1 / 23

UTEROTONIKA

UTEROTONIKA. SRIDANA, S.Farm.,Apt. Pengertian. Obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim/uterus Uterus dipersarafi oleh saraf kolinergik dari saraf pelvik,adrenergik dari ganglion mesenterik inferior, dan ganglion hipogastrik.

Mercy
Download Presentation

UTEROTONIKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UTEROTONIKA SRIDANA, S.Farm.,Apt

  2. Pengertian • Obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim/uterus • Uterus dipersarafi oleh saraf kolinergik dari saraf pelvik,adrenergik dari ganglion mesenterik inferior, dan ganglion hipogastrik. • Miometrium merupakan alat kontraksi, terjadi spontan dan teratur pada masa pubertas.

  3. Obat-obat Uterotonika • Alkaloid ergot berasal dari Claviceps purpurea, jamur parasit pada gandum • Oksitosin • Prostaglandin

  4. Alkaloid ergot • Berdasarkan efek dan struktur kimia alkaloid ergot dibagi menjadi 3 Kelompok : (1) alkaloid as amino (ergotamin), (2) derivat dihidro alkaloid as amino (dihidro ergotamin), (3) alkaloid amin (ergonovin) • Ergotamin merupakan obat yang paling kuat dari kelompok alkaloid asam amino • Uterotonika yang larut air : ergonovin (ergometrin) • Farmakokinetik : Ergotamin diabsorpsi secara lambat dan tidak sempurna melalui saluran cerna. Obat ini mengalami first pass metabolism sehingga kadar dalam darah sangat rendah Peak level dicapai dalam 2 jam. Pemberian bersama kafein akan meningkatkan absorpsi

  5. Alkaloid ergot • Farmakokinetik Dosis efektif IM adalah 1/10 dosis peroral, tp absorpsi lambat, sekitar 20 menit Dosis IV adalah ½ IM, efek diperoleh dlm waktu 5 menit. Ekskresi 90 % melalui empedu. Sebagian kecil obat yg tidak dimetabolisme diekskresikan melalui urine dan feses Metabolisme dan ekskresi ergonovin berlangsung lebih cepat dari pada ergotamin.

  6. Alkaloid ergot • Farmakodinamik • Semua alkaloid ergot meningkatkan kontraksi uterus • Efek sebanding dengan dosis yang diberikan • Kepekaan uterus terhadap alkaloid ergot bervariasi tergantung maturitas dan umur kehamilan • Sediaan ergot alam yang paling kuat adalah ergonovin. • Ergotamin dan alkaloid sejenis menimbulkan vasokonstriksi dan merusak endotel kapiler • Ergotamin efektif mengurangi gejala migren melalui pengurangan amplitudo pulsasi a.karotis eksterna, tjd pengurangan aliran darah a.basiler

  7. Alkaloid ergot • Indikasi • Indikasi oksitosik (1) Induksi partus aterm, (2) Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan, (3) Merangsang kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain, (4) Induksi abortus terapeutik, (5) Uji oksitosin, (6) Menghilangkan pembengkakan payudara. • Pengobatan migren

  8. Alkaloid ergot • Kontra indikasi • Penderita sepsis • Penyakit pembuluh darah : arteritis, arteriosklerosis, koroner, tromboflebitis. • Wanita hamil

  9. Alkaloid ergot • Efek Samping • Alkaloid ergot sangat toksik • Ergotamin merupakan alkaloid yang paling toksis • Dosis besar dapat menyebabkan mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar. • Keracunan dapat terjadi dengan dosis 26 mg per oral selama beberapa hari atau 0,5 – 1,5 mg parenteral. • Toksisitas ergonovin ¼ kali alkaloid asam amino

  10. Alkaloid ergot • Terapi ergotisme • Penghentian pengobatan • Pemberian terapi simptomatis : mempertahankan aliran darah ke jaringan : antikoagulan, na nitroprusid (vasodilator kuat) • Atropin atau antiemetik gol fenotiazin untuk menghilangkan mual dan muntah • Kalsium glukonat untuk menghilangkan nyeri otot.

  11. Alkaloid ergot • Sediaan • Ergotamin tartrat : tablet oral 1 mg, tablet sublingual 2 mg, lar obat suntik 0,5 mg/ml dalam ampul 1 ml. • Ergonovin maleat : suntikan 0,2 mg/ml, tablet 0,2 mg, disimpan pada suhu dingin • Metilergonovin maleat (methergin) : ampul 0,2 mg/ml, tablet oral 0,2 mg • Metisergid maleat : tablet oral 2 mg. • Ergotamin tartrat : 1 atau 2 mg + 100 mg kafein.

