. Contoh : • التِّلْمِيْذَ ةُ; siswi • ا لحُسْنَى ; yang baik • ا لسَّرَّاءُ ; saat senang. • Dan isim yang berakhiran selain ة(ta` marbuthoh), ى (alif maqshuroh) dan اء (alif mamdudah) berarti mudzakkar. Contoh : • كِتَابٌ ; buku • مَسْجِدٌ ; masjid • نَصْرٌ ; pertolongan

  34. Kata yang shighot-nya isim fa`il, dan isim yang menunjukkan arti sifat/keadaan terkadang kita temukan diberlakukan sebagaimana fi`il-nya, dalam artian mempunyai fa`il yang dimunculkan. Contoh : • صَاحِبْ رَجُلاً حَسَنًا خُلُقُهُ(Pergaulilah orang yang akhlaknyabaik) • (حَسَنًاartinya ; baik, menunjukkan arti sifat, dan خُلُقٌ adalah fa`ilnya yang dimunculkan). • Kasus fa`il yang muncul bukan merupakan tuntutan kata kerja seperti contoh diatas ini sering ditemui muncul dari kata yang berstatus shifat sababiy,mubtada`, serta khobar. (tentang ketiganya akan dibahas pada babnya masing-masing). • ingat !, Jama` taksir yang isinya bukan orang, dianggap isimmufrod yang mu`annast.sehingga penggunaan fi`il-nya sama dengan yang dipakai untuk yang mufrod mu`annats. Contoh :وَتَطْهُرُ جُلُوْدُ الْمَيْتَةِ بِالدّ ِبَاغِ الا جِلْدَالْكَلْبِ وَالْخِنْزِيْر ( kulit-kulitbangkaibisasucidengandisamak, kecualikulitanjingdanbabi )

  35. Isim – isimyangsering muncul berstatus fa`ildiantaranya : • Isim dhohir, contoh : الأُسْتَاذُحَضَرَ(Guru itu sudah datang) • Isimdhomir,contoh : مُحَمَّدٌ يَغْتَسِلُ(Muhammad sedang mandi) • Isim maushul, contoh : يُبْطِلُ الصَّلآةَ مَا يُبْطِلُ الْوُضُوْءَ • (Hal yang membatalkan wudhu (juga) membatalkan sholat) • Fi`il mu`awwal, yakni fi`il mudhori`, af`al khomsah, fi`il madhiy yang di awali hurufاَنْamil nashob. • Contoh : يَصِحُّاَنْيَتَـوَضَّئَاَحَـدٌبِلآ مُوَا لآةٍ • (Berwudlunya seseorang secara tidak susul–menyusul itu hukumnya sah) Selainfa`iladabeberapalagistatus kata yang dikategorikan i`robrofa.Untuklebihmudahnya agar diingat-ingatbahwadibawahiniadalahkelompokstatus kata yang di-i`robrofa`, yaitu : • Fa`il(partisipaktif;subjekkalimat verbal aktif ) • Na`ibulfa`il(partisippasif; subjekkalimat verbal pasif)) • Mubtada`(subjekkalimat nominal) • Khobarmubtada`(predikat kalimat nominal) • Isim `kana`dkk.(subjek `kana` dkk) • Khobar `inna` dkk.(predikat `inna` dkk)

  36. PELAJARAN KE-XII (FI`IL MUTA`ADDIY, FI`IL LAZIM, DAN MAF`UL BIH) Katakerjaada yang secaralogikapunyaobjek (transitif) disebutFi`ilMuta`addiy danada yang tidak punya obyek (intransitif)disebutFi`ilLazim. • Status objekdidalamtatabahasa Arab disebutmaf`ulbih, dandikategorikan ke dalam kelompok i`robnashob. Maf`ulbihdapatdidefinisikandenganpernyataansebagaiberikut: • Maf`ul bih yaitu Isim yang penyampaiannya dimaksudkan sebagai objek pekerjaan. Maf`ul bih di-i`rob nashob. • Penyebutannya maf`ul bihbiasanya ditulis sesudah fi`il. • Contoh: خَـالِدًازَيْـدٌنَـصَـرَ(Zaid sudah membantu Kholid),

  37. Maf`ulbihsering muncul berbentuk isim-isim di bawah ini : • Isimdhohir , contoh: اللّهُمَّ نَوِّرْ قلْبَنَا • (Ya Allah, Terangilah hati kami) • Isimdhomir,contoh: سَـلِّمْــنَا(Selamatkanlahkami) • Isimisyarohcontoh: ا لرَّجُلَذَ لِكَ عَرَفْـتُ • (Sayakenallaki-lakiitu) • Isimmaushulcontoh: مَا فى الّسَّموَاتِ و مَا فى الأَرْضِاُنْظُرْ (Perhatikanlah apa-apa yang ada di langit-langit dan di bumi) • Isim mu`awwal. Yaitujumlahismiyyahyang diawaliأَنَّ • Contoh:اَنّ اللهَ سَمِـيْعٌ عَـلِيْمٌاِعْلَمُـوْا (Ketahuilah!. Bahwasesungguhnya Allah MahamendengarlagiMahamengetahui). • Fi`il mu`awwal. Yaitu fi`il mudhori`, af’al khomsah, dan fi`il madhiy yang diawali اَنْamil nashob. • Contoh:اَنْ تُـؤْذِيَ زُمَـلاَ ئَـكَاِحْذَرْ • (Hindarilah! menyakititeman-temanmu)

