1 / 40

Susunan respirasi. Anatomi sistem pernafasan .

Susunan respirasi. Anatomi sistem pernafasan.

afi
Download Presentation

Susunan respirasi. Anatomi sistem pernafasan .

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Susunan respirasi. Anatomi sistem pernafasan. Susunan alat tubuh yang berfa’al langsung dalam proses pertukaran gas dalam jaringan tubuh manusia dengan udara pernafasan. Susunan tubuh ini bermula di hidung, berlanjut dengan saluran udara sesudah hidung, dan pertukaran gas berlangsung di paru.

  2. Bagian-bagian saluran nafas. Hidung: dikelilingi oleh kulit, rawan, mukosa, dan tulang. Farink Larink Trakhea Bronkhus Paru Saluran pernafasan: berada di kepala, leher, dan dada.

  3. Dorsum nasi, kartilago, dan bagian-bagian septum nasi • Kartilago ala nasi • Lamina perpendikularis • Os vomer • Kartilago septi nasi • Kartilago ala nasi

  4. Hidung: dikelilingi oleh kulit, rawan, mukosa, dan tulang. Rongga hidung dikelilingi sinus paranasalis Sinus paranasalis adalah rongga tulang yang dilapisi mukosa respiratorius Ada beberapa sinus paranasalis, yaitu sinus maksilaris, sinus frontalis, Sinus etmoidalis, sinus sfenoidalis Yang sering infeksi sinus maksilaris Sinus paranasalis dan dinding rongga hidung

  5. Cuping hidung (ala nasi) Apeks nasi Nares anterior Vestibulum nasi Fibrisae Khonkha nasalis khoanae Pernafasan cuping hidung bronkhopneumonia Preparat Vitamin C alami-fabrik untuk daya tahan tubuh Epistaksis Pembuluh darah Pleksus Kieselbach Kapas adrenalin Bagian-bagian Hidung

  6. Mukosa rongga hidung. • Mukosa respiratorik dengan epitel bercilia • Mukosa olfaktorik dengan ujung saraf bebas dalam lendir • Khonkha nasalis superior • Meatus nasi superior • Meatus nasi media • Meatus nasi inferior

  7. Ispa Ispb Batas spa-spb Demam, batuk, pemeriksaan fisik: ronchi basah di paru. Keseimbangan cairan Medikamentosa Preparat Vitamin C alami-fabrik Pembuluh darah Patofisiologi penyakit saluran nafas

  8. Larink Trakhea Bronchus Paru Rongga dada Rongga pleura Dinding dada Otot pernafasan Diafragma Saluran nafas bawah.

  9. Hidung dan bagian yang berbatasan dengan hidung didarahi oleh beberapa arteri: A.sfenopalatina cabang dari a.maksilaris A.maksilaris cabang dari a.karotis eksterna Cabang a.fasialis Perdarahan hidung.

  10. N.olfaktorius: berisi serabut aferen viseral khusus, melintasi atap rongga hidung untuk bersinapsis di dasar otak dengan neuron di bulbus olfaktorius N.maksilaris(n 52), yaitu cabang ke 2 n,trigeminus, berisi serabut sensorik dari mukosa hidung Persarafan hidung.

  11. Palatum molle Nasofarink Orofarink Tonsilla palatina Arkus palatina Laryngofarynk Berada didepan vertebra Dibentuk oleh m.constrictor pharyngis superior, medius, dan inferior Melekat ke os sphenoidale Dikelilingi oleh fasia larynx Pharynx: merupakan bagian dari saluran pencernaan sesudah rongga mulut.

  12. Tonsilla pharyngea Ostium faringeum tuba auditiva Otot palatum molle Pharyngitis Es-Air-Keseimbangan bakteriologik fisik farink Nasofarink

  13. Palatum durum Palatum mole Lantai ronga mulut; diafragma oris Arkus palatoglosus Arkus palatofaringeus Orofarink Tonsila palatina Pseudomembran diphtheria putih kotor dengan perdarahan Corinae bacterium diphteriae Toxin miocardium Rongga mulut: waktu menelan tertutup dari nasofarink oleh palatum molle.

