1 / 22

Evaluasi Jabatan

Evaluasi Jabatan. Disusun oleh: Bayu Airlangga Putra, S.E., M.M. untuk perkuliahan Manajemen Kompensasi di FE Universitas Narotama. Evaluasi Jabatan. Evaluasi jabatan adalah proses menentukan nilai relatif sebuah jabatan dibandingkan dengan berbagai jabatan lainnya.

abe
Download Presentation

Evaluasi Jabatan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Evaluasi Jabatan Disusun oleh: Bayu Airlangga Putra, S.E., M.M. untuk perkuliahan Manajemen Kompensasi di FE Universitas Narotama

  2. Evaluasi Jabatan • Evaluasi jabatan adalah proses menentukan nilai relatif sebuah jabatan dibandingkan dengan berbagai jabatan lainnya. • Tujuanutamaevaluasi jabatan adalah untuk menghilangkan ketidakadilan bayaran internal yang disebabkan struktur bayaran yang tidak logis.

  3. Makna Analisis Jabatan • Menurut Armstrong & Murlis (1999) proses analisis jabatan perlu dipahami sebagai: • Proses komparatif • Proses pertimbangan • Proses analitis • Proses yang terstruktur • Proses yang berpusat pada jabatan

  4. Evaluasi Jabatan sebagai Proses Komparatif Tidak ada ukuran yang bisa menyatakan secara tepat nilai sebuah jabatan. Yang bisa dilakukan hanyalah membandingkan nilai relatif antara satu jabatan dengan jabatan lainnya.

  5. Evaluasi Jabatan sebagai Proses Pertimbangan Meskipun bersifat sistematis, evaluasi jabatan tidaklah sepenuhnya ilmiah. Masih diperlukan pertimbangan (subyektif) untuk menafsirkan berbagai fakta dan situasi dalam rangka menetapkan bobot suatu jabatan.

  6. Evaluasi Jabatan sebagai Proses Analitis Butuh informasi yang cukup untuk melakukan pertimbangan dalam evaluasi jabatan. Untuk itu, diperlukan proses analitis berupa pengumpulan, penyortiran, dan penyusunan fakta-fakta mengenai jabatan.

  7. Evaluasi Jabatan sebagai Proses yang Terstruktur Para evaluator menggunakan kerangka kerja tertentu agar bisa memberikan pertimbangan yang konsisten dan rasional.

  8. Evaluasi Jabatan sebagai Proses yang Berpusat pada Jabatan Obyek evaluasi adalah jabatan, bukan orang. Para evaluator harus melihat pada isi dan konteks dari pekerjaan yang dilaksanakan karyawan, bukan pada seberapa baik mereka mengerjakannya.

  9. Metode-Metode Evaluasi Jabatan • Metode Peringkat • MetodeKlasifikasi • MetodePerbandingan faktor • MetodePoin.

  10. Metode-Metode Evaluasi Jabatan • Metode peringkat: • Penilai mempelajari deskripsi dari setiap jabatan yang dievaluasi dan menyusun jabatan-jabatan tersebut secara berurutan berdasarkan nilainya bagi perusahaan. • Prosedurnya pada dasarnya sama dengan metode peringkat untuk mengevaluasi kinerja karyawan (lihat Handout 9), hanya saja yang diperingkat adalah jabatan, bukan orang. • Langkah pertama dalam metode ini—sebagaimana halnya dengan metode-metode lainnya—adalah melaksanakan analisis jabatan dan menulis deskripsi jabatan.

  11. Metode-Metode Evaluasi Jabatan • Metode klasifikasi: • Mendefinisikan sejumlah kelas atau jenjang untuk mendeskripsikan sekelompok jabatan. • Para penilai membandingkan deskripsi jabatan dengan deskripsi kelas. Deskripsi kelas mencerminkan perbedaan di antara kelompok-kelompok pada berbagai level kesulitan. • Deskripsi kelas yang paling mendekati deskripsi suatu jabatan menentukan klasifikasi untuk jabatan yang bersangkutan.

  12. Metode-Metode Evaluasi Jabatan • Metode perbandingan faktor: • Berasumsi bahwa ada lima faktor universal yang meliputi: • Persyaratan mental • Keterampilan • Persyaratan fisik • Tanggung jawab • Kondisi kerja • Panitia evaluasi menciptakan skala moneter, berisi masing-masing dari lima faktor universal, dan memeringkat jabatan berdasarkan nilainya untuk setiap faktor.

  13. Metode-Metode Evaluasi Jabatan • Metode poin: • Para penilaimengalokasikan nilai angka untuk faktor-faktor jabatan tertentu—seperti pengetahuan yang dibutuhkan—dan jumlah dari nilai-nilai tersebut secara kuantitatif menunjukkan nilai relatif jabatan. • Metode poin memerlukan seleksi atas faktor-faktor jabatan berdasarkan sifat dari kelompok jabatan tertentu yang dievaluasi.

  14. Contoh Sistem Poin

  15. Contoh Sistem Poin

  16. Contoh Sistem Poin

  17. Penetapan Harga Jabatan • Penetapan harga jabatan (job pricing): • Proses menentukan nilai uang pada nilai jabatan. • Dilaksanakan setelah evaluasi jabatan dan nilai relatif dari setiap jabatan dalam organisasi telah ditetapkan. • Terdiri atas unsur: • Tingkatan bayaran (pay grades) • Rentang bayaran (pay ranges).

  18. Penetapan Harga Jabatan • Tingkatan bayaran (pay grades): • Pengelompokan jabatan-jabatan serupa untuk menyederhanakan penetapan harga jabatan. • Lebih mudah bagi organisasi untuk menetapkan harga 15 tingkatan bayaran dibandingkan 200 jabatan terpisah. • Memetakan jabatan-jabatan pada sebuah diagram sebar (scatter diagram) dilakukan guna menentukan jumlah tingkatan bayaran yang tepat bagi perusahaan. • Kurva upah (atau kurva bayaran) adalah penyelarasan titik-titik yang dipetakan untuk menciptakan kenaikan yang konstan di antara tingkatan-tingkatan jabatan.

  19. Penetapan Harga Jabatan • Rentang Bayaran: • Mencakup tarif bayaran minimum dan maksimum dengan perbedaan yang cukup antara keduanya untuk membentuk perbedaan bayaran yang signifikan. • Rentang bayaran umumnya lebih diutamakan dibandingkan tarif bayaran tunggal karena memungkinkan perusahaan untuk memberi imbalan para karyawan berdasarkan kinerja dan masa kerja.

  20. Tampilan Diagram Sebar dari Jabatan-Jabatan yang Telah Dievaluasi beserta Kurva Upah, Tingkatan Bayaran, dan Rentang Bayaran

  21. Tabel Tingkatan Bayaran, dan Rentang Bayaran

  22. Referensi • Armstrong, M. & Murlis, H, 1999, Reward Management: Remuneration Strategy and Practice (The Art of HRD, Volume 9), New Delhi: Crest Publishing House. • Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.

More Related