  38. PELAJARAN KE-XIII(NAIBUL FA`IL) Di dalam tata bahasa arab kata kerja aktif disebutfi`il ma`lum, sedangkan kata kerja pasifdisebutfi`ilmajhul. Contoh : فَتَحَ ; membuka (ma`lum) يَفْتَحُ ; membuka (ma`lum) فُـتِـحَ; dibuka (majhul) يُفْتَحُ; dibuka (majhul) RUMUS FI`IL MAJHUL : Fi`ilmadhi : Hurufawaldiharokati dhommah, dan hurufsebelumterakhirdiharokatikasroh. Contoh : ذ ُكِرَ(disebutkan). Jika pada fi`il madhi itu ada sisipan huruf ta`, maka ta` diharokati dhommah. Contoh : اُسْـتُعْمِـلَ(diberlakukan). Fi`ilmudhori`:Hurufawaldiharokati dhommah, hurufsebelumterakhirdiharokatifathah.Contoh: يُذْ كَـرُ(disebutkan). Jika pada fi`il mudhori`itu ada sisipan huruf ta` maka ta` diharokati fathah. Contoh : يُسْتَعْمَلُ(diberlakukan).

  39. Fi`il majhul hanya bisa dibuat dari fi`il yang muta`addy. • Fi`il ma`lum membutuhkan fa`il, sedangkan fi`il majhul membutuhkan naibul fa`il. Naibul fa`il ialah isim yang penyampaiannya dimaksudkan sebagai subjek kata kerja pasif,berada sesudah fi`il majhul, dan di-i`rob rofa`. Contoh: • فُتِحَتْ الأَبْوَابُ ; Pintu-pintu itu sudah dibuka • يُكْرَمُ مُجْتَهٍدٌ ; Orang yang rajin akan dimuliakan • Perlu diingat bahwa yang mempunyai naibul fa`il bukan hanya fi`il majhul saja, karena kata ber-shighot-kan isim maf`ul, dan arti sifat sesungguhnya juga terkadang diberlakukan sebagaimana fi`il-nya, dalam artian memiliki naibul fa`il. Contoh: (Memakai air yang terkena sinarmatahariituhukumnyamakruh)

  40. PELAJARAN KE-XIV(MUBTADA` DAN KHOBAR MUBTADA`) • Subjekkalimat nominal didalamtatabahasa Arab disebutmubtada`,yaituIsim yang di-i`robrofa`,dimaksudkansebagaisubjekkalimatnominal. Contoh : • Mubtada`dimaksudkansebagaikata yang akandijelaskanolehkhobar. (mubtada` = subjek, dankhobarnya = predikatnya). • Isim(katabenda) dilihatdarikejelasanbendanyadibagidua. Pertama, IsimMa`rifatyaituisim yang telahdiketahuiatausudahtertentu, jelasbenda yang mana yang dimaksud. Dan kedua, IsimNakirohyaituisim yang bersifatumum, tidaktertentu, tidakjelasbenda yang mana yang dimaksud. • Isim yang tidak ma`rifat berarti nakiroh

  41. Berikut ini adalah 6 kelompok isim yang termasukisimma`rifat: • Isim `Alam(Nama : namaorang,hewan,negara,kota, desa. dll) • IsimDhomir(Katagantiorang) • IsimIsyaroh(Katatunjuk) • IsimMaushul (Katabendarelatif ) • Isim yang adaاَلْ-nya. misal : الـكِـتَابُ (bukuitu/buku ini) • IsimNakiroh yang berposisimudhofyang mudhofilaih-nyaberupaisimma`rifat (salahsatu lima diatas). Contoh : خَيْرُكُمْ أَنْفَعُكُمْ لِغَيْرِكُمْ (yang terbaik diantara kamu sekalian adalah yang berguna bagi orang lain). Keterangan: • Isimdhomir (kataganti), diantaranya : • هُوَ = dia (seoranglk) • أَ نْتَ= kamu (seoranglk) • هِيَ =dia (seorang pr)

  42. IsimIsyaroh (katatunjuk) yang sering muncul di dalam bacaan,diantaranya : • هـذَا =ini (seoranglk/benda yang dianggaplk) • هـذِهِ=ini (seorang pr/benda yang dianggap pr) • ذلِكَ =itu (seorang lk/benda yang dianggaplk) • تِلْكَ= itu (seorang pr/benda yang dianggappr) • IsimMaushul(katabendarelatif) yang sering muncul dalam bacaan, diantaranya : • مَـا =sesuatu(benda) • مَـنْ =seseorang(lk/pr) • ا لـذى=seseorang(lk) • ا لـتى =seseorang(pr) • ا لـذين=orang-orang(lk) • Biasanyaisim yang menjadimubtada` berupa isim yangma`rifat. • Kata yang menjadikhobarharuspantas dan sesuaikan denganmubtada`-nyadalam peruntukan pemakaiannya