  14. Os hyoid berada pada perbatasan leher bagian atas dengan bagian belakang dagu Os hyoid

  15. Epiglotis Mukosa larink Rawan larink Glotis Plica vocalis Ventrikulus laringis Plika vestibularis Adiatus laringis: bermula di laryngofarink

  16. Rawan yang tunggal Kartilago thyroid Kartilago cricoid Kartilago epiglottika Rawan yang sepasang Kartilago aritenoid Kartilago kornikulata Rawan larink

  17. M.cricoarytenoideus posterior: abduktor pita suara M.cricoarytenoideus lateralis: adduktor pita suara M.aritenoideus M.thyroaritenoideus Rawan dan Otot intrinsik larynx: berperan dalam pembentukan suara.

  18. Otot intrinsik larink disarafi oleh: N.recurrens laringis, (n.laryngeus inferior) yang berasal dari n.vagus, dan berjalan diantara trachea dan esofagus: mensarafi semua otot intrinsik larink kecuali m.cricothyroideus, yang disarafi oleh:n.laringeus superior Persarafan otot intrinsik larynk

  19. Trakheotomi adalah pemotongan bagian depan trakhea pada keadaan darurat dengan memotong lapisan didepan trakhea yaitu : Kulit Fasia koli superfisialis Fasia koli profunda: mengikat saluran nafas dengan bagian-bagian leher yang lain Fasia koli profunda lamina superfisialis Fasia pretrakhealis Fasia prevertebralis Otot infrahioid Sarung pembuluh dan saraf Otot prevertebralis Trakhea: adalah saluran otot polos dan rawan disebelah bawah larink

  20. Platisma : disarafi oleh n.facialis Otot infra hioid. M.sternohyoideus M.omohioideus M.sternotiroideus M.tireohioideus Saraf otot infrahioid : ansa servikalis Otot infrahioid: menghubungkan larink dengan rangka dada.

  21. Kondensasi 3 lapis fasia profunda kolli Isi: a.carotis communis, v.jugularis interna, dan n.vagus Nnll.limfatisi cervikalis profunda Sarung pembuluh dan sarafberada dilateral trachea.

  22. V.jugularis externa V.jugularis anterior Nn.supraklavikularis Glandula thyroid Alat-alat tubuh yang berada di sebelah depan leher

  23. N.asessorius Tortikolis Pleksus brachialis Paralise Duchenne-Erb Paralisis Klumpke Dejerine M.sternokleidomastoideus

  24. Mediastinum superior Mediastinum media Mediastinum posterior Radix paru N.phrenicus N.vagus Nn.cardiacus Plexus cardiacus Mediastinum

  25. V.cava superior Cabang-cabang arcus aorta Lemak dan kelenjar getah bening Fasia dan jaringan penyambung jarang Mediastinum superior: ditempati oleh trachea dan bronchus primer

  26. Mediastinum superior Mediastinum media Mediastinum posterior Nnll.tracheobronchialis Nnll.bronchomediastinalis Mediastinum dan aliran getah bening visera thoracis.

  27. Paru kanan Paru kiri Lobus paru A.pulmonalis V.pulmonalis Diafragma Pleura parietal Pleura viseral Radix paru Hilus paru Apex paru Kavitas pleura Paru.

  28. Cincin trakhea Pars membranasea Karina Esofagus Bronkhus utama Bronkhus lobaris Trakhea dan esofagus

  29. Ronkhus lobaris paru kiri

  30. Paru kanan Paru kiri Hilus paru Sulkus aorta A.pulmonalis V.pulmonalis Bronkhus lobaris superior kanan eparterialis Fasies mediastinalis paru.

  31. Rongga pleura

  32. Paru kanan Paru kiri Fisura oblik Fisura horizontalis Lobus superior Lobus medius Lobus inferior Lingula Paru

  33. Kapiler alveolus.

  34. Alveolus paru.

  35. Bronchiolus terminalis.

  36. n.glosofaringeus dan n.vagus

  37. Gerakan bernafas bermula dengan digerakkannya dinding dada dan mendatarnya diafragma Fasia endotorasika Cavitas pleura Pneumothorax Pleural effusion Gerakan nafas, dinding dada dan dinding perut.

  38. Pars lumbalis, pars sternokostalis, pars Centrum tendineum diafragma Hiatus aortikus Foramen vena kava. Hiatus esofagus Hernia diafragmatika Diaphragma.

  39. Lemak glandula thymus V.brachiosefalika kiri dan v.brachiosefalika kanan V.kava superior Arcus aorta Trachea esofagus Mediastinum superior

  40. Mm.serratus posterior superior Mm.serratus posterior inferior M.erektor spina M.transversospinalis Otot punggung: otot inspirasi dan otot expirasi.

More Related