1 / 12

TEORI STAKEHOLDERS Oleh: Ika Ruhana

TEORI STAKEHOLDERS Oleh: Ika Ruhana. MATERI TEORI STAKEHOLDERS. Menjelaskan: pengertian stakeholder dalam organisasi bisnis (stakeholder internal dan eksternal); Mendeskripsikan fungsi stakeholder dalam organisasi bisnis (stakeholder internal dan eksternal)

abe
Download Presentation

TEORI STAKEHOLDERS Oleh: Ika Ruhana

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI STAKEHOLDERSOleh: Ika Ruhana

  2. MATERITEORI STAKEHOLDERS Menjelaskan: pengertian stakeholder dalam organisasi bisnis (stakeholder internal dan eksternal); Mendeskripsikan fungsi stakeholder dalam organisasi bisnis (stakeholder internal dan eksternal) Menjelaskan pola kehidupan saling ketergantungan antar stakeholder; Menjelaskan pertentangan kepentingan dari para stakeholder: perusahaan sebagai sebuah bentuk organisasi stakeholder

  3. PENGERTIAN • Stakeholder :merupakanindividu, sekelompokmanusia, komunitasataumasyarakatbaiksecarakeseluruhanmaupunsecaraparsial yang memilikihubungansertakepentinganterhadapperusahaan. • Individu, kelompok, maupunkomunitasdanmasyarakatdapatdikatakansebagaistakeholder jikamemilikikarakteristikseperti yang diungkapkanolehBudimantadkk, 2008 yaitumempunyai : • kekuasaan, • legitimasi, • kepentinganterhadapperusahaan.

  4. JENIS STAKEHOLDER • Menurut tingkat kepentingannya dibedakan; • Stakeholder primer adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan dan menanggung resiko. Contohnya adalah pemegang saham, investor, konsumen, pemasok, karyawan, juga pemerintah dan komunitas lokal. • Stakeholder sekunder adalah pihak yang mem-pengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan per-usahaan dan tidak begitu penting bagi kelangsunganhidup perusahaan. Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu (LSM, SP)

  5. TEORI STAKEHOLDER • Stakeholder theory dimulai dengan asumsi bahwa nilai (value) secara eksplisit dan tak dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha. • Teori stakeholder adalah kumpulan konsep yang berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk memanage stakeholdernya. • Cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk memanage stakeholdernya tergantung pada strategi yang diadopsi perusahaan

  6. STRATEGI PENGELOLAAN STAKEHOLDER • Terdapat dua macam strategi pengelolaan stakeholder, yaitu; • Strategi aktif,  apabila perusahaan berusaha mempengaruhi hubungan organisasinya dengan stakeholder yang dipandang berpengaruh/penting. • Strategi pasif, jika perusahaan cenderung tidak terus menerus memonitor aktivitas stakeholder dan secara sengaja tidak mencari strategi optimal untuk menarik perhatian stakeholder

  7. Perkembangan teori stakeholder • Perkembangan teori stakeholder diawali dengan berubahnya bentuk pendekatan perusahaan dalam melakukan aktifitas usaha. Ada dua bentuk dalam pendekatanstakehoder menurut Budimanta dkk, 2008 yaitu; • old-corporate relation dan • new-corporate relation.

  8. Perkembangan Teori Stakeholder Old Corporate Relation Approach Pendekatan ini menekankan pada bentuk pelaksanaanaktifitas perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsi dalam sebuah perusahaan melakukan pekerjaannyatanpa adanya kesatuan diantara fungsi-fungsi tersebut. • Hubungan antara bagian tanpa koordinai. Bagian produksi hanya berkutatbagaimana memproduksi barang sesuai dengan target, dan bagian pemasaran hanya bekerja berkaitan dg konsumenya tanpa mengadakan koordinasi satu dengan yang lainya. • Hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan pemasok pun berjalan satu arah. • Hubungan dengan pihak di luar perusahaan bersifat jangka pendek dan hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa ada kerjasama untuk menciptakan kebermanfaatan bersama.

  9. Perkembangan Teori Stakeholder Newcorporate relation approach • Pendekatan New-corporate relation menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya. • Hubungan perusahaan dengan internal stakeholders dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatan yang membangun kerjasama untuk bisa menciptakan kesinambungan usaha perusahaan • Hubungan dengan stakeholder di luar perusahaan bukan hanya bersifat transaksional dan jangka pendek namun lebih kepada hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan. • Perusahaan tidak lagi menempatkan dirinya diposisis paling atas sehingga perusahaa mengeksklusifkan dirinya dari para stakeholder. • Arah dan tujuan pola hubungan selain untuk menghimpun keuntungan juga berusaha untuk bersama-sama membangun kualitas kehidupan external stakholders

  10. Triple Bottom Line • Perkembangan teori stakeholders membawa perubahan terhadap indikator kesusuksesan perusahaan. Hal tersebut tercermin dengan munculnya paradigma Triple Bottom Line(TBL) • TBL adalahKonsep pengukuran kinerja perusahaan secara “holistik” dengan memasukkan tiga ukuran kinerja sekaligus yaitu: economic, environmental, social (EES) . • Ekonomic, berupa perolehan profit, • Environmental berupa pelestarian lingkungan, dan • Sosial berupa kepedulian sosial • Jelasnya, perusahaan tak hanya menjadi “economic animal”, tapi juga entitas yang “socially and environmetally responsible.”

  11. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Bisnis • Ide di balik TBL ini tak lain adalah adanya pergeseran paradigma pengelolaan bisnis dari “shareholders-focused” ke “stakeholders-focused”. • Dari fokus perolehan laba secara membabi-buta menjadi perhatian pada kepentingan pihak-pihak yang terkait (stakeholder interest) baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. • Konsekuensinya, peran dunia bisnis semakin signifikan sebagai alat pemberdaya masyarakat dan pelestari lingkungan. • Ide TBL sekaligus mencoba menempatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan pada titik sentral dari keseluruhan strategi perusahaan—bukan periferal, bukan tempelan, bukan kosmetik.

  12. KONFLIK KEPENTINGAN • Potensi konflik antara pemilik perusahaan dan kreditor. Hal yang paling besar kemungkinan terjadi yakni masalah kepercayaan (trust). • Potensi konflik antara pemilik dan pegawai. • Konflik antara pemilik modal dengan pengelola ( management)

More Related