  43. Selainkotak/bungkusan yang kitaistilahkandengansebutanfi`ilmu`awwaldanisimmu`awwal, adabeberapalagikotak/bungkusanlain, yaitu; • Fi`ilaktifdenganfa`ilnya, dan fi`ilpasifdenganna`ibulfa`il-nya,disebutjumlahfi`liyyah (kalimat verbal). • Mubtada`dengankhobar-nyadisebutjumlahismiyyah (kalimat nominal). • Hurufjarrdenganmajrurnya, dandhorofdenganmadhrufnya (mudhof ilaihnya)disebutsyibhuljumlah (frase). • Mubtada` jugaada yang berbentukfi`ilmu`awwal. • contoh: • Begitu pula khobarada yang berbentukfi`ilmu`awwal. • contoh:

  44. Terkadangpenulisankhobardidahulukandarimubtada`nya. • contoh: • Satumubtada`seringpunyakhobarlebihdarisatu. • contoh: -----------o0o----------

  45. PELAJARAN KE-XV (SHIFAT DAN MAUSHUF, KHAL DAN SHOHIBUL KHAL) SHIFATDAN MAUSHUF Shifatadalahstatus kata yang menerangkan sifatbenda. Olehkarenanyakata yang berstatus shifatharusmenunjukkanarti sifat. Biasanyaberupa shighotisimfa`il, isimmaf`ul, atausifatmusyabbihat (yaituisim yang memberikanpengertianarti sifat). Isimyang berstatus shifatharusbersesuaiandenganmaushuf-nya (isim yang disifati)dalam4 hal, yaitu : ma`rifat / nakiroh-nya (tertentu / umum) jeniskelamin-nya(mudzakkar / mu`annast) jumlahisi-nya (mufrod / mutsanna / jama`) i`rob-nya (rofa` / nashob / jarr) Contoh : - هِنْدٌ تِلْمِيْذَةٌ مُجْتَهِدَةٌ (Hindun siswi yangtekun).

  46. Shifatseperti di atas adalah shifat khaqiqiy. Yakni bahwa penyampaiannyadimaksudkanuntukmenyifatibenda yang disebutsebelumnya. Karena selain shifat khaqiqiy ada shifat sababiy, yakni shifat untuk menyifati benda yang akan disebut sesudahnya. Contoh: • Jadi, Shifatsababiy adalah status shifat yang secarateksmerupakan shifatkatasebelumnya, tetapisecaraesensi merupakan sifatbendayang disebut sesudahnya. • Jikashifatkhaqiqiyharusbersesuaiandenganmaushuf-nyadalam4hal, makakesesuaianpadashifatsababiydenganmaushuf-nyacukup hanyadalam2halsaja. Yaitupadaisimma`rifat/nakiroh-nyadani`rob-nya.

  47. Selain status shifat ada lagi status yang tidak punya i`rob sendiri, i`robnya hanya mengikut kepada i`rob kata yang diikuti, yaitu : • Shifat (isimshifat untukmenerangkansifatbenda) • ‘Ataf (katasambungan) • Taukid (pengulangan kata atau isim–isim tertentu, berfungsi memperjelas) • Badal (Ralat) (Tentang badal dan taukid lihat pada babnya masing-masing) • KHAL DAN SHOHIBUL KHAL • Khal : Yaituisimnakiroh yang mengandung arti sifat atau keadaan, dimana penyampaiannyadimaksudkan untukmenjelaskankeadaanbendasaatmelakukanpekerjaan. • Isim yang menjadi khal biasanya berbentuk isim shifat, yakni: shighotisim fa`il, isim maf`ul, atau isim yang mengandung arti sifat/keadaan. Contoh: Kholiddatangkepadaku (dalamkeadaan) sakit • Isimyang dijelaskankeadaannyadisebutsokhibulkhal/dzulkhal • Dalam bab ini yang penting untuk diingat adalah bahwa isim yang berstatus khal harus berupa isim shifat yang nakiroh, sedangkan yang menjadi shohibul khal/dzul khal harus isim yang ma`rifat . (Ingat-ingat kembali 6 kelompok isim yang ma`rifat ).

  48. PELAJARAN KE-XVI(KANA DAN AKHOWAT-NYA) • Kana & akhowat-nya (Kana dkk.) selalu bersama mubtada dan khobar mubtada` tapi kemudian status mubtada` dan khobar mubtada` dicopot oleh kana dkk. Setelah keduanya tidak punya kedudukan kemudian diberi status dan i`rob baru. Mantan mubtada` dirubah statusnya menjadi ‘isim’ kana dkk dengan i`robrofa` baru, dan mantan khobarmubtada` dirubah statusnya menjadi ‘khobar’ kana dkk dengan i`rob berganti nashob. • Isimkanadkk. di-i`robrofa`,khobarkanadkk. di-i`robnashob. Contoh :

  49. KelompokKana, yaitu:

More Related