1 / 33

Perangkat Keras PLC

Perangkat Keras PLC. ALFITH, S.Pd, M.Pd. Topik. Konfigurasi perangkat keras PLC Tipe Input dan Output (I/O) Hubungan kelistrikan I/O Relay Ladder Diagram dan simbol-simbol JIC. Tujuan. Dapat memahami cara kerja PLC dan cara menghubungkan I/O-nya Dapat memahami berbagai macam tipe I/O

Download Presentation

Perangkat Keras PLC

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PerangkatKeras PLC ALFITH, S.Pd, M.Pd

  2. Topik • Konfigurasi perangkat keras PLC • Tipe Input dan Output (I/O) • Hubungan kelistrikan I/O • Relay • Ladder Diagram dan simbol-simbol JIC

  3. Tujuan • Dapat memahami cara kerja PLC dan cara menghubungkan I/O-nya • Dapat memahami berbagai macam tipe I/O • Dapat membuat diagram koneksi kelistrikan dengan standar industrial

  4. Pendahuluan • Konfigurasi PLC dapat bermacam-macam bahkan untuk PLC dari satu vendor saja • Komponen esential : • Power Supply Unit : • Penyuplai daya untuk PLC dan semua I/O module yang terkoneksi • Internal atau eksternal • Rating tegangan : 24VDC, 120VAC, 220VAC • CPU (Central Processing Unit) : • Otaknya PLC, tempat ladder diagram disimpan dan dieksekusi

  5. I/O Module : • Kumpulan modul input dan output yang dibutuhkan PLC untuk dapat memonitor proses dan melakukan aksi sesuai parameter yang telah ditentukan • Led indikator : • Indikator status operasi PLC : Power ON, Run, Error/Alarm

  6. Konfigurasi PLC • Mengacu pada packaging PLC • Tipe : • Rack : • Besar (sampai dengan 18inch x 30inch x 10inch) • Terdiri banyak slot module • Biaya tinggi tapi juga paling mudah untuk dikustomisasi dan dirawat • Mini : • Lebih kecil dari Rack tapi dapat memuat I/O yang sama

  7. Micro : • Paling kecil • Jumlah I/O fix dan terbatas • Harga paling murah • Software Based : • Berbasis PC • Menggunakan card tambahan untuk interface I/O dan konetivitas dengan PLC lain di dalam jaringan yang berbeda maupun sama

  8. Input Output • Fungsi : memonitor dan mengontrol proses di lapangan • Mata dan tangan dari PLC • Tipe : • Logikal : • Level finit (tertentu) – high, low • Mudah dalam pengendalian • Kontinyu • Dapat berisi nilai dalam jangkauan tertentu • Lebih sulit dikendalikan

  9. Output • Menyebabkan PLC dapat mempengaruhi suatu proses • Paling umum dalam bentuk aktuator/penggerak • Contoh : • Selenoid valve : • Untuk sistem hidrolik atau pneumatik • Lampu : • Indikator proses, dapat langsung disuplai dari PLC

  10. Starter motor : • Relai khusus untuk melakukan start up motor yang biasanya membutuhkan arus yang besar • Servo motor : • Motor khusus yang dapat diposisikan secara presisi dengan serangkaian pulsa tertentu • Output PLC pada umumnya terkoneksi ke Relay analog karena simpel dan murah, namun ada juga yang ke relai digital (Triac, Diac, transistor)

  11. Input • Mentranslasikan besaran fisis ke besaran elektris • Contoh : • Proximity switch : • Menggunakan kapasitansi, induktansi, atau cahaya untuk mendeteksi keberadaan suatu objek • Switch : • Mekanisme mekanis untuk membuka atau menutup kontak elektris yang nantinya akan mengubah kondisi logika yang dibaca PLC

  12. Potensiometer : • Mengukur posisi secara kontinyu menggunakan sistem resistansi • LVDT (Linear variable differential transformator) : • Mengukur perubahan posisi menggunakan kopel magnet • Input dapat berupa AC maupun DC • Konfigurasi : • Sinking : • Saat aktif maka arus akan mengalir ke ground/tanah • Cocok untuk input dengan rating tegangan berbeda • Sourcing : • Saat aktif arus mengalir dari power supply • Cocok untuk input dengan sumber tegangan yang sama

