1 / 35

Mekanisme Pengambilan Keputusan Bahtsul Masail Di Lingkungan Nahdlatul Ulama

Mekanisme Pengambilan Keputusan Bahtsul Masail Di Lingkungan Nahdlatul Ulama. Pada tahun 1992 Nahdlatul Ulama dalam Munas Alim Ulamanya secara resmi memutuskan tentang Sistem Pengambilan Keputusan Hukum .

alden-wynn
Download Presentation

Mekanisme Pengambilan Keputusan Bahtsul Masail Di Lingkungan Nahdlatul Ulama

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MekanismePengambilanKeputusanBahtsulMasailDi LingkunganNahdlatulUlama

  2. Padatahun 1992 NahdlatulUlamadalamMunasAlimUlamanyasecararesmimemutuskantentangSistemPengambilanKeputusanHukum. • Secara garis besar metode pengambilan keputusan Bahtsul Masail NU di bedakan menjadi dua bagian; (1) Ketentuan umum dan (2) sistem pengambilan keputusan hukum

  3. KetentuanUmum • 1. Yang dimaksuddengankitabadalahal-kutub al-mu’tabarah, yaitukitab-kitabtentangajaran Islam yang sesuaidenganaqidahAhlussunahwalJamaah. • 2. Yang dimaksuddenganbermazhabsecaraqauliadalahmengikutipendapat-pendapat yang sudah “jadi” dalamlingkupmazhabtertentu. • 3. Yang dimaksuddenganbermazhabsecaramanhajiadalahbermazhabdenganmengikutijalanpikirandankaidahpenetapanhukum yang telahdisusunoleh imam mazhab.

  4. 4. Yang dimaksuddenganistinbathadalahmengeluarkanhukumsyara’ daridalilnyadenganqawa’idushuliyyahdanqawa’idfiqhiyyah. • 5. Yang dimaksuddenganqauladalahpendapat imam mazhab. • 6. Yang dimaksuddenganwajahadalahpendapatulamamazhab. • 7. Yang dimaksuddengantaqrirjama’iadalahupayasecarakolektifuntukmenetapkanpilihanterhadapsatudiantarabeberapaqaul/wajah

  5. 8. Yang dimaksuddenganilhaq (ilhaq al-masail bi nazha’iriha) adalahmenyamakanhukumsuatukasus/masalah yang belumdijawabolehkitabdengankasus/masalahserupa yang telahdijawabolehkitab (menyamakandenganpendapat yang sudah “jadi”). • 9. Yang dimaksuddenganusulanmasalahadalahpermintaanuntukmembahassuatukasus/masalah, baikhanyaberupa “judul” masalahmaupuntelahdisertaipokok-pokokpikiranatau pula hasilpembahasanawaldenganmaksuddimintakantanggapan

  6. SistemPengambilanKeputusanHukum • ProsedurPenjawabanMasalah • Keputusan bahtsul masail di lingkungan NU dibuat dalam kerangka bermazhab kepada salah satu mazhab empat yang disepakati dan mengutamakan bermazhab secara qauli. Oleh karena itu, prosedur penjawaban masalah disusun dalam urutan sebagai berikut:

  7. Dalam kasus ketika jawaban bisa dicukupi oleh ibarat kitab dan di sana terdapat hanya satu qaul/wajah, maka dipakailah qaul/wajah sebagaimana diterangkan dalam ibarat tersebut. • Dalam kasus ketika jawaban bisa dicukupi oleh ibarat kitab dan di sana terdapat lebih dari satu qaul/wajah, maka dilakukan taqrir jama’i untuk memilih satu qaul/wajah.

  8. Dalam kasus tidak ada satu qaul/wajah sama sekali yang memberikan penyelesaian, maka dilakukan prosedur ilhaqul-masail bi nazha’iriha secara jama’i oleh para ahlinya. • Dalam kasus tidak ada satu qaul/wajah sama sekali dan tidak mungkin dilakukan ilhaq, maka bisa dilakukan istinbath jama’i dengan prosedur bermazhab secara manhaji oleh para ahlinya.

  9. BerangkatdarisinilahmakasetidaknyadapatditarikkesimpulanbahwaadatigapendekatanbisadigunakandalammelakukanistinbathhukumdilingkunganBahtsulMasail NU yang diaplikasikansecaraberjenjang, yaituPendekatanQauli, Ihaqi, danManhaji.

