1 / 29

HERPESVIRIDAE

HERPESVIRIDAE. KARAKTERISTIK. Herpesvirus merupakan virus DNA intranukleus besar . Mempunyai kecenderungan kuat untuk menimbulkan infeksi laten dan rekuren . Dibagi menjadi 3 Genus : Alphavirinae ( terdiri dari virus Herpes simplex tipe 1 dan 2, serta virus varicella -zoster).

alia
Download Presentation

HERPESVIRIDAE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HERPESVIRIDAE

  2. KARAKTERISTIK • Herpesvirusmerupakan virus DNA intranukleusbesar. • Mempunyaikecenderungankuatuntukmenimbulkaninfeksilatendanrekuren. • Dibagimenjadi 3 Genus : • Alphavirinae (terdiridari virus Herpes simplex tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster). • Betaherpesvirinae (terdiridari cytomegalovirus). • Gammaherpervirinae (terdiridari virus Epstein-Barr). • DitemukanHerpersvirus human baru, yaitu Herpes lymphotyropic virus yang dapatmerupakankofaktorpadapatogenesis AIDS dandisebutjuga Human herpesvirus 6.

  3. SIFAT-SIFAT HERPESVIRUS • Virion herpesvirus berbentuk sferik ukuran 150-120nm • Kapsid berbentuk ikosahedral (bidang 20) yang besarnya 100nm. • Kapsid terdiri dari 162 kapsomer, mempunyai gambaran sebagai prisma memanjang berlubang berbentuk hexagonal (150 buah hexon) dan pentagonal (12 buah penton) dengan sumbu lubang di tengah-tengahnya. • Kapsid ikosahedral yang berdiameter 100nm memperlihatkan suatu simetri rangkap 5:3:2.

  4. SIFAT-SIFAT HERPESVIRUS • Virionmerupakanpartikel yang mempunyaipeplos (selubung) yang terdiridari lipoprotein dengan diameter keseluruhan 150-200nm. • partikel yang takberselubung (naked atau non envelope) yang berdiameter 100nm kadangseringterlihat. • Padapreparatirisantipisterlihatkapsidnyaterdiridualapisanliporotein (multiple shell).

  5. SIFAT-SIFAT HERPESVIRUS • Asam Nukleat merupakan suatu DNA yang berantai ganda (double stranded) dengan berat molekul 100 juta dalton. • Mempunyai kandungan guanin dan sitosin yang tinggi. • Nukleokapsid dari pelbagai herpesvirus mempunyai struktur antigen golongan yang bersamaan dan dapat dibuktikan dengan teknik imuno-difusi atau reaksi pengikatan komplemen.

  6. VIRUS HERPES SIMPLEX Padamanusiamenimbulkanberbagailesi. Lesi-lesitersebutdapatdiklasifikasikandalam 4 golongan : • Lesisetempatpadakulitataumembranmukosa. • Lesipadasistemsarafpusat. • Eczema herpeticum. • Herpes yang disseminated.

  7. A. Lesi Setempat pada Kulit atau membran mukosa • Herpes simplex, merupakanistilah yang dipakaiuntukmendeskripsikanerupsivesikulertipe cold sore padabibir, mukadantelinga. Vesikelbersifatnyeri, tetapitanpadiikutidemam. Ulkusaphthouspadamulut yang biasanyanyeri yang seringdideritaolehorangdewasa, dimungkingkantidakdisebabkanoleh virus herpes simplex. • Herpes Febris, merupakanistilah yang digunakanbagitipe yang samauntukerupsivesikuler yang berkembangmenjadipenyakitdemamseperti malaria dan pneumonia dan yang duludilaksanakanpadapyrotherapibuatan yang diinduksidenganjalanmenyuntikanvaksin.

  8. A. Lesi Setempat pada Kulit atau membran mukosa • Herpes cornealis, adalahkeratitis yang disebabkanoleh virus herpes simplex. Lesibiasanyamerupakansuatuulkus unilateral padakorneaataukonjungtiva (bercabangataudendritik), jugaterdapatlimfadenopatipreaurikuler. • Herpes genetalis, merupakanlesivesikuler yang ditimbulkanoleh virus herpes simplex yang terdapatpadagenetaliaeksternapriaatauwanita. Bentukkhususlainnyaialahvulvovaginitisdan diaper rash padabayi.

  9. A. Lesi Setempat pada Kulit atau membran mukosa • Herpes Traumatik, merupakaninfeksi herpes padajari yang seringterdapatpadaperawat, dokter, dandoktergigi, seringdisebut herpetic whitlow, biasanyamerupakaninfeksibersamdenganStaphylococcus aureus. • Gingivostomatitisherpetika, merupakanmanivestasiinfeksi yang paling seringterjadipadausia 1 – 5 tahun. Gingivostomatitis primer terdapatsebagaireaksiinflamasi yang hebatpadamulut, gingiva, tonsil bibirdanmukadisertaidemamdanlimfadenopati.