  13. I/O Module Card • PLC kecil => input sudah built in • PLC besar => input dalam bentuk modul dengan 8-32 kanal dengan tipe yang bisa berbeda ataupun sama • Rating input umumnya : • 12-24 VDC • 100-120 VDC • 10-60 VDC • 12-24 VAC • 5 VDC (TTL) • 200-240 VAC • 48 VDC • 24 VDC

  14. Perhatian!!! • Semua power supply harus mengikuti sebuah loop yang tertutup • Common point satu card dengan yang lain belum tentu sama (Ground/tanah <> common) • Semua I/O card module PLC terisolasi satu dengan lainnya

  15. Pertimbangan Input • Input DC biasanya lebih rendah ratingnya dan paling aman • Input DC amat cepat dibanding AC • Tegangan DC dapat dikoneksikan secara mudah dengan sistem yang lebih besar • Sinyal AC lebih kebal noise dibandingkan DC, sehingga cocok untuk transmisi jauh • AC lebih mudah dan murah untuk menyuplai daya • AC sekarang lebih banyak ditemui di berbagai peralatan otomasi dibandingkan DC

  16. Isolasi I/O • Semua input dan output PLC terisolasi secara elektris dengan CPU => mengatasi fault elektris : spike, surge, short circuit

  17. Output • PERINGATAN : Selalu cek rating tegangan dan arus PLC. Jangan sekali-kali melebihi batas tersebut • Tidak menyediakan power ke output, hanya sebagai saklar saja • Contoh output : • 120 VAC • 24VDC • 12-48VDC • 12-48VAC • 5VDC TTL • 230 VAC • Dalam bentuk modul 8-32 kanal

  18. Tipe : • Dry contact : • Setiap output terpisah satu sama lain • Dapat menghandle AC dan DC • Lambat (>10ms) • Tahan terhadap spike, surge, maupun variasi tegangan • Lebih mahal, tidak tahan lama, bulky • Contoh : relay

  19. Switched output : • Menggunakan solid state switch (triac, transistor, dll) • Respon cepat(<1ms) • Tidak fleksibel(AC dan DC berbeda switchnya) • Lebih murah, tahan lama • Tidak tahan surge, spike, maupun variasi tegangan

  20. Relay • Agak jarang dipakai untuk kontak logikal, tapi dipakai untuk kontak power besar • Terminologi : • Kontaktor : • Relay khusus untuk switch beban besar • Starter Motor : • Kontaktor yang ditambahkan dengan overcurrent relay untuk mengatasi spike arus saat start motor • Arc Supression : • Kontaktor merupakan metal => terkena listrik => muncul hantaran listrik tegangan tinggi (arc) • AC => kontaktor open saat tegangan melewati nol • DC => meniupkan gas tekanan tinggi • AC Coil : • Koil relay khusus yang disupply menggunakan tegangan AC

  21. Hal yang perlu diperhatikan : • Rating Tegangan : • Jangkauan tegangan yang disarankan untuk dipergunakan • Tegangan terlalu rendah maka relay tidak bekerja • Tegangan terlalu tinggi maka akan memperpendek masa hidup koil relay • Rating Arus : • Arus maksimum yang diperbolehkan sebelum kontaktor rusak/meleleh

  22. Diagram Kelistrikan • Merupakan suatu metode grafis untuk merepresentasikan konektivitas kontrol sebuah sistem • Berisi label-label yang secara langsung berhubungan dengan alokasi pengalamatan pada PLC • Harus informatif dan faktual sesuai dengan kondisi sistem sebenarnya

  23. JIC (Joint International Committee) • Merupakan sebuah organisasi yang men-standardisasi simbol-simbol yang dipakai dalam diagram kelistrikan dan kendali sistem industri

  24. TerimakasihAtasPerhatiannyaSemogaBermanfaat……

More Related