  10. PendekatanQauli • PendekatanQauliadalahpendekatan yang biasadigunakanolehparaKyaidikalangan NU dalamBahtsulMasail. Yaituketikaadamasalah yang ditannyakankemudiandicarikanjawabanlangsungterkaitmasalahtersebutdalamkitab-kitabfikih. Ataudengankata lain mengikutipendapat yang sudahjadi.

  11. Namunjikaternyataadaadalebihdarisatuqaul/wajahmaka yang dilakukanadalahmelakukantaqrirjama’i yang berfungsiuntukmemilihsatuqaul/wajah. SedangkancaranyaadalahsebagiamanadikemukakandalamkeputusanMunasAlimUlamadi Bandar Lampung 1992 sebagaiberikut;

  12. Ketikadijumpaibeberapaqaul/wajahdalamsatumasalah yang sama, makadilakukanusahamemilihsalahsatupendapat. • Pemilihansalahsatupendapatdilakukan:

  13. a. Denganmengambilpendapat yang lebihmaslahatdan/atau yang lebihkuat. • b. SedapatmungkindenganmelaksanakanketentuanMuktamar NU ke I, bahwaperbedaanpendapatdiselesaikandenganmemilih:

  14. 1. Pendapat yang disepakatioleh al-Syaikhani (al-Nawawidan al-Rafi’i). • 2. Pendapat yang dipegangioleh al-Nawawisaja. • 3. Pendapat yang dipegangioleh al-Rafi’isaja. • 4. Pendapat yang didukungolehmayoritasulama. • 5. Pendapatulama yang terpandai. • 6. Pendapatulama yang paling wara’.

  15. ContohPendekatanQauli • Zakatuntuk Pembangunan Mesjid • S. Bolehkahmenggunakanhasildarizakatuntukpendirianmesjid, madrasah-madrasahataupondok-pondok (asrama-asrama), karenasemuaitutermasuk “sabilillah” sebagaimanakutipan Imam al-Qaffal?

  16. J. Tidakboleh, karena yang dimaksuddengan“sabilillah”ialah, mereka yang berperangdijalan Allah (sabilillah). Adapunkutipan Imam al-Qaffalituadalahdha’if (lemah).

  17. Keterangan,dalamkitab: • 1. Rahmah al-Ummah • واتفقوا على منع الإِخراج لبناء مسجد أو تكفين ميّت. • Para ulamasepakatataslaranganmenggunakanhasilzakatuntukmembangunmesjidataumengkafanimayit

  18. Al-Tafsir al-Munir (MarahLabid) • ونقل الْقفال عن بعض الفقهاء أنهم أجازوا صرف الصدقات إلى جميع وجوه الخير من تَكفين الموتى وبناء الحصون وعمارة المسجد لأَن قوله تعالى فى سبيل الله عام فى الكل • Imam al-Qaffal mengutip dari sebagian ulama fiqh bahwasannya mereka memperbolehkan penggunaan hasil sedekah/zakat bagi semua jalur kebaikan, seperti pengkafanan mayit, pembangunan benteng dan pembangunan mesjid, karena firman Allah “fi sabilillahi” bersifat umum mencakup keseluruhan

  19. PendekatanIlhaqi • Iniadalahpendekatanberikutnyajikamemangtidakditemukanjawabanhukumdalamkitab-kitabfikih yang dianggapmu’tabarah, pendekatantersebutdikalangan NU dikenaldenganistilahilhaqulmasail bi zhairiha

  20. Apa yang dimaksudkandenganilhaqulmasail bi nazhairihaadalahmenyamakansuatukasushukum/masalah yang belumdijawabolehkitabataubelumadaketetapanhukumnyadalamkitabdengankasus yang sudahadadijawabolehkitabataumenyamakandenganpendapat yang sudahjadi.

  21. Makadalamkonteksini yang perludiperhatikanadalahmulhaqbih (sesuatu yang belumadaketetapanhukumnya), mulhaq ‘alaih (sesuatu yang sudahadakepastianhukumnya), wajhulilhaq (faktorkeserupaanantaramulhaqbihdenganmulhaq ‘alaih), danmulhiq (pihak yang melakukanilhaq).

  22. ContohPendekatanIlhaqi • JualBeliMerconuntukBerhariraya • S. Sahkahjualbelipetasan (mercon-Jawa) untukmerayakanharirayaatauPengantindan lain-lain sebagainya?

  23. J. Jualbelitersebuthukumnyasah! Karenaadamaksudbaik, ialah: adanyaperasaangembiramenggembirakanhatidengansuarapetasanitu.