  10. Pathogenesis of Herpesvirus infections

  11. The vesicular rash of herpes zoster.

  12. Cytomegalovirus retinitis.

  13. B. Lesi pada Sistem saraf pusat • Meningitis aseptik, kasussporadik meningitis aseptik yang disebabkanoleh virus herpes simplekdapatterjadidanvirusnyadapatsiasingkandarilikuorspinalis. • Ensefalitis, Kasussporadikensefalitisbaikbentukakut, maupun yang sub akutpernahdideskripsikanoleh Adam & Jennet (1967), Miller & Ross (1968), dan Olson dkk (1967). Lesidarikasusensefalitisiniterdapatpadakorteksserebral, termasuk meningitis, infiltrasiperivaskuler, destruksidariselsarafganglioniksertaadanyabadaninklusiintranukleustipe A.

  14. C. Eczema herpeticum • Kaposi (1887)  suatuerupsivesikulerakutsebagaikomplikasidari eczema infantilataudisebutjugadenganistilah lain dermatitis varicelliformacuta, inidapatdisebabkanoleh virus herpes simplex (eczema herpeticum), maupunoleh virus vaccinia (eczema vaccinatum). • Terjadipadasemuaumur. Penyakitinitimbulmendadakdenganterlihatvesikelbesar-besardalamjumlah yang besar pula yang munculdalamkumpulanselamasatumingguataulebih. Diikutidengandemam, denudasi yang hebatdariepiteldenganakibatdehidrasi.

  15. D. Herpes yang Disseminated • Hass (1935) telahmendeskripsikandanmelaporkantentangkasus herpes simplex generalisatapadabayiprematur. • Vesikeltimbuldanberkembangpadakulitdalammulutdanpadamata. • Terdapatdemam, ikterusdanensefalitis. • Akanditemukanlesinekrotikpadahati, paru-paru, limpa, otak, ginjal, adrenal, dandiafragma. • Badaninklusiintranukleusditemukandalamselpadapinggiranlesidanvirusnyadapatdiasingkandalam lab. • Bentuk yang samadari herpes disseminated yang akutdapat pula terjadipadabayidananak yang lebihtua.

  16. Sifat Alami dari Herpes • Prosentaseorang yang mengandungantibodiakanmeningkatsesuaidengankenaikanumurnya. • Infeksi primer dengan virus herpes simplex dapatbersifat sub klinikatauklinikdenganmanifestasi yang paling seringterjadisebagaigingivostomatitis. • Penyakit herpes primer cenderunguntukbersifathebatdanumumnyaterbanyakdidapatpadaanakberumurantara 1 – 5 tahun. • Herpes yang rekurenmerupakansuatupenyakit yang timbul ( kambuh) lagidaribentukinfeksi herpes setempatpadakulit, mukosadankornea, dalamhaliniantibodidalamdarahterdapatpadafaseremisi, akantetapitidakdapatmencegahterjadinyarekurensi.

  17. PATOLOGI DAN PATOGENESIS • Infeksi herpes mempunyailesi yang bersifatkhasberupavesikelpadakulit. • Sel-selepitelmemperlihatkandegenerasibalon (ballooning degeneration) yang menyebabkanterbentuknyavesikel. • Badaninklusiintranukleusasidofilikdapatditemukandalamsel-selraksasadansel-selepitel yang terdapatdipinggrivesikel. • Lesi-lesitersebutmerupakansalahsatubuktiadanyareaksiinflamasi. • Virus herpes simplekbiasanyamasukkedalambadanmelaluibibir, mulut, kulit, kanrtungkonjungtivaadatugenetalia. • Multiplikasiawal virus terjadipadatempatmasuknya, kemudianmasukkekelenjarlimfe regional danmengadakaninvasikedalamdarah yang selanjutnyamenempatkandiridanmengadakanreproduksididalamkulit, membranmukosaatauvisera.

  18. PATOLOGI DAN PATOGENESIS • Virus herpes simplex didugaberadadalamkeadaanlatendidalamkulit, membranmukosaataukemungkinanbesarjugadalamkelenjarlimfe yang dapatdibangunkanmenjadiaktifdenganberbagaicara, misalnyasecara hormonal. Traumatikdanbanyakfaktorlainnya. • Sekitar 5% dariorang yang kelihatannyasehat, dapatmengeksresikan virus herpes simplex dalammulut, nasofaring, dantinja. Jugadapatditemukandalamlikuorserebrospinalorang normal. Diduga carrier virus yang sehatsesungguhnyamenderitaserangan herpes yang rekuren

  19. EPIDEMIOLOGI • Virus herpes simplek dapat ditularkan antar manusia dengan jalan pegangan langsung dengan tangan ciuman, hubungan sexual dan melalui alat gelas, handuk, sabun dll. • Sumber inbfeksi adalah seorang penerita atau pembawa virus yang mengeksresikan virus dalam sekret mata, mulut, kulit, dan genetalia. • Orang dengan ezcema sangat sensitif pada kulitnya, • Bayi yang menderita herpes yang disseminated diduga mengalami infeksi pada waktu dilahirkan oleh seorang ibu penderita herpes genitalis

