1 / 34

PPh Pemotongan dan Pemungutan Withholding Taxes

2. PPh Pemotongan dan Pemungutan. Sesuai dengan Prinsip Pemungutan Pajak Withholding Tax . Untuk kemudahan dan penyederhanaan . Bersifat Tidak Final . Bersifat Final . Merupakan Pembayaran Pajak Dimuka (dapat dikreditkan) . Merupakan Pelunasan Pajak (tidak dapat dikreditkan) . . . . . . 3. PPh Pemotongan dan Pemungutan.

Mia_John
Download Presentation

PPh Pemotongan dan Pemungutan Withholding Taxes

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


    1. 1 PPh Pemotongan dan Pemungutan (Withholding Taxes)

    2. 2 PPh Pemotongan dan Pemungutan

    3. 3 PPh Pemotongan dan Pemungutan

    4. 4 Materi Yang Dibahas PPh Pasal 21/26 PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 PPh Pasal 4 ayat (2) PPh Pasal 15

    5. 5 Pengertian PPh Pasal 21/26

    6. 6 Pemotong PPh Pasal 21

    7. 7 Penerima Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21/26

    8. 8 Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21/26 Jelaskan juga tentang Premi Asuransi yang dibayarkan oleh pemberi kerja (termasuk objek PPh 21)Jelaskan juga tentang Premi Asuransi yang dibayarkan oleh pemberi kerja (termasuk objek PPh 21)

    9. 9 Tidak Termasuk Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21

    10. 10 Penghitungan PPh Pasal 21

    11. 11 PTKP per 1 Januari 2005 Rp 12.000.000,- untuk diri Wajib Pajak; Rp 1.200.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin; Rp 12.000.000,- tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami; Rp 1.200.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang.

    12. 12 PTKP per 1 Januari 2006 Rp 13.200.000,- untuk diri Wajib Pajak; Rp 1.200.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin; Rp 13.200.000,- tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami; Rp 1.200.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang.

    13. 13 Perbandingan PTKP Lama dan Baru

    14. 14 Perbandingan PTKP Lama dan Baru

    15. 15 Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap

    16. 16 PPh Pasal 21 Tahun 2006 untuk Ahmad

    17. 17 PPh Pasal 21 atas Penghasilan Distributor MLM

    18. 18 Penghitungan PPh 21 atas Upah Harian dll. per 1 Januari 2006

    19. 19 Contoh Penghitungan PPh 21 Upah Harian Andhika (TK/0) bulan Mei 2006 bekerja sbg pagawai harian Pada PT. ESQ. Ia bekerja selama 15 hari dgn menerima upah sehari sebesar Rp. 130.000,- Penghitungan PPh 21Terutang : Upah sehari Rp. 130.000,- Dikurangi Rp. 110.000,- Penghasilan Kena Pajak sehari Rp. 20.000,- PPh 21 sehari = 5% x Rp. 20.000,- Rp. 1.000,- Pada hari ke 9 dilakukan penghitungan ulang sbb : Upah 9 hari = 9 x Rp. 130.000,- Rp. 1.170.000,- Dikurangi PTKP = 9/360 x Rp. 13.200.000,- Rp. 330.000,- Penghasilan Kena Pajak 9 hari Rp. 840.000,- PPh 21 selama 9 hari = 5% x Rp. 840.000,- Rp. 42.000,-

    20. 20 PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh Pemberi Kerja pada hari ke 9 : Rp. 42.000 – (8 x Rp. 1.000) = Rp. 34.000,-

    21. 21 Penghitungan PPh Pasal 21

    22. 22 Tarif dan Penerapannya (1)

    23. 23 Tarif dan Penerapannya (2)

    24. 24 Tarif dan Penerapannya (3)

    25. 25

    26. 26 Dasar Penghitungan PPh Pasal 21 Tahunan

    27. 27 Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Disetahunkan

    28. 28 Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Yang Pindah ke Kantor Cabang Dedy yang berstatus belum menikah adalah pegawai pada PT. Bharata Jaya di Surabaya. Sejak 1 Juni 2006 dimutasikan ke PT. Bharata Jaya Cabang Jakarta. Gaji Dedy pada waktu bekerja pada PT. Bharata Jaya Surabaya adalah sebesar Rp. 3.000.000,- per bulan dan naik menjadi Rp. 4.000.000,- setelah dipindahkan ke PT. Bharata Jaya Jakarta. Selama bekerja di Surabaya maupun di Jakarta Dedy membayar iuran pensiun sebesar Rp. 50.000,- setiap bulan.

    29. 29 PPh 21 di PT. Bharata Jaya SBY Gaji (Januari – Mei) Rp.15.000.000,-Pengurangan yg diperbolehkan Biaya Jabatan Rp. 540.000,- Iuran Pensiun Rp. 250.000,- Jumlah Rp. 790.000,-Penghasilan Netto 5 bulan Rp. 14.210.000,- Penghasilan Netto disetahunkan (12/5) Rp. 34.104.000,- PTKP (TK/0) Rp. 13.200.000,-Penghasilan Kena Pajak Rp. 20.904.000,-PPh Pasal 21 terutang setahun Rp. 1.045.200,-PPh Pasal 21 terhutang (5 bulan) Rp. 435.500,-(5/12 x 1.045.200)

    30. 30 PPh 21 di PT. Bharata Jaya JKT Gaji (Juni – Desember) Rp. 28.000.000,-Pengurangan yg diperbolehkan Biaya Jabatan Rp. 756.000,- Iuran Pensiun Rp. 350.000,- Jumlah Rp. 1.106.000,-Penghasilan Netto 7 bulan di Jakarta Rp. 26.894.000,-Penghasilan Netto masa sebelumnya Rp. 14.210.000,-Jumlah Penghasilan Netto Rp. 41.104.000,-PTKP (TK/0) Rp. 13.200.000,-Penghasilan Kena Pajak Rp. 27.904.000,-PPh Pasal 21 terutang 2006 Rp. 1.540.400,- PPh 21 masa sebelumnya Rp. 435.500,-PPh 21 terutang di Jakarta Rp. 1.104.900,-

    31. 31 Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Tidak Disetahunkan

    32. 32 Contoh Penghitungan PPh 21 bagi Pegawai yang Pindah Kerja

    33. 33 PPh 21 di PT. Pakuwon Indah

    34. 34 PPh 21 di PT. Bintaro Estate

More Related