  24. Keterangan,dalamkitab: • 1. Fath al-Mu’indanI’anatut-Thalibin • وأما صرفه في الصدقة ووجوه الخير والمطاعم والملابس والهدايا التِي لا تليق به فليس بتبذير ( قوله فليس بتبذير ) أي على الأصح لأن له في ذلك غرضا صحيحا وهو الثواب أو التلذذ • ومن ثم قالوا لا إسرف في الخير كما لا خير في الإسرف

  25. Adapunmempergunakanataumenyalurkannyapadasedekahdanberbagaijalurkebaikan, makanan, pakaiandanhadiah yang tidaklayakbaginyamakatidaktermasukmubadzirmenurutpendapat yang lebihbenar, karenadalamhaldemikianitu, iabertujuanbaik, yakniinginmemperolehpahaladanbersenang-senang. Olehkarenanya, merekamengatakan: “Tiadaberlebihandalamkebaikandantiadakebaikandalamberlebihan”.

  26. 2. Fath al-Qarib • (بيع عين مشاهدة) أَي حاضرة (فجائز) إذا وجدت الشروط من كون المبيع طاهرا منتفعا به مقدورا على تسليمه للعاقد عليه ولاية.

  27. Jualbelisesuatu yang tampakriilituboleh, jikamemangmemenuhiberbagaipersyaratan, sepertibarang yang dijualitusuci, bisadimanfaatkan, bisadiserahkandanbagi yang bertransaksimempunyaikuasa (terhadapbarangtersebut).

  28. Hasyiyah al-Jamal • والحق في التعليل أنه (اي الدخان) منتفع به في الوجه الذي يشترى له وهو شربه إذ هو من المباحات لعدم قيام دليل على حرمته فتعاطيه انتفاع به في وجه مباح ولعل ما في حاشية الشيخ مبني على حرمته وعليه فيفرق بين القليل والكثير كما علم مما ذكرناه فليراجع ا ه

  29. Dan yang benardalamTa’lil, bahwarokokitubermanfaatsesuaidengantujuandibelinyayaitumenghisapnya, danmengingatrokokitutermasukbarangmubahkarenatidakadadalil yang mengharamkannya, makamengkonsumsinyaberartimemanfaatkannyadengancara yang mubah

  30. Mungkinpenjelasan yang terdapatdalamHasyiyah al-Syeikh (al-Ramli), berangkatdarihukumharam. Atasdasarini, harusdibedakanantara yang banyakdan yang sedikit, sepertitelahdiketahuidaripenjelasan yang kamisebutkan. Karenaitu, iahendaknyamengkajiulang

  31. Hasyiyah Ali al-Syibramalisi • فائدة : وقع السؤال في الدرس عن الدخان المعروف في زماننا هل يصح بيعه أم لا ؟ والجواب عنه الصحة ؛ لأنه طاهر منتفع به كتسخين الماء ، ونحوه كالتظليل به .

  32. Dalamsuatupelajaranadapertanyaantentangrokokyang terkenalpadamasasekarangini, apakahbolehdiperjualbelikanatautidak? Jawabnyaadalahsah/boleh, karenatermasukbarang yang sucidanbermanfaatsamasepertimemanaskan air danberteduhdengannya (asap-Pen.)

  33. PendekatanManhaji • Pendekataniniadalahdenganmengikutijalanpikirandankaidahpenetapanhukum yang telahdisusunoleh imam madzhab. Contohnyaadalahsebagaiberikut:

  34. S. Dapatpahalakahsedekahkepadamayit? • J. Dapat! • Keterangan,dalamkitab: • Al-Muhadzdzab • روى ابن عباس أن رجلا قال لرسول الله صلى الله عليه وسلم إن أمه توفيت أفينفعها أن أتصدق عنها فقال نعم قال فإن لي مخرفا فأشهدك أني قد تصدقت به عنها

  35. IbnuAbbasrameriwayatkan, bahwaadaseseorangbertanyapadaRasulullah Saw.: “Sesungguhnyaibukusudahmeninggal, apakahbermanfaatbaginya (kalau) akubersedekahatas (nama)nya?”. Rasulullahmenjawab: “ya.” Orangitukemudianberkata: “sesungguhnyaakumemilikisekeranjangbuah, makaakuinginengkaumenyaksikanbahwasesungguhnyaakumenyedekahkannyaatas (nama)nya”.

More Related