1 / 30

Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan

Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan. Presented by :. RITA WIDYA A / 06308 - ULYA AFIDA / 06336 - LUFI ANNISA / 06350 - IGNATIUS RINALDI / 06380 - SAIBUN ADELIN / 06386. Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan. Latar Belakang.

adah
Download Presentation

Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan Presented by : • RITA WIDYA A / 06308 • - ULYA AFIDA / 06336 • - LUFI ANNISA / 06350 • - IGNATIUS RINALDI / 06380 • - SAIBUN ADELIN / 06386

  2. Pertambanganterbukadanreklamasilahanpertambangan

  3. Latar Belakang Sebagai daerah yang mempunyai kekayaan sumber daya mineral Indonesia merupakan salah satu negara tujuan tempat pertambangan dilakukan. Semua proses penggunaan lahan yang dilakukan pada umumnya tidak memperhatikan kaidah konservasi lingkungan. Pertambangan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penggalian, pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas).

  4. FUNGSI PERTAMBANGAN • Pertambangan mempunyai kapasitas sebagai pengerak (prime mover) pembangunan di daerah terpencil • Kontribusi pertambangan untuk pembangunan regional cukup besar • Pertambangan merupakan opsi menarik untuk optimalisasi penggunaan lahan, menambah lapangan kerja, memenuhi kebutuhan dalam negeri dan penerimaan negara.

  5. PROSES PENAMBANGAN EKSPLORASI METODE TAMBANG CADANGAN DANGKAL CADANGAN DALAM KAPAL KERUK TAMBANG GP PEMBERSIHAN KAWASAN PEMBERSIHAN KAWASAN PEMBUANGAN TANAH PENUTUP PEMBUANGAN TANAH PENUTUP PENAMBANGAN PENAMBANGAN TINSHED SMELTER INGOT

  6. OPERASI PENAMBANGAN PENGUMPULAN TOPSOIL STRIPPING TAMBANG SEMPROT KAPAL KERUK DARAT PALONG JIG PLANT

  7. PROFIL LAHAN BEKAS TAMBANG LAHAN DARAT (65%) LAHAN KOLONG (35%) MISKIN UNSUR HARA SIFAT AIR/TANAH ASAM PH 4 -5 MIKROBIOLOGI RENDAH VEGETASI HOMOGEN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

  8. Lahan-lahanbekaspertambanganterbuka Lahanpertambanganterbukamenghasilkankolong-kolongtanah yang sangatdalam

  9. Kerusakantanahakibattambang • Bekas tambang inkonvensional tak saja merusak lingkungan karena mengikis lapisan tanah, tapi saat kemarau datang tanah bekas tambang itu pun retak-retak.

  10. KERUSAKAN AKIBAT TAMBANG • Dampak dari operasi penambangan adalah penurunan sifat-sifat fisik dan kimia tanah, perubahan topografi lahan, hilangnya vegetasi alami, berkurangnya habitat satwa liar • Kegiatan penambangan menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem yang besar. Padahal gangguan logam berat pada lahan dapat mengubah secara mendasar masyarakat tumbuhan, sifat-sifat fisik, kimia, serta biologi tanah. • Sisa-sisa bekas galian tambang menjadi lahan yang sangat tidak subur, bahkan diduga mengandung unsur logam (seperti merkuri), yang berbahaya bagi pertumbuhan tanaman.

  11. reKLAMasI • Reklamasi sebagai usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan kemampuannya (Direktorat Jenderal Rehabilitasi Hutan dan Lahan Departemen Kehutanan, 1997).

  12. Ruang lingkup reklamasi lahan meliputi: • Pemulihanlahanbekastambanguntukmemperbaikilahan yang tergangguekologinya, dan • Mempersiapkanlahanbekastambang yang sudahdiperbaikiekologinyauntukpemanfaatanselanjutnya. • Sasaranakhirdarireklamasitersebutadalahterciptanyalahanbekastambang yang kondisinyaaman, stabildantidakmudahtererosisehinggadapatdimanfaatkankembalisesuaidenganperuntukannya (DirektoratJenderal Mineral Batubara Dan PanasBumiDepartemenEnergidanSumberDaya Mineral, 2006).

  13. PENGAMANAN TOPSOIL Pengelolaan lahan bekas tambang terbuka Pengamanan topsoil Pembukaan lahan tambang di mulai dengan pembuangan tanah penutup atas (Topsoil) yang merupakan bagian tanah tempat tumbuhan dapat tumbuh, dengan adanya pengamanan topsoil akan dapat digunakan kembali pada lubang galian

  14. PENIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN Kolong bekas galian tambang di tutup kembali dengan tanah dan batuan agar kembali ke bentuk awalnya. Penutupan kembali dilakukan agar kondisi lahan mendekati seperti keadaan semula dan mengurangi kerusakan lingkungan lebih lanjut PENIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN

  15. PERATAAN DAN PERAPIHAN LAHAN Setelah penimbunan, perataan dan perapihan lahan perlu dilakukan agar tanah atas ( topsoil ) tetap berada di posisinya untuk menghindari erosi lebih lanjut. PERATAAN / PERAPIHAN LAHAN