  12. Oksitosin • Hipofisis posterior menyimpan dan melepaskan oksitosin dan hormon ADH • Oksitosin merangsang frekuensi dan kekuatan kontraksi otot polos uterus dan kelenjar mama • Efek ini tergantung dari kadar estrogen • Uterus imatur kurang peka terhadap oksitosin • Reseptor oksitosin terletak pada miometrium dalam membran plasma sel otot polos

  13. Oksitosin • Indikasi • Indikasi oksitosik (1) Induksi partus aterm, (2) Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan, (3) Merangsang kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain, (4) Induksi abortus terapeutik, (5) Uji oksitosin, (6) Menghilangkan pembengkakan payudara

  14. Oksitosin • Sediaan : • Suntikan pitocin brisi 10 unit USP/ml dapat diberikan IM atau IV • Semprot hidung berisi 40 unit USP/ml • Sub lingual berisi 200 unit USP per tablet

  15. Prostaglandin • Dalam tubuh terdapat berbagai macam prostaglandin dan tempat kerjanya berbeda-beda • Prostaglandin yang terdapat di uterus adalah PGE dan PGF. • Penggunaan PG di kebidanan terbatas pada PGE2 dan PGF2α. • Semua PGF merangsang kontraksi uterus baik hamil maupun tidak. • PGE2 merelaksasi jaringan uterus tidak hamil tetapi memmperlihatkan efek oksitosik lebih kuat dari pada PGF2α pada kehamilan trimester II dan III

  16. Prostaglandin • PGE2 dan 15-metil PGF2 meningkatkan suhu tubuh. • Dosis besar PGF2α menyebabkan hipertensi mlalui kontraksi pembuluh darah, sebaliknya PGE2 menimbulkan vasodilatasi. • Sediaan : • Karbopros trometamin : 15-metil PGF2αtersedia dalam bentuk suntikan 250 µg/ml. • Dinoproston : PGE2 tersedia dalam suppositoria vaginal 20 mg. • Gmeprost : analog alprostadil yang berefek oksitosik. • Sulproston : derivat dinoproston.

  17. Prostaglandin • Indikasi (1) Induksi partus aterm, (2) Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan, (3) Merangsang kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain, (4) Induksi abortus terapeutik, (5) Uji oksitosin, (6) Menghilangkan pembengkakan payudara

  18. Indikasi oksitosik • Induksi partus aterm • 10 unit oksitosin dilarutkan dalam 1 L dextrose 5 % = 10 mili unit/ml diberikan melalui infus dg kecepatan 0,2 ml/menit. • Jika tidak ada respon selama 15 menit kecepatan dinaikan sampai 2 ml/menit

  19. Indikasi Oksitosik • Mengontrol PPP • Penggunaan oksitosin sudah tidak dianjurkan lagi • Penggunaan ergonovin atau metilergonovinlebih disukai karena toksisitasnya rendah, onset cept, durasi lama dosis 0,2 -0,3 mg IM atau 0,2 IV • Pilihan lain PGF2α250 µg IM

  20. Indikasi Oksitosik • Abortus terapeutik • Abortus terapeutik pada kehamilan trimester I dilakukan dengna suction curretage. • Pada trimester II dilakukan dengan penyuntikan NaCl hipertonik 20 % ke dalam amnion. • Prostaglandin cukup efektif untuk menimbulkan abortus pada trimester II • Pmberian PGE2 20 mg dalam bentuk vaginal suppositoria memberikan hasil yang efektif

  21. Indikasi Oksitosik • Uji Oksitosin (Challenge test) • Digunakan untuk menentukan ada tidaknya insufisiensi utero-plasenta. • Dilakukan terutama pada kehamilan dengan high risk, mis DM, Pre eklampsia dilakukan pada minggu terakhir sebelum persalinan. • Oksitosin diberikan per infus dengan kec 0,5 mili unit/menit kemudian ditingkatkan sampai terjadi kontraksi uterus tiap 3-4 menit.

  22. Indikasi Oksitosik • Menghilangkan pembengkakan payudara • Pada gangguan ejeksi susu, oksitosin diberikan intranasal 2-3 menit sebelum anak menyusu.

  23. Terima kasih

More Related