  20. TISSUE CELL CULTURE • Virus herpes simplex tumbuhdenganbaikdalamberbagaisistembiakanseljaringan, terutamadalammonolayersdaribiakanselginjalkelinci, ginjalkera, amnion manusiadanembrioayam. • Dalambiakanseljaringan virus inimenimbulkanefeksitopatogenik yang khasberupa : • pembentukanbadaninklusiintranukleusasidofilik (Cowdrytipe A), • peminggirianbahaninti (Margination of nuclear materials), • degenerasisepertibalon (ballooning degeneration) • pembentukansinsitiasehinggaterjadiselraksasaberintibanyak (multinucleated giant cell / plykaryocytosis) • pembentukan plaque yang mempunyaiartipentinguntukdifferensiasimorfologi plaque.

  21. KEKEBALAN PADA MANUSIA • Antibodi primer pertama-tama dibentuk beberapa hari setelah terjadinya infeksi dan titer maksimum dicapai kira-kira setelah 2-3 minggu. • Antibodi bertahan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, tidak dapat mencegah suface carriage virus dan rekurensi stempat. • Reaksi netralisasi dan pengikatan komplemen dapat digunakan untuk membuktikan kenaikan konsentrasi antibodi. • Antibodi dapat ditemukan pada serum orang dewasa yang prosentasenya mencapai lebih dari 80%, dapat juga ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengadung antibodi tersebut. • Sebagian anak berumur sampai 12 tahun telah mempunyai antibodi herpes dalam darahnya. • Gamma globulin manusia mengandung antibodi netralisasi yang titernya mencapai kira-kira 500.

  22. DIAGNOSIS LABORATORIUM • Bahanpemeriksaan : • Vesikel yang masihbaru / utuh, • Usapan / kerokandariulkuspadamulut, • Alat genitalia. • cuciandarimatadantenggorok, saliva, • likuorserebrospinalis, • darah, • feses. • Padakasus fatal dapatjugadiperiksaotak, hatisumsumtulangbelakang.

  23. DIAGNOSIS LABORATORIUM • Diluen : • Kaldu nutrien, • Cairan garam untuk biakan jaringan ynag mengandung 10% serum normal, atau 0,5% gelatin, • Aquades steril. • Pengiriman bahan pemeriksaan jarak jauh : • Gliserol 50% • Dengan Dry ice.

  24. 4 macam pemeriksaan Laboratorium untuk penyakit herpes • Pemeriksaan langsung secara mikroskopis. • Pemeriksaan serologi. • Isolasi dan identifikasi virus. • Percobaan hewan.

  25. Pemeriksaan Lab. • Paling sederhana dan cepat : dengan mewarnai denagn Giemsa atau hematoksilin eosin (H-E) sediaan kerokan dasar vesikel pada gelas alas untuk melihat adanya sel raksasa berinti banyak (Tzanck) yang khas dengan badan inklusi intranukleus asidofil (Cowdry tipe A). • Dengan teknik antibodi fluoressensi dari sediaan daras vesikel maka bdan inklusi khas dapat ditemukan dalam sel dengan cepat.

  26. Pemeriksaan Lab. • Isolasi virus dapat dilaksanakan dengan 3 cara yaitu : • Teknik in ovo. • Teknik in vitro. • Teknik in vivo. Hasil pemeriksaannya tergantung faktor-faktor : • Pemilihan jenis bahan pemeriksaan yang paling baik (specimen of choice). • Pengambilan, pengiriman, pengolahan, dan penyimpanan bahan pemeriksaan. • Pemilihan dan pengurangan sistem atau medium hidup yang paling peka bagi virus yang akan diisolasi.

  27. Diagnosa Laboratorium Penyakit Herpes Bahan Klinik Biakan sel In vivo Serologi Mikroskopis Telur berembrio • Anal Mencit • Marmot • Kelinci • Netralisasi. • Pengikatan komplemen • Imunofluoresence • RIA • ELISA 1. Cahaya biasa Giemsa / H-E 1. Biakan primer ginjal kelinci 1. Selaput CAM 2. Antibodi Fluoresensi 2. Biakan stabil : manusia / hewan 3. Elektron Ataksia, Konvulsi, Paralisis, keratitis, mati Badan Inklusi Pock / Plaque Cow dry tipe A Antibodi khas

  28. TERAPI • Iododeoxyuridin (IDU) dianggap dapat dipakai untuk terapi pada keratitis tersebut. Tetapi mempunyai efek sitotoksik yang dapat membahayakan penderita. • 5-trifluorothymidin (TPT) • Arabinosyl adenin (ARA-A), efektif untuk herpes ensefalitis dan herpes neonatorum

More Related