  16. PENGGEMBURAN LAHAN Penggemburan lahan diperlukan agar tanah menjadi lebih subur, pada penggemburan lahan lapisan atas tanah biasanya dilakukan penambahan pupuk baik organik maupun buatan, selain itu penambahan mikroorganisme juga sangat diperlukan untuk mengurangi kadar tanah yang terkontaminasi oleh logam-logam berat. PENGGEMBURAN LAHAN

  17. Pengairan ( drainase ) bekas lahan tambang Pengairan pada lingkungan pasca tambang dikelola untuk menghindari efek pelarutan logam-logam berat dan bencana banjir yang sangat berbahaya, dapat menyebabkan rusak atau jebolnya bendungan penampung tailing serta infrastruktur lainnya

  18. Kapasitas drainase harus memperhitungkan iklim jangka panjang, curah hujan maksimum, serta banjir besar yang biasa terjadi dalam kurun waktu tertentu baik periode waktu jangka panjang maupun pendek. Arah aliran yang tidak terhindarkan harus meleweti zona mengandung sulfida logam, perlu pelapisan pada badan alur drainase menggunakan bahan impermeabel. Hal ini untuk menghindarkan pelarutan sulfida logam yang potensial menghasilkan air asam tambang

  19. Penanganan Potensi Air Asam Tambang • Pembentukan air asam cenderung intensif terjadi pada daerah penambangan, hal ini dapat dicegah dengan menghindari terpaparnya bahan mengandung sulfida pada udara bebas. • Produksi air asam sulit untuk dihentikan sama sekali, akan tetapi dapat ditangani untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Air asam diolah pada instalasi pengolah untuk menghasilkan keluaran air yang aman untuk dibuang ke dalam badan air. Penanganan dapat dilakukan dengan bahan penetral misalnya batugamping, yaitu air asam dialirkan melewati bahan penetral untuk menurunkan tingkat keasaman

  20. Lanjutan ----> • Pencegahan pembentukan air asam tambang dengan melokalisir sebaran mineral sulfida sebagai bahan potensial pembentuk air asam dan menghindarkan agar tidak terpapar pada udara bebas. Sebaran sulfida ditutup dengan bahan impermeable antara lain lempung, serta dihindari terjadinya proses pelarutan, baik oleh air permukaan maupun air tanah.           

  21. Pemberian pupuk Organik Pemberian bahan organik ke dalam tanah ditujukan untuk memperbaiki sifat fisika dan biologi tanah selain itu juga ditujukan untuk memberikan tambahan unsur hara kedalam tanah, terutama unsur Nitrogen . • Pemberian pupuk Mikorisa Tanaman yang bermikoriza (endo-mikoriza) dapat menyerap pupuk P lebih tinggi (10-27%) dibandingkan dengan tanaman yang tidak bermikoriza (0.4-13%). Penelitian terakhir pada beberapa tanaman pertanian dapat menghemat penggunaan pupuk Nitrogen 50%, pupuk phosfat 27% dan pupuk Kalium 20%.

  22. Menanam tumbuhan jenis ground cover seperti Rumput-rumputan Alang-alang, semak dan perdu Tanaman ini berperan dalam menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif untuk perkecambahan biji dan pertumbuhannya lebih lanjut

  23. Tanaman penutup berfungsi untuk : • Meningkatkan kesuburan dan kelembaban tanah • Pengendali erosi • Habitat awal fauna • Tempat tumbuh tanaman lain yang bijinya terbawa oleh fauna/binatang

  24. Penanaman tumbuhan pioner Tumbuhan pioner merupakan tanaman perintis yang mampu hidup dan toleran terhadap kekurangan bahan organik selain itu tumbuhan pioner berfungsi untuk menambahkan kadar bahan organik Seperti : Acacia sp, Melaleuca sp, Paraserianthes falcataria,Santalum album, Swietenia macrophylla, Glyricidia sp, Acacia vylosa

  25. Reklamasi Terpadu Kawasan Bekas Tambang Lahan daratan Kolong Sarana Pendukung Pembibitan Kompos Pembiakan Pakan Ikan Penelitian & Pengembangan Pertanian di Bemban Budidaya Ikan di Jongkong

  26. REKLAMASI DI LAHAN BEKAS TAMBANG Tanaman Kehutanan Tanaman Sawit Tanaman Mangga & Jeruk Tanaman Lada

  27. BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI KOLONG LAHAN BEKAS TAMBANG

  28. PROSES PERTAMBANGAN YANG DIHARAPKAN KEDEPAN • Paradigma baru kegiatan industri pertambangan ialah mengacu pada konsep Pertambangan yang berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan, yang meliputi : • Penyelidikan Umum (prospecting) • Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci • Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal)

  29. Persiapan produksi (development, construction) • Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan) • Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan • Pengolahan (mineral dressing) • Pemurnian / metalurgi ekstraksi • Pemasaran • Corporate Social Responsibility (CSR) • Pengakhiran Tambang (Mine Closure)

  30. Th4nxz 4 ur attEnti0n ? Any Question